header cah kesesi ayu tea

Ada Apa dengan Lato-Lato?

lato-lato
Sudah sejak Desember lalu, Lato-lato familiar di telingan kita semua. Salah satu permainan yang sebenarnya sudah ada sejak jaman aku kecil, kini booming kembali. Mungkin hanya berbeda dari namanya saja, dulu kalau gak salah di tempatku namanya tek-tekan, ada juga yang menyebutnya dengan nama permaianan kethekan.

Lalu, kenapa Lato-Lato bisa seviral itu?

Jadi, gaes.. Lato-lato ini viral setelah pandemi. Setelah lama terkurung karena taka da aktifitas bermain Bersama, kini anak-anak mulai bisa berinteraksi sehingga ada banyak permainan yang menjadi media mereka berinteraksi. Salah satunya Lato-lato ini. Di samping itu, ada nilai kompetitif dalam permainan tersebut sehingga muncul perlombaan memainkan lato-lato dengan berbagai variasi dan sebagainya.

Nah, Faktor yang tak kalah penting adalah adanya media social yang akhirnya lato-lato ini menjadi viral. Tiktok! Ya, anak akua ja minta dibelikan lato-lato karena dia nonton di tiktok.

Oiya guys, FYI. Seperti yang sudah aku tulis di atas, bahwasanya lato-lato ini sudah ada sejak jaman aku kecil, bedanya ya karena jaman aku kecil belum ada social media yang bisa untuk media viral, tapi ya viralnya jaman dulu juga sama halnya meratanya anak-anak yang bermain lato-lato ini. Lato-lato secara teknis dapat dipandang sebagai gerak berlawanan dari dua buah pendulum pejal berbentuk bola padat yang saling terhubung dan berayun membentuk lintasan setengah lingkaran penuh.

Sebenarnya, dari mana asal lato-Lato?

Dikutip dari berbagai sumber, bahwa permainan lato-lato sebenarnya berasal dari Amerika dan pernah tren di tahun 1970-an. Di benua Amerika, lato-lato mempunyai banyak nama. Di antaranya click-clacks, knockers, ker-bangers, atau yang paling populer clackers. Ternyata emang banyak nama ya, tapi inti permainanya ini sama cara bermainnya.

Viralnya lato-lato ini kemudian menjadi banyaknya kreatifitas yang didapatkan ya, selain dari cara bermainnya dan bunyi suara yang dihasilkan dari benturan bulatan lato-lato, ternyata ada saja yang memanfaatkan lato-lato ini untuk musik pengiring sepasang pengantin. Di mana ada Sebuah unggahan video yang memperlihatkan pasangan pengantin datang disambut permainan lato-lato, viral di media sosial Twitter, Minggu (8/1/2023). Aku pas nonton juga kagum, memperlihatkan banyak anak yang berjejer memainkan lato-lato untuk mengiringi sepasang pengantin.

Tapi, ada dampak yang membahayakan dari permainan ini loh! Kemaren, saya melihat ada banyak yang share berita tentang seorang anak yang malang, akibat dari bermain lato-lato ini, na’as nasibnya mendapati musibah bola matanya pecah.

Miris, sedih, aku yang tahu berita itu kemudian langsung bilang ke anak-anakku untuk tidak bermain lato-lato lagi, karena berhati-hati lebih baik daripada nantinya kenapa-napa. Ya kan?

Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment