Assalamu'alaikum,
Apa kabar temen-temen semua? Sudah pada sarapan pagi ini? Saat menulis postingan ini jam sudah menunjukkan waktu 09.45 WIB pagi. Tapi saya belum sarapan, karena masih sakit gigi. Jadi kendala banget buat makan, hmm.. jangan buat makan, buat buka mulut saja benar-benar terasa kaku banget. Tadi sih baru dibuatin susu sama Abi.
Tapi, bicara sarapan dan makanan, saya jadi keinget cerita salah satu temen saya beberapa waktu lalu, soal Kuliner Indonesia yang mendunia. Memang saya pun mengakuinya, Kuliner Indonesia sangat banyak macamnya, dan melimpah ruahnya rempah-rempah di Negara kita Indonesia memberikan banyak pilihan makanan khas Nusantara yang bisa kita santap. Olahan bumbu-bumbu itulah yang membuat makanan Khas Indonesia punya cita-rasa yang khas. Namanya sudah mendunia, tentu sudah banyak orang luar negeri yang menikmati makanan Indonesia.
Duh lagi sakit gigi gini.. Tapi ngebayangin makan Soup Buntut Bu Leman Pekalongan. Hihihi. Soup Buntut merupakan salah satu kuliner Indonesia yang sudah mendunia. Masuk dalam jajaran 10 kuliner Indonesia menjadikan pamor soup buntut sangat familiar, bahkan nih, Kedutaan Besar Indonesia pernah menyajikan lebih dari 300 mangkuk soup buntut di Negeri Matadhor - Spanyol loh. Waahh...
Selain soup Buntut yang mendunia, masih banyak sekali makanan tradisional yang juga menjadi ciri khas dari daerah masing-masing di Indonesia. Makanan tradisional adalah makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat tertentu, dengan cita rasa khas yang diterima oleh masyrakat tertentu.
Nah, bicara soal makanan tradisional, tentu berkaitan dengan rasa yang khas. setuju nggak? Bagi masyarakat Indonesia umumnya sangat diyakini khasiat aneka pangan tradisional ini. Bahan bahan dari makanan tradisional seperti tempe, tahu, bawang putih, madu, temu lawak, kacang hijau, ikan laut, ikan darat dan lain-lain.
Tentu temen-temen setuju kalo makanan tradisional ini terbuat dari bahan-bahan yang alami, bergizi tinggi, sehat dan aman, harganya murah dan mudah didapat.
Bila ditilik dari sejarah, Makanan tradisional Indonesia dipengaruhi oleh kebiasaan makan masyarakat dan menyatu di dalam sistem sosial budaya berbagai golongan etnik di daerah-daerah.
Daerah Jogja misalnya, identik dengan Gudegnya yang manis. Dan, hampir semua masakan orang Jogja ini rasanya manis kaya akuuuhh... hehhehe..
Makanan tersebut disukai karena rasa, tekstur dan bahkan aromnya yang disesuaikan dengan selera lidah masyarakat dari masing-masing daerah. Demikian juga dengan kebiasaan makan khas daerah umumnya tidak mudah berubah, walaupun anggota etnik bersangkutan pindah ke daerah lain.
Seperti di Pekalongan sendiri yang sangat terkenal dengan megononya. Ada juga pindang tetel dan Mie So yang mana sudah menjadi mendarah-daging dari ruh kota Pekalongan dan sekitarnya. atau Soto Tauto yang sarat akan sejarah keningratannya.
Sebagai warga Pekalongan, saya ingin semua makanan khas yang datang asli dari Pekalongan tidak boleh hilang dari perkulineran Indonesia. Alhamdulillah sih, sampai sekarang masih banyak warung-warung di Pekalongan yang menyajikan masakan khas Pekalongan dengan resep yang khas dan turun temurun.
aku kok kangen ke Pekalongan lagi yak.Makanannya enak2...ik
ReplyDelete