Bismillah,
Hari ini sudah hari ke tiga para
abdi pendidik bekerja kembali setelah liburan panjang. Banyak juga yang masih
ngerasa liburnya kurang panjang, padahal sudah satu bulan, loh. Hari Minggu
kemaren suami saya berangkat ke Semarang untuk siap bekerja kembali dan
mengajar di SLBN Ungaran, meski dengan berat hati melepasnya karena harus
berjauhan lagi, tapi demi keluarga, bekerja mencari uang untuk bisa-setidaknya-membelikan
popok untuk adik dan membelikan susu untuk kakak, kami rela berjauhan lagi dan
lagi-lagi kami yakin ini hanya sementara (padahal kami sudah menjalani long
distance ini sudah hampir tiga tahun). Hehehe
Kalau saya sendiri karena freelance
jadi masih agak santai. Liburan semester ini saya dapat jatah mengajar Semester
Pendek di kampus IAIN Pekalonngan. Ada lima kelas mahasiswa yang mendaftar SP,
dan diampu oleh lima dosen. Jadi saya masih ada kegiatan ngampus semiggu 2
hari, Senin dan Selasa.
Mengajar membuat liburan saya
menjadi sibuk. Hehe. Namun, tak mengganggu kegiatan lain di rumah, sih. Noofa dan Nooha di rumah dijaga simbahnya. Alhamdulillah mereka mengerti dan bisa
memaklumi kegiatan orangtuanya. Kadang punya rasa sedih juga manakala saya dan
suami saya nggak di rumah. Duuh, malah
mellow!
Liburan mempunyai kegiatan lain itu
menyenangkan. Membuat liburan saya menjadi berkesan. Jadi nggak sepi dan ada
kesibukan, bertemu bersilaturahim dengan mereka, para mahasiswa-mahasiswi yang
unyu-unyu. Hehehe.
Ngomongin soal liburan berkesan,
saya mau cerita sedikit, ah. Sedikiiiitt aja. hehe. Ceritanya gini, (halah
kebanyakan basa-basi ntar malah jadi panjang, loh *LOL)
Minggu lalu saya dihubungi mahasiswa
IAIN Pekalongan yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di salah satu desa
di Kabupaten Pekalongan. Dia menghubungi saya untuk mengisi pelatihan blog. Peserta
pelatihan blognya adalah para pemuda-pemudi setempat yang rencananya akan
menjadi admin untuk website desa yang akan mereka buat dan kelola. Dia tahu
kontak saya dari rekomendasi teman dosen yang kebetulan satu komunitas di
Komunitas Blogger Pekalongan. Waktu saya tanya pelatihan yang diinginkan
seperti apa, dia menjawab pelatihan pembuatan blog dari nol sampai bisa
publish. Waktu yang disediakan hanya dua jam.
Setelah tek-tok ngobrolin waktu
yang pas, akhirnya dipilihkan hari Jumat, tanggal 14 Juli 2017 jam 14.00-16.00
WIB. Well, ini kali pertamanya saya
menjadi pembicara untuk perbloggingan. Impossible kalau bilang saya nggak
nerveous, SUER! Meskipun mudah, karena ini pengalaman pertama saya ngisi pelatihan
blog, jadi wajar donk ya kalau sedikit grogi. Slow but sure, saya belajar lagi.
utak atik dan membaca beberapa referensi. Yang masih belum paham juga saya
tanyakan ke teman saya yang lebih mahir. Tapi kalau masalah otak-atik template
sih, sebisanya ya.. karena waktu hanya dua jam kan nggak mungkin cukup untuk
semua itu.
Hari H datang, saya diantar suami
ke desa Simbang Wetan. Bismillah, ternyata di sana sudah ada banyak peserta
yang didampingi mahasiswa-mahasiswi KKN, beberapa di antaranya juga ada yang
pernah menjadi mahasiswa saya, maksudnya pernah saya ajar waktu semester satu
dan tiga.
Noorma mulai beraksi, mukodimahnya
nggak panjang-panjang, hanya saja memberi pengantar tentang blog dan blogger. Selebihnya
langsung praktik membuat blog. Koneksi agak lola di kantor kecamatan, tapi
kordesnya langsung tindak cepat mengatasi masalah, keren lah untuk sikap
sigapnya. :)
Acaranya sukses, apa yang saya
sampaikan dapat dipahami oleh mereka, Alhamdulillah. Dan rencana membuat blog
atau website untuk desa Simbang Wetan insya Allah dapat segera direalisasikan. Terlebih
lagi ada dukungan penuh dari kominfo untuk pembuatan web desa ini. Karena akan
disediakan domain gratis dengan mengumpulkan beberapa syarat seperti KTP, SK,
dan lain-lain. Iya, kemaren saya menyampaikan hal tersebut kepada mereka dan
mereka terlihat menyambutnya dengan suka-cita.
“Silakan koordinasi dengan kepala
desa supaya website resmi Simbang Wetan segera ‘naik panggung’ karena
syarat-syaratnya membuat website desa melibatkan kepala desa.” Ujarku
Dua jam berlalu, Alhamdulillah tak
seperti yang dibayangkan sebelumnya. Semua lancar, semua pertanyaan terjawab
dengan apik. Pelatihan blog ini mengisi liburan saya. Ini menjadi liburan yang
berkesan, karena pengalaman ini akan menjadi guru berharga di kemudian hari.
Itulah sedikiiiiit cerita tentang
liburan paling berkesan saya, postingan ini saya persembahkan untuk mbak Muna Sungkar dan mbak Wuri Nugraeni. Kalau temen-temen punya cerita apa tentang
liburan paling berkesan?
Post a Comment
Post a Comment