Bismillah walhamdulillah setelah
ubek-ubek leptopku mencari foto-fotoku saat liburan 2 tahun yang lalu, akhirnya
ketemu juga. Yay! Sebenarnya sih banyak banget foto-fotoku di tempat
pariwisata, tapi aku prefer ke Pangandaran untuk aku jadikan catatan
perjalananku dan kini aku ikutkan ke GA sabahat blog Armae yang cantik..
Januari 2010 lalu, disela kepenatan
dan kejenuhan dengan Tugas Akhirku (skripsi), aku memutuskan untuk liburan ke
Pangandaran. Pagandaran terletak di Kabupaten Ciamis Jawa Barat bagian selatan.
Banyak sekali tempat pariwisata disana, dari mulai pantai yang indah, taman
cagar alam, Green Canyon, hingga water park yang menarik karena letaknya
bersebelahan dengan pantai.
Aku berlibur kesana mengendarai sepeda motor dengan temanku, secara jiwa
petualanganku masih membara saat itu, kebetulan disana aku ada teman yang sudah
aku anggap sodara sendiri. Jadi aku tidak terlalu kesulitan untuk mencari
tempat untuk menginap bebarapa malam disana. Tujuanku ke Pangandaran murni
untuk liburan, memang ingin melepas penat dari kalimat-kalimat yang aku susun
di lembaran skripsiku. Merefresh otak yang sempat runyam oleh angka-angka di
BAB 4 analisisku. Huuh..
Hari pertama di Pangandaran, aku
hanya asik gulang guling di penginapan (rumah temanku), ngrasain nikmatnya
capek perjalanan yang kutempuh selama kurang lebih enam jam dari Kesesi, asik
telponan dengan Ibuku memberi kabar kalo aku udah sampe di Pangandaran dengan
selamat, hehe.. aku merasa cukup dengan pemandangan sunset dari pantai barat Pangandaran di sore itu dari kaca jendela. Yang menarik disana adalah ada dua
pantai yaitu pantai timur dan pantai barat, jadi wisatawan bisa menikmati
sunrise dari pantai timur dan sunset yang indah di pantai barat hanya dengan
berjalan kaki yang jaraknya tidak jauh. Biasanya wisatawan yang memilih
menikmati nuansa sunrise, dia lebih memilih untuk menginap di hotel yang
berlokasi di pantai timur, begitu juga sebaliknya mereka yang ingin melihat
sunset pasti memilih hotel yang berada di pantai barat. Kalo mau menikmati
keduanya? Nggak usah booking 2 kamar hotel, hehe.. lha wong jalan kaki aja
deket banget kok.
*****
Hari kedua. Hoaamzz… pagi itu,
waktu menunjukkan pukul 04.20. Aku sengaja memasang alarm supaya aku tidak kesiangan
bangun dipagi hari dan bisa jalan-jalan pagi untuk menikmati sunrise. Yay!
Beruntungnya aku yang bisa menghirup udara sejuk pagi di Pangandaran, dan saat
itu adalah kali pertamanya aku disana. Aku miscall temanku yang tidur dikamar
sebelah dengan maksud membangunkan dan mengajaknya jalan-jalan memburu sunrise.
Beberapa menit kemudian kamipun bergegas keluar dari rumah. Tak berkedip mataku
melihat sunrise yang begitu indah, tapi sayang disayang aku lupa bawa HP
ataupun kamera, so.. nggak bisa ambil gambar sunrise yang mempesona itu.
#nasib! Kami menelusuri sepanjang pantai timur sambil bercerita tentang sejarah
tembok kokoh yang dibangun disana, dimana tembok itu dibangun sebagai tembok
perlindungan dari tsunami. Karena di Pangandaran rawan sekali terjadi bencana
tsunami, maka masyarakat disana bersama-sama dan bergotong royong mengumpulkan
dana swadaya guna membangun tembok setinggi kurang lebih tiga meter itu dan
mempunyai panjang sepanjang pantai timur.
Tak terasa sudah agak siang, hangatnya
sinar matahari pagipun sudah terasa dibadan, kamipun kembali ke rumah karena kami
punya rencana hari itu kami akan pergi ke tempat wisata lain yang ada di
Pangandaran.
Setelah semua selesai mandi,
kamipun bersiap untuk perjalanan selanjutnya. Tempat pertama yang akan kami
kunjungi tentu saja tempat yang tidak jauh dari rumah temanku. Dimana kami
tidak membutuhkan alat transportasi untuk menuju kesana, Yahh.. Taman Cagar Alam Pantai Barat dan timurlah tujuan kami. Dengan berjalan kaki sekitar kurang
lebih 1 kilometer dari rumah. Menelusuri pantai timur melihat berbagai
aktifitas disana, ada sang nelayan dengan kapalnya, wisatawan, pedagang
lesehan, pengamen dan tukang parkir mobil yang sedang bertugas memarkir mobil
yang keluar masuk hotel. Disebelah kananku ada hotel dengan berbagai tipe, dari
mulai kelas melati sampe ke level yang lebih tinggi. Kalo kata temanku sih,
yang paling lux disana adalah Vila Kuda letaknya di daerah pantai barat,
bangunan termegah yang pernah rusak diterjang tsunami. Yaa memang pantai barat
adalah pantai yang mempunyai ombak besar, berbeda dengan pantai timur yang air
lautnya tenang, tak teran jika banyak pengunjung yang mandi atau bermain pasir
dipantai timur. Karena memang ada larangan mandi di pantai barat.
Tak terasa obrolan kami tadi telah
mengantarkan kami di Taman Cagar Alam pantai timur. Batu-batuan besar dan batu karang menjadi saksi
perjalanan kami. Pohon yang rindang, suara kicauan burung dan suara-suara hewan
lain menjadi teman perjalanan kami. Gelap dan sepi menjadikan suasana pagi
menjelang siang itu menjadi agak horor, apalagi saat masuk ke Gua Jepang, weeww..... ditambah gerimis rintik-rintik berhasil
menjadikan tempat itu terkesan angker. Hihihi..
Juragan Kapal, hohoho... |
Hewan apa tuuhh??? |
senangnyaaaaaaaaaaaa............................ |
Gila juga ya? ngakak sendiri lihat poto-poto ini.. :p |
Banyak sekali monyet dari hutan yang berkeliaran dipantai itu, monyetnya nakal-nakal banget, suka usil nyuri tas dan membawa kabur keatas pohon ataupun dibawa lari masuk ke hutan. bhahaha,,, dan hal yang paling nggak akan aku lupakan adalah, ketika aku lagi asik foto-foto, ada seekor monyet lapar yang tiba-tiba menghampiriku, hiiiww.. takutnya sumpah deh, masih berasa sampe sekarang dimana akhirnya aku lari terbirit-birit dikejar tu monyet. Untung temanku baik dan bisa mengusir monyet nakal itu.. weeww...
syukurlah bisa selamat dari kejaran monyet itu, ternyata mengusir monyet itu tidak begitu sulit, hanya dengan melempar kacang ke arah yang lumayan jauh dari kita, maka sang monyet langsung pergi ke arah kacang tersebut, dan lupa deh kalo lagi ngejar cewek secantik aku.. wkwkwk...:p
Main airnya udahan, kejar-kejaran sama monyetnya juga udah, saatnya kembali menelusuri alam sekitar yang belum aku jamah :)
Jembatan ini adalah jembatan sebelum keluar hutan, setelah jembatan ini kami bertemu dengan pantai lagi.. ahh.. benar-benar rugi kalo disana cuma sebentar...
Main airnya udahan, kejar-kejaran sama monyetnya juga udah, saatnya kembali menelusuri alam sekitar yang belum aku jamah :)
Berjalan dan terus berjalan.... |
Hahaha... bukan hantu lhooo... :p |
Si Manis Jembatan Pangandaran.. wkwkwkwk |
semacam tempat untuk berteduh, ini sudah keluar dari Cagar Alamnya... |
Rencana semula, yang awalnya kami
akan melanjutkan perjalanan kami ke cagar alam pantai barat setelah dari sini
(cagar alam pantai timur) ternyata gagal karena saat kami menuju jalan keluar
dari cagar alam pantai barat hujan turun sangat deras. Alhasil kami urungkan
niat kami untuk melanjutkan pergi kesana dan memilih untuk kembali ke rumah.
Kamipun setuju untuk melanjutkan perjalanan esok harinya.
****
Hari ketiga, acara kami adalah
melanjutkan rencana yang sempat tercancel dihari sebelumnya, yaitu pergi
jalan-jalan ke Taman Wisata Cagar Alam Pantai Barat. Kali ini kami pergi
bersama rombongan keluarga temanku. Mobil avanza bernomor cantik (Z 1 P) menjadi saksi bisu saat itu. Berbagai
bekalpun kami siapkan untuk perjalanan kali ini. Karena kami tidak hanya akan
mengunjungi satu tempat saja. Kami membawa perlengkapan dan bahan-bahan untuk
bakar ikan, serta tikar untuk sekedar duduk lesehan saat istirahat dan makan.
Bakar ikan, lalu makan bersama.. rahat tenan!! |
Setelah cukup puas dengan nuansa
pemandangan pantai sebagai teman saat bersantap ria bersama keluarga temanku,
kami melanjutkan perjalanan kami ke Taman Wisata Alam Pangandaran. Banyak objek
wisata yang kami singgahi disana, diantaranya Gua Panggung, Gua Parat, Taman
Laut, dan masih banyak lagi.
Gua panggung adalah Gua yang berbentuk seperti panggung, berasa seperti biduan saja saat aku naik ke panggungnya Gua Panggung, hehe..,*kidding.. di dalam Gua Panggung ini ada makam Syeh (maaf namanya aku lupa) yang dulunya bertapa disana dan menyebarkan agama Islam di Pangandaran dan sekitarnya. Di dalam Gua itu juga ada belahan batu karang yang menempel dengan Gua dimana air laut bisa masuk dan desiran ombak bisa terdengar jelas dan kuat ditelinga, tapi suerr.. pas di Gua panggung ini suasana mendadak mistis dan rasanya takut banget, takut panggungnya roboh dan takut karena mendengar suara gemuruh ombak yang menabrak dinding-dinding Gua.
di dalam Gua Panggung. |
Berlanjut ke Gua Parat, berbeda dengan Gua Panggung. Gua Parat ini sangat gelap. Butuh lampu senter untuk masuk kesana. Sangat mengagetkan bagiku karena begitu masuk kesana kami berjumpa dengan beberapa ekor ular yang bebas menari-nari dilantai. Dan ular itu tidak akan pernah mematok ataupun memangsa menusia, hehe.. sekalipun ular itu terinjak oleh pengunjung yang memang tidak sengaja karena gelapnya Gua tersebut. Kamipun berjumpa dengan beberapa ekor landak yang asik makan kacang pemberian pengunjung. Masuk kedalam lagi kami disuguhkan berbagai bentuk stalaktit dan stalagmite yang menawan, kamipun menelusuri Gua Parat dengan menunduk dan merunduk sembari menyalakan lampu senter sebagai penerang penelusuran kami. Sayangnya gelap jadi pengambilan gambar kurang maximal. Di dalam Gua ini juga ada satu batu besar yang tengahnya berlubang, di dalam lubang itu ada benjolan batu, mitosnya barang siapa bisa menyentuh batu yang didalam lubang itu, maka semua permintaan yang kita minta ditahun yang sama akan terkabul. Halah aku nggak bisa nyentuh batu itu, lha wong dalem banget, khayal banget bisa nyentuh.
Setelah kami puas dengan suguhan
dari berbagai objek di Taman Wisata Alam Pangandaran, kami putuskan untuk
melanjutkan perjalanan kami ke Batu Hiu. Tepatnya di desa Ciliang, kecamatan
Parigi Kabupaten Ciamis, kurang lebih 14 KM dari Pangandaran kea rah selatan.
Batu Hiu adalah tempat wisata berupa taman dengan pemandangan laut lepas yang
indah serta ombak yang saling kejar-kejaran. Kami hanya sebentar di Batu Hiu,
dan hanya menghabiskan waktu yang sebentar itu untuk foto-foto bernarsis ria.
Hehe…
Foto di ambil di depan, sebelum pintu masuk ke TAMAN |
Hanya sekitar 30 menitan saja kami
disitu, sekitar pukul 12.00 kami melanjutkan perjalanan ke Green Canyon,
letaknya sekitar 31 KM dari Pangandaran, tepatnya di desa Kertayasa Kecamatan
Cijulang Kabupaten Ciamis. Suguhan indah bukit hijau dari tumbuhan yang tumbuh
rindang disana menjadikan suasana menjadi hangat, *halah! Kami masuk ke sana
dengan membayar tiket masuk, saat itu disana ramai pengunjung. Setelah masuk,
kami sewa perahu yang sudah siap disana. Menelusuri sungai menuju pusat Green
Canyon yang dijadikan arum jeram pengunjung. Aku pribadi enggan kesana, karena
takut derasnya air akan menghanyutkan aku.. hhihi.., temanku yang nyemplung
kesana, katanya sih asyik.. tapi tetap saja aku tidak minat! Hehee…
Singkatnya, setelah 2 jam kami di
Green Canyon, kami melanjutkan perjalanan kami ke Water Park Pangandaran, saat
kami sampai disana tidak begitu banyak pengunjung yang datang, lumayan sepi.
Itu sepi itulah yang membuat kami merasa nyaman dan berasa menjadi pemilik
water park itu, wkwkwk.
GREEN CANYON: Setelah membayar tiket, kamipun masuk.. Taraa.. banyak kapal yang sudah siap mengantar kami ke sana.. |
GREEN CANYON |
Yaahh.. aku sendiri sangat
menikmati suasana romantic water park, dimana letak kolam renangnya berada di
pinggir pantai lembah puteri. Sangat mempesona sekali, bersenang-senang dengan
bermain air sekaligus foto-foto ria disana benar-benar menjadi obat
kepenatanku. Hehe..
Hal yang sangat kami sukai selain
menikmati indahnya pantai lembah puteri dengan jarak yang sangat dekat adalah
wahana kolam renang yang luas. Pemandangan lepas yang sangat menawan. Gerujukan
air dari gelas raksasa juga kami suka. Bahkan tak hanya sekali kami setia
menunggu dibawah digelas raksasa yang tiga menit sekali penuh dan mengguyur
kami yang ada dibawahnya. Aahh… tak mungkin ku lupakan saat indah itu.
Ternyata sudah sore, sekitar jam
16.30 wib. Setelah kami bilas dan istirahat sebentar di cafeteria waterpark
Pangandaran untuk sekedar minum softdrink dan makanan ringan, kamipun pulang ke
rumah. Yaahh.. rasanya memang tidak ingin mengakhiri bermain airnya, tapi aku
takut kembung juga sih kelamaan main air. Hehe..
Sampainya di rumah, sekitar pukul
17.10 sore. Masih belum puas aku dengan Pangandaran. Mengingat keesokan harinya
aku akan pulang, makanya aku meminta pada temanku untuk menemaniku jalan-jalan
sore untuk melihat suasara romanticnya sunset di Pantai Barat Pangandaran.
Sebagai kenang-kenangan, aku meminta temanku untuk mengambil gambar sunset yang terhalang mendung sore itu. Yaahh.. ada pertemuan ada juga perpisahan. Matahari sudah tenggelam, saatnya kami pulang untuk beristirahat, dan keesokan harinya aku pulang ke Kesesi, membawa sejuta kenangan manis perjalananku selama di Pangandaran. Suatu saat nanti aku ingin kesana, bersama suami dan anakku, Amin!!
Sebagai kenang-kenangan, aku meminta temanku untuk mengambil gambar sunset yang terhalang mendung sore itu. Yaahh.. ada pertemuan ada juga perpisahan. Matahari sudah tenggelam, saatnya kami pulang untuk beristirahat, dan keesokan harinya aku pulang ke Kesesi, membawa sejuta kenangan manis perjalananku selama di Pangandaran. Suatu saat nanti aku ingin kesana, bersama suami dan anakku, Amin!!
Bye..... |
NB: Cowok yang di poto itu hanya teman, nggak boleh ada yang cemburu lhoo... xixixixixix
Tulisan ini dikutsertakan dalam
Post a Comment
Post a Comment