header cah kesesi ayu tea

Menulis VS Public Speakiing; YESS!!!

Kalau kamu ditanya lebih suka menulis atau berbicara di depan umum apa yang kamu pilih? Kalau Saya sih memilih ke dua-duanya sih. Karena Saya sadar sejak Saya memutuskan untuk menjadi seorang blogger, maka menulis merupakan jalan Ninja Saya, hehehe. Sedangkan untuk dapat berbicara di depan umum sesungguhnya merupakan sesuatu yang Saya idam-idamkan sejak Saya masih berada di pondok saat usia SMP. Bagiku para muballigh-muballigah yang berada di atas podium ketika berceramah terihat keren sekali, makanya Saya dulu juga pernah bercita-cita jadi daiyah.

Harus Saya akui bahwa menulis dan berbicara di depan umum (public speaking ) adalah dua skill yang sangat dibutuhkan saat ini. Bagiku sendiri kedua hal tersebut harus dimiliki seseorang jika ingin mendapat pengakuan dari masyarakat. Kemampuan menulis sangat baik digunakan untuk menuangkan dan menyebarkan ide-ide, gagasan maupun berbagai macam informasi positif dalam bentuk dokumentasi tulisan baik itu melalui media cetak maupun media digital. Sedangkan public speaking yang baik akan menjadikan seseorang bisa dihargai karena mampu memaparkan ide, gagasan serta berbagai informasi secara langsung kepada masyarakat luas.

Sejak menjadi seorang blogger Saya memang lebih menyukai dunia tulis-menulis yang sifatnya ringan-ringan saja dan sesuai dengan apa yang Saya inginkan. Namun semenjak menjadi seorang dosen di salah satu perguruan tinggi negeri Islam di Pekalongan kegiatan menulis Saya meningkat tidak hanya menulis yang ringan, tetapi juga menulis hal-hal yang ilmiah dan harus serius seperti penelitian, jurnal dan lain sebagainya. Bukan hanya itu saja, menjadi seorang dosen mau tidak mau mengharuskan Saya juga harus belajar public speaking karena setiap hari Saya mengajar mahasiswa yang tentunya membutuhkan kemampuan public speaking yang baik pula.

Sejujurnya kemampuan menulis yang Saya miliki saat ini masih belum cukup baik, oleh sebab itu Saya masih terus belajar khususnya menulis yang sifatnya agak serius dan ilmiah. Untung saja, Saya memiliki suami yang jago dalam menulis hal-hal serius makanya Saya belajar banyak dari suami tentang bagaimana cara menulis jurnal, laporan penelitian, maupun artikel-artikel yang sifatnya serius. Maklum Saya biasa menulis hal-hal yang ringan, seperti menulis tips memasak, dalan lain sebagainya.

Sedangkan untuk public speaking Saya belajar banyak dari almarhum Bapak, karena beliau disamping sebagai seorang guru adalah sebagai muballigh. Almarhum bapakku menjadi orang yang Saya idolakan dalam hal berbicara di depan umum. Karena sewaktu beliau mengisi pengajian seringkali dapat menghipnotis para jamaahnya, itu sih yang Saya lihat dan rasakan sewaktu mengikuti beberapa pengajian alamarhum Bapak. Apalagi ketika berceramah Bapak padukan dengan shalawatan versi dangdut yang semakin membuat orang yang mendengar ceramah Bapak semakin suka.  

Terus terang saat ini Saya merasa masih di level tahap belajar untuk berbicara yang baik dan benar ketika berada di depan orang banyak, Saya banyak sekali belajar dari almarhum bapak. Gaya almarhum Bapak ketika bicara depan publik khususnya ketika berceramah itu berusaha untuk mengambil hati pendengar. Saya juga teringat kata-kata beliau "Kamu ga perlu meminta mereka untuk menyukaimu, tapi coba kamu ambil hatinya pada kesan pertama". Kalimat yang pernah bapakku ucapkan kepadaku waktu beliau masih hidup dan akan selalu Saya ingat sebagai motivasi.

Pengalaman Saya, berbicara di depan publik dalam hal ini di depan mahasiswa itu sebenarnya susah gampang dan gampang susah. Apalagi zamannya sekarang ngomong di depan gen Z, setidaknya kita bisa ngikutin zaman bagaimana kita seperti berada pada usia mereka. Gak wajib sih tapi setidaknya kita ini tahu tentang gaya bahasa anak zaman now. Lalu mengemasnya dengan apik biar ga membosankan. 

Beri timpalan candaan yang nggak krik-krik. Ini sih butuh trik. Jangan terlihat groginya di depan mereka, apalagi sampe keringet keluar sejagung2 dan ngomong blepotan. Yaudah mencairkan suasana ala-ala stand up comedy saja. Setidaknya mereka tertawa dengan candaan kita, itu udah bikin kita bisa terlihat berhasil. Wkwkwk

Soo, jadi gimana teman-teman semua? Kalau diberi pilihan memilih menulis atau berbicara di depan umum, apakah memilih yang pertama atau yang kedua. Kalau Saya sih yesss semuanya.!!!

Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment