header cah kesesi ayu tea

Larangan Setelah Melahirkan

Bismillah, mencoba menyapa teman-teman blogger lagi. Setelah sebulan lamanya saya tidak update blog lantaran terlena dengan nikmat yang sedang saya dapatkan. Alhamdulillah 5 Januari tahun ini saya mendapatkan titipan amanah dari Allah, bayi mungil berjenis kelamin perempuan. Detail persalinan rencananya akan saya ceritakan di lain waktu. Kenapa? Karena perihnya saja saya masih suka kebayang, nggak pengen aja ngetik postingan sambil meringis-meringis sendiri karena keinget rasanya lahiran. Hehehe.. *lebay*

Hidup di Jawa, tentu sangat erat sekali dengan adat Jawa dan Mitos. Seperti halnya setelah melahirkan, ternyata masih banyak sekali larangan-larangan yang seakan-akan benar-benar tidak boleh dilakukan oleh Ibu dan bayinya pasca melahirkan. Namun, bagi saya sebagian adalah mitos saja. Lain daerah, lain pula larangannya. Mitos atau Fakta sih sebenarnya larangan-larangan tersebut? Nyatanya, meskipun merupakan sebuah larangan, saya sendiri masih tetap melakukannya, dan... Alhamdulillah tidak terjadi apa-apa..

Pertama, setelah melahirkan, Ibu nggak boleh duduk di bawah, seperti di karpet atau di lantai. Larangan ini sebenernya ada benernya juga sih, karena dirasa-rasa Ibu yang habis melahirkan memang agak susah bangun kalo duduk di bawah. Mungkin lebih kehati-hatian aja kali ya, biar jahitannya juga gak sakit.

Ke dua, Nggak boleh nekuk kaki, kalu duduk harus meluruskan kaki. Kalau yang ini katanya biar nggak varises. Hehehehe


Ke tiga, Nggak boleh makan pedes-pedes. Katanya ntar dedek bayinya mencret. Mitos ini mah! hehehe

Ke empat, Nggak boleh ninggal dedek bayi wayah sandekolo (menjelang maghrib). Katanya nanti bisa diganggu syetan.

Sebenarnya masih banyak lagi, hehehe.. Terlepas dari semua larangan di atas, ambil saja yang menurut logika. Karena saya juga sekalipun dilarang tapi nggak lantas menghindari apa yang dilarang. Maksudnya, seperti makan pedes, saya tetep makan pedes karena kalau nggak ada pedes-pedesnya kurang nikmat, dan Alhamdulillah bayi saya nggak mencret walau saya makan pedes. 

Pada dasarnya, ambil saja yang baik, tinggalkan yang buruk. :)
Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment