Kerap sekali
seorang Ibu muda galau memilih susu yang mana yang baik untuk anaknya. Kebanyakan
dari mereka berfikir, susu yang paling baik adalah susu yang mahal harganya. Atau
susu yang banyak varian rasanya, atau semakin ke sini semakin banyak dari mereka
yang mempunyai penilaian lain tentang susu yang baik menurut versi mereka. Begitupun
saya, dulu juga sempat berfikir seperti itu. Tetapi ternyata apa yang saya
yakini saat itu salah saat Noofa benar-benar menemukan susu yang cocok untuk
dia dan akhirnya menjadi baik menurut saya. ^_^
Lalu,
bagaimana memilih susu yang baik untuk anak 1 tahun?
Pertama, yang
perlu kita ketahui adalah setelah anak berusia 1 tahun, Air Susu Ibu (ASI)
hanya memenuhi 30% kebutuhan gizi anak. Seperti yang sudah saya tulis di atas,
bahwa makanan padat menjadi makanan utama anak.
Kedua, tentukan
pilihan. Sebagai orang tua tentunya akan memberikan yang terbaik untuk anak,
kan? Mau memberikan anak susu formula bubuk atau susu siap minum seperti UHT? Pada
dasarnya, keduanya sama-sama baik. Susu anak usia 1 tahun ke atas dikenal sebagai susu formula tumbuh kembang anak. Susu
ini berasal dari susu segar yang diolah dengan cara dikeringkan menggunakan
cara pengeringan semprot (spray drying). Komposisi dan kandungan zat
gizi susu formula ini dibuat setara dengan ASI, walau tidak akan pernah sama
dengan ASI. Sedangkan susu UHT (Ultra High Temperature) merupakan
susu segar yang diolah menggunakan pemanasan tinggi (135-145 ºC) dan
dalam waktu singkat (2-5 detik) sehingga bisa membunuh seluruh mikroorganisme. Menentukan
pilihan ini penting. Nggak mau galau, kan? Hehehe.
Ketiga, bila
sudah menentukan pilihan. Baiknya observasi ke anaknya dulu. Tidak semua balita
cocok dengan satu merk susu formula, kan? Misal, balita A susunya merk A.
sedangkan bayi B merk susunya B. Susu mereka berbeda karena sudah ada
observasi. Ini terjadi karena balita A tidak cocok minum susunya balita B. Jadi
begini, biasanya bila anak tidak cocok minum susu formula akan ada efek samping
yang dialami si anak. Seperti, kembung, mual, muntah, diare, dan alergi. Bila ada
efek samping seperti yang saya sebutkan tadi sebaiknya konsultasikan kepada
dokter supaya bisa mendapatkan solusi terbaik untuk sang buah hati.
Ke empat,
mengetahui kandungan susu formula tersebut. Susu pertumbuhan biasanya
mengandung nutrisi seperti ALA, LA, Nukleotida, Prebiotik, Vitamin A, Vitamin
C, Vitamin E, Zink, Zat Besi, dan Selenium, dll. Baca komposisinya, takarannya,
dan cara penyajiannya.
Ke lima,
kenali anak. Observasi anak dahulu supaya dapat mengetahui si anak mengalami
efek samping dari mengkonsumsi susu atau tidak. Dalam beberapa kasus, ada anak
yang memang tidak bisa minum susu sapi atau susu hewan, biasanya dia akan alergi,
seperti timbulnya bintik-bintik merah di wajah dan seluruh tubuh. Bila terjadi
kondisi seperti ini, si anak bisa diberi susu formula hipoalergenik, yaitu susu
berbahan dasar susu sapi yang protein susunya sudah 'dipecah' secara ekstensif,
sehingga lebih mudah dicerna dan lebih kecil risikonya menimbulkan reaksi
alergi. Atau bisa diganti dengan susu kedelai.
Ke enam, tidak
gonta-ganti merk! Apabila sudah ketemu jodoh susu yang cocok dengan si anak. Sebaiknya
tidak gonta-ganti merk. Kasian, kan, kalau nanti observasi terus? Hehe. Namun bila mana sang anak tidak kenapa-kenapa dengan mengkonsumsi dari berbagai merk, yaa nggak masalah. Noofa juga Alhamdulillah banyak cocoknya. ^^
Ke tujuh,
memperhatikan masa berlaku susu. Cermat melihat tanggal kadaluarsa itu wajib, loh.
Perhatikan juga cara penyajianya seperti takaran susu dan air. Selain itu,
memperhatikan cara penyimpanan susu formula juga sangat penting.
Itulah tujuh
memilih susu anak 1 tahun. Mahal
murahnya susu tidak menjadi masalah dan bukan menjadi patokan baik atau
tidaknya susu tersebut, yang terpenting adalah cocok di anak dan tidak
menimbulkan efek samping. Bagaimana, ada yang mau nambahin?
Post a Comment
Post a Comment