header cah kesesi ayu tea

Pengalaman Memerah ASI di Balai Diklat Keagamaan Semarang


Minggu lalu, 19-22 Februari 2024 ada sebelas orang yang ditugasi untuk ikut diklat di Balai Diklat Keagamaan di Banyumanik Semarang. Ada enam ibu-ibu dan lima orang bapak-bapak. Kami berangkat naik elf long kampus. Kami kumpul di titik kumpul yaitu kampus 1 di Panjang jam 6, karena kami semua harus sudah sampai Balai Diklat Keagamaan Semarang pada pukul 08.30 wib. Kalau sudah bepergian, pasti emak-emak ada yang bawa bawaan super rempong, kaya saya sediri aja bawa koper, tas ransel, dan goody bag besar, bawaannya emang banyak karena harus bawa sepatu 2 pasang juga. Nah salah satu dari kami juga ada yang ibu menyusui, saya lihat bawaanya dia nggak kalah banyak dari saya, karena dia juga bawa Tas ASI Bayi dan juga peralatan perah Asi.

Busui satu ini (panggil saja Bunda Isty) emang keren sih, kalau ke kantor setiap hari juga selalu bawa Tas ASI GabaG yang digunakan untuk tempat ASIPnya, katanya kalau bepergian udah paling nyaman bawa Tas GabaG yang travel size jadi multi fungsi juga untuk ASIP dan Diaper Bag Bayi. Selama di perjalanan seperti pada umumnya ada yang ngerumpi, ada yang tidur, ada juga yang nyanyi. Hmmm… temen-temen sudah pasti tahu lah ya, kira-kira kalau saya ngapain saat perjalanan Pekalongan ke Semarang kemaren itu?

Singkat cerita, sesampainya kami semua di Balai Diklat Semarang, kami langsung menuju ke kamar kami masing-masing. Alhamdulillah saya sekamar dengan dosen dari UIN Walisongo Semarang (Ibu Muyas) dan satu lagi dosen dari UIN Prof. K.H. Saifudin Zuhri (SAIZU) Purwokerto. Saya dan Bunda Isty juga dengan teman-teman satu kampus kamarnya berdekatan; sebelahan, tapi memang tidak ada yang satu kamar berbarengan dengan teman satu kampus, semuanya diacak. Hehe..

Selama di BDK Semarang, kami mengikuti materi demi materi yang alhamdulillah sudah sesuai dengan rundown. Ada juga yang dilaksanakan secara blended, online dan offline. Saya dan Bunda Isty si Busui ini beberapa kesempatan duduk bareng, jadi kalau ada kesempatan jam istirahat, saya ikut dia merah ASI di ruang Laktasi.

Alhamdulillah di BDK Semarang ini sudah ada ruangan laktasi yang nyaman dan disediakan freezer untuk tempat ASIPnya. Saat melihat Bunda Isty memerah ASInya, saya jadi inget dengan apa yang saya lakukan tujuh tahun lalu, hmm.. jadi kangen kan pengen punya bayi lagi. Yaa gimana ya, anak saya yang kecil sekarang usianya sudah 7 tahun. Sudah sekolah kelas 1 SD. Alhamdulillah dia tumbuh jadi anak yang pinter, ceria, dan sholihah.




Tujuh tahun lalu saat saya punya bayi, saya tidak cuti mengajar sama sekali loh, jadi kegiatan memerah ASI ini saya lakukan setiap hari dan itu sangat menyenangkan. Saya bisa menyimpan 4-6 botol ukuran 120 ml sehari di sela-sela menyusui bayi saya secara langsung. Dulu saya juga sama, mempercayakan Tas ASI GabaG Indonesia untuk ASIP saya saat saya di kantor, kalau sekarang sih sudah banyak jenisnya ya, apalagi ada Tas ASI Terbaik GabaG Nathan yang modelnya lucu dan kece.





Spesifikasi Tas GabaG Nathan:
  • Model Backpack sling double compartment
  • Bahan umum Polyester & kulit vegan
  • Tanpa print
  • Hang tag Hang Tag onyx
  • Garansi 6 bulan,
  • free 1 ice gel 500ml
Pengalaman memerah ASI di Balai Diklat Keagamaan Semarang dan saat sharing dengan Bunda Isty yang benar-benar bisa nyaman memerah asi di sana, jadi menyenangkan bukan? Apalagi produksi ASI nya melimpah dan bisa bawa pulang buanyak sampai tasnya ga muat, hehe.. Kalau ditakdirkan hamil dan punya bayi lagi, insya Allah saya ingin memberikan yang terbaik untuk bayi saya.
Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment