header cah kesesi ayu tea

Aku Juga Ingin Bisa Seperti Itu...

Ahad, awal bulan Maret jam 01.40 am. Saat aku nggak bisa tidur (lagi), aku isi waktu *sambil nunggu kantukku datang kembali* dengan jalan-jalan ke beberapa blog teman. Alhamdulillah dari jalan-jalanku dini hari ini aku banyak mendapatkan informasi. Salah satunya tentang taman baca, disitu aku jadi kepingin mendirikan rumah baca, akan tetapi.. Bagaimana yaa,, serangkan rumahku sempit dan kecil. Semoga bapak mau sepaham denganku, supaya keinginan ku bisa terwujud.

Saat membaca di postingan Fikri Cirebon tadi, aku jadi kasian dengan buku-buku yang ada di rumah ini tergeletak nganggur di rak buku besar yang ditaruh di belakang, lorong menuju dapur. Bapak memang sudah pernah bilang mau membuatkan lemari kaca khusus untuk buku-buku. Karena sungguh buku yang ada di rumah banyak sekali, yaa walaupun yang masih dominan adalah buku-buku saat aku kuliah. Yang paling banyak bukunya suami, buku-buku tentang Gus Dur, ke-NU-annya, dan buku politik yang aku juga enggan membacanya, hehehe


Rak tempat buku sementara sekarang ini adalah lemari sejak jaman bapak dan ibuku nikah. Kondisinya sudah memprihatinkan. Aku takut ada hewan pemakan kertas yang dengan mudahnya melahap buku-buku itu. Kami tidak mendiamkannya begitu saja, beberapa kali kami cek buku-buku tersebut dan memastikannya tetap dalam keadaan baik.

Beberapa bulan lalu, bapak memang sudah menambah satu lokal. Sebenarnya bukan menambah, sih. Tapi lebih tepatnya merubah ruangan yang semula kolam ikan lele, kini menjadi tempat multiguna, kalau hari minggu untuk tempat ngaji qiro' anak didik bapak, sedangkan di hari lain ruangan tersebut menjadi tempat baju-baju yang belum disetrika. Sumpek memang, tetapi ruangan tersebut menjadi lebih bersih karena sudah tidak becek dan kotor saat menjadi kolam lele. *RIP Lele dumboku sayang*
Ruangan ini, 2 bulan lalu, sejak 3 tahun lalu adalah kolam lele

Dulu, bapak pernah bilang.. Minimal harus ada ruangan di rumah ini sebagai perpustakaan mini, syukur-syukur bisa menggiring ponakan-ponakan dan tetangga untuk ngumpul, belajar sambil bermain. Tapi sampai sekarang apa yang pernah bapak katakan itu masih belum terealisasi. Yang sudah ada, ruang kerja bapak, itu pun sekarang dipindah di kamar yang akhirnya menjadi kamar plusplus. Hehe

Bikin perpustakaan mini kalau untuk anak-anak juga kayaknya nggak gampang, ya.. Kalau dihitung-hitung butuh banyak biaya juga untuk koleksi buku anak. Hmm.. Jadi pengen pedekate sama Kak Anaz. Hehe.. Ya! Karena saat ini aku cuma ada sedikit buku bacaan untuk anak, dan itupun sudah lecek dilecekin Noofa.. Hiks
Seperti apa yang sudah aku tulis di atas, buku-buku yang ada di rumah dominan bukun non fiksi.

Ya Allah, kapan, yaa keinginan ini bisa terwujud? Kalau begini kayaknya harus rada dipaksa, kali ya.. Mengalih fungsikan ruangan yang ada menjadi ruangan khusus buku. Apa garasi motor aja yaa yang dialihfungsikan? *tanyasiapa???

Tujuanku itu, biar ada kehidupan di rumahku ini, kalau punya banyak ponakan terus bisa belajar bermain bareng kan ngebayanginnya seneng. Duuh.. Ngebayanginnya aja seneng, apalagi kalau sudah beneran kelakon, ya? Amiin..

Keinginan seperti ini apakah muluk-muluk?? Aku Cuma pengen biar rumah lebih hidup, walaupun setiap hari minggu sudah dipastikan ada murid bapak belajar qiro', dan sudah membuat ati adeemm kalau denger anak kecil pada pinter ngaji. Kalau ditambah ada banyak buku dan bisa menjadi magnet dan energi ilmu kan, bisa lebih bagus, kan..? Semoga bapak yang sudah sepaham bisa segera membantu merealisasikan hal ini. Amin..

Yang bisa kasih masukan tentang keinginanku ini, tolong komen, yaa.. Aku butuh dukungan dan support. Kalau masalah finansial, biarlah nanti sambil berjalan, ikuti saja.. Alon-alon asal kelakon. Terlebih, cita-cita ini juga ternyata sama dengan cita-cita suami, tertahan saja kami yang belum punya rumah sendiri. :((((

Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment