Kata teman saya, makanan ataupun minuman bisa menjadi mahal
harganya bila nama makanan atau minuman tersebut yang semula memakai bahasa
Jawa atau bahasa Indonesia diganti dengan bahasa Inggris. Contohnya, apabila
kita di kedai / warung, kita memesan minum KOPI HITAM, paling-paling harga
segelas kopi hitam tersebut Rp2000,00. Tapi, kalau kita di Cafe, tempat yang
mana identik dengan tempat nongkrongnya anak muda, secangkir “Black Coffee”
dibandrol dengan harga Rp15.000,00 . Yaa.. memang sih, dari tempatnya saja
sudah beda, di warung biasa tentu harganya lebih murah dibanding di Cafe. Tapi,
ada benarnya juga sih apa yang dikatakan teman saya itu, kayaknya memang
makanan / minuman kalau namanya yang ke-inggris-inggrisan jadi mahal harganya.
Hehe..
Pepatah Jawa mengatakan ”ono
rego ono rupo” (ada harga ada rupa), begitu pun rasa dan kualitas jelas
akan berbeda. Di warung kopi, biasanya penjual akan membuatkan kopi instan
sachet kepada pemesannya dengan sederhana. Sedangkan di cafe, pramusaji akan meramu
dan menyajikan kopi dengan cara yang berbeda. Biasanya di masing-masing cafe akan
menyajikan aneka minumannya dengan cara unik, lengkap dengan alat-alat penyaji untuk
beberapa minuman, seperti Hot Chocolatte, Kopi, es krim dan aneka macam minuman
lainnya.
Di warung biasanya menyediakan makanan pokok yang dimakan
untuk kebutuhan, seperti nasi dan aneka macam lauk yang sederhana dan tidak neko-neko. Sedangkan di Kafe, makanan
yang dijual kebanyakan makanan ringan dan memang diperuntukkan untuk mereka bersantai
untuk nongkrong-nongkrong cantik, seperti spageti, roti bakar, kentang goreng dan
masih banyak lagi. Kalau pun ada beberapa menu beruba nasi, di kafe nggak
banyak macamnya. Palingan juga adanya nasi goreng, atau nasi tempe penyet.
Hehehe..
Bicara soal minuman, saat ini sudah banyak sekali jenis minuman
instan yang dijual di pasar maupun di supermarket. Kita juga bisa membuat
sendiri di rumah. Mulai dari kopi, teh, jahe, sampe wedang-wedang
tradisional dari berbagai daerah pun sudah tersedia dalam bentuk instan. Kita
tinggal menyeduhnya dan langsung minum. Mudah, dan harganya pun lebih murah.
Bahkan, tidak hanya minuman saja yang instan, jaman sekarang
ini jaman makin canggih, makanan pun sudah banyak sekali yang instan, bahkan..
nasi saja sudah ada yang instan. Makanan dan minuman instan sebenarnya
menjadikan manusia menjadi malas gerak (mager). Cuma mengandalkan air panas
untuk menyeduh, dalam hitungan menit makanan siap disantap. Padahal, kata pakar
makanan dan minuman instan itu tidak baik untuk kesehatan, tapi pada
kenyataannya, manusia suka yang instan dengan alasan cepat dan hemat waktu.
Sebagai orang yang butuh makanan dan minuman setiap hari,
kita harus pandai memilih apa-apa saja yang baik dikonsumsi oleh kita dan
memperhatikan betul makanan yang masuk ke tubuh kita. Mau kita beli makanan di
warung biasa, dengan cacatan warung itu menjual makanan layak makan, bersih dan
harga hemat, kenapa tidak. Atau sesekali kita makan makanan unik di kafe
sebagai quality time, nggak salah,
kok! Memilih kafe yang cocok untuk nongkrong dan cocok dengan dompet kita juga
banyak di Pekalongan.
Post a Comment
Post a Comment