Hari ini (25/7) saya kedatangan
tamu special, saya menganggapnya tamu special karena kami bertemu hanya setahun
sekali saat lebaran. Dia adalah kak Rully, saya memanggilnya “kak” karena ia
adalah kakak kelas saya waktu di Pesantren. Ya! Kami dibesarkan bersama-sama di
Pondok Pesantren Modern Daaru Ulil Albaab Tegal.
Kalau tahun lalu dia main ke rumah
bersama Sheila, adik kelas saya. Hari ini dia datang bersama Imam, adik kelas
saya juga waktu di Pesantren. Namanya Imam, tetapi di dunia maya dia dikenal
dengan nama Imemz Iben. Sebenarnya kami (Iben dan saya) belum pernah bertemu
sebelumnya, kami hanya mengenal via facebook.
Namun, saya tahu bahwa kita punya passion
yang sama, yaitu dunia tulis menulis. Bedanya, saya nulis di blog, sedangkan
dia adalah wartawan Republika bagian Rubrik Agama. KEREN BINGGO!
Pertemuan pertama atau kopdar
perdana kami cukup berkesan, pasalnya Iben bukan tipikal orang yang pemalu,
jadi ketika satu kata pertama mengawali obrolan terucap, kami langsung bisa
nyambung satu sama lain. Beda dengan kak Rully yang lebih banyak diem karena
kecapean dan ngantuk.
Imemz Iben suka sekali dengan
kalimat “cerita Nabi-Nabi”. Tadi saja,
dia langsung nyeletuk, “ayo, Mbak, cerita Nabi-Nabi”. Tapi, ajakannya itu tidak
cukup berhasil karena kami ngobrol bahasan lain seperti cerita suka duka
menjadi wartawan, dan perkembangan alumni DUA yang ada di Jakarta.
Nggak mau kalah start lagi, dia kembali mengingatkan
untuk bercerita tentang Nabi-Nabi, dia langsung melontarkan pertanyaan
tebak-tebakan.
Iben : “Mbak, ayo duonk cerita
Nabi-Nabi”
Saya : “Oke, kamu duonk yang cerita”
Iben : “Tak tanya dulu wis, Nabi apa yang suka makan lele?”
Saya : “hmm.. Nabi siapa yaa?”
Kak Rully hanya terdiem sambil
senyum-senyum sendiri ngelihat handphone-nya.
Abi : “kan.. jaman dulu lele belum
terkenal seperti sekarang sudah masyhur
di Lamongan, mas. Hehehe”
Iben : “hahaha.. bisa saja mas
Andim”
Saya : “Lhaa Nabi siapa?” bingung
Iben : “Naaaaabiiiingungkaaaan??”
Sontak kami berempat tertawa
bersama. Hahahahaha! Sebenarnya nggak begitu lucu sih, tapi Si Iben sukses bikin
kami bingung. Justru lucunya di situ, di “BINGUNG”nya kami. Wkwkwkwk.
Setelah olahraga mulut, suasana kembali
cair, sembari minum es sirup rasa jeruk yang saya suguhkan untuk mereka, Iben kembali meminta “Ayoo cerita
Nabi-Nabi lagi” tetapi sambil memakai jaketnya.
Ternyata mereka berdua sudah mau
pamitan karena harus melanjutkan silaturahmi ke Ustadzah Yayah di Tegal.
Sebelum pulang dia berpesan. “Mbak,
jangan lupa yaa untuk update blog
tapi tolong diberi judul “Cerita Nabi-Nabi Ala Imemz Iben”.
Sebagai sahabat maya sekaligus
kakak tingkat yang baik, tak ada salahnya saya mengabulkan permintaan sang adik.
Hehe..
Semoga tahun depan kita bisa
bertemu kembali. Terima kasih ya, kak Rully dan Iben sudah mau berkunjung ke
rumah Orang Tua saya di Kesesi.
Sesaat sebelum pulang:
“enak ya, rumah kamu, Nduk. Di pinggir
sungai” ucap kak Rully
“itu muji apa ngeceeeeee” kataku.
Dia tersenyum, kemudian mendekati
Noofa, ternyata dia ngasih angpau untuk
Noofa. Duuuhh.. kak Rully mbok ya
nggak usah repot-repot. Hihihi.. *tapi
seneng dapat cepek* Hahaha.
Post a Comment
Post a Comment