Cara Mengatasi Perut Kembung Pada Bayi
Sejak ponakan saya lahir,
rumah jadi makin ramai. Apalagi kalau anak saya dan ponakan saya lagi nangis
berbarengan. Suara tangisan udah kaya suara sirine ambulance. Hihihi. Setiap anak
nangis dan rewel, sebagai orang tua tentu menjadi gelisah, khawatir, dan sedih.
Apalagi jika bayi yang nangis, dia belum bisa ngomong, kalau ada apa-apa hanya
dengan tangisan. Pipis atau pup minta diganti popok, nangis. Minta ASI, nangis.
Apalagi bila si kecil sedang sakit, kadang begini salah begitu salah. Orangtua
diberi tantangan untuk selalu sabar dan tenang menghadapi setiap rengekan
anak-anaknya.
Kadang, bayi rewel tanpa
sebab yang jelas, setelah dicek nggak pipis / pup. Terus dinenenin juga nggak
mau, badan nggak demam. Kalau seperti itu bisa jadi karena perutnya kembung. Bila
sudah ada pengalaman, mungkin orangtua bisa tahu, tetapi jika belum pengalaman,
hal semacam ini harus tahu. Sebagai orangtua harus bisa ngerti tkamu-tkamu bayi
rewel karena perut kembung.
Perut kembung pada bayi membuat bayi tidak nyaman. Karenanya
sering kali membuat bayi menjadi rewel dan sering menangis. Ada yang bilang hal
ini wajar. Bayi usia 3 sampai 4 bulan mengalami perut kembung, karena memang
saluran pencernaannya belum berfungsi sempurna. namun seiring bertambahnya
usia, mereka akan sering mengalami perut kembung karena mulai mencoba makanan
yang berbeda untuk pertama kalinya.
Pada bagian perut memang terdapat gas atau udara,
namun yang menjadi masalah jika gas di dalam perut itu berlebih. Tidak semua
bayi dapat dengan mudah mengeluarkan gas dari dalam perutnya, mereka
membutuhkan bantuan untuk mengeluarkannya. Berbeda dengan orang dewasa, gas
tersebut dapat dengan mudah dikeluarkan.
Tanda Perut Kembung pada Bayi
Beberapa kali bayi saya rewel, bahkan nangis dan berujung
muntah. Bila beberapa kemungkinan sudah saya periksa, biasanya saya memerinksa
bagian perutnya. Salah satu tkamu perut bayi kembung adalah jika perut bayi
terasa agak keras, dan beberapa kali buang angin.
Selain rewel dan menangis, gerakan bayi juga bisa
menjadi salah satu tanda perut kembung. Jika dia sering menggeliat dan
melengkungkan punggungnya ke belakang, serta mengangkat kedua kakinya, bisa
menjadi pertanda bahwa dia sedang merasakan kembung. So, kenali tanda-tanda bayi yang kembung, ya.
Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi
perut kembung pada bayi. Berikut beberapa pengalaman saya mengatasi perut kembung
pada bayi saya.
Yang pertama, meletakkan bayi tidur di atas kasur
dengan posisi terlentang. Kedua kaki diangkat kemudian digerakkan sepersi
gerakan mengayuh sepeda. Dan setelah bayi minum susu, gendonglah bayi, angkat
dan letakkan tegak di dada dan pundak, tepuk pelan-pelan sampai bayi sendawa agar
susu dapat secara perlahan dan lancar masuk ke dalam perut sehingga tidak
menimbulkan masalah perut.
Bisa juga dengan cara lainnya seperti memijat perlahan
perut bayi dengan gerakan searah jarum jam atau dengan gerakan LOVE. Supaya licin
bisa menggunakan minyak
telon untuk memijatnya. Atau mengusap-usap punggung bayi dengan
meletakkannya di atas kedua paha dengan posisi perut menghadap ke bawah atau
telungkup.
Jika dengan cara seperti yang saya sebutkan di atas
tidak juga membuat anak ceria dan masih rewel, bisa jadi bukan masalah perut
kembung biasa, jika bayi semakin rewel, sulit untuk buang air besar, muntah,
atau bahkan demam, sebaiknya langsung periksakan ke dokter.
Penyebab Perut Kembung pada Bayi
Penyebab Perut
kembung pada bayi dapat bermacam-macam. Berikut ini adalah beberapa penyebab
perut kembung pada bayi yang saya baca dari website alodokter (wwwdotalodokterdotcom/cara-mengatasi-perut-kembung-pada-bayi)
Makanan yang dikonsumsi ibu. Salah satu penyebab perut kembung pada bayi yang masih ASI bisa
disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi sang ibu. Jadi, saat kamu menyusui
sebaiknya lebih bisa memperhatikan makanan yang hendak kamu konsumsi. Sebaiknya
kurangi makanan yang akan membentuk gas setelah dicerna seperti kubis, kembang kol,
brokoli, bawang atau kacang. Mengurangi makanan ini bukan berarti kamu nggak
boleh makan, ya. Karena beberapa makanan yang dapat membentuk gas ini juga
bagus untuk asi booster.
Makanan yang dikonsumsi bayi. Bayi usia 6 bulan+ sudah mulai makan makanan pendamping
ASI, sebaiknya perhatikan makanannya. Sayuran memang bagus untuk bayi,
tapi tidak semua sayuran bisa dikonsumsi secara berlebih. Misalnya brokoli.
Meski sehat, jika dikonsumsi secara berlebih, sayuran ini dapat membuat perut
si kecil kembung.
Minuman selain ASI. Bayi yang sudah makan MPASI akan minum selain ASI juga. Minum
air putih, misalnya. Ini memang baik untuk tubuh karena dapat membantu bayi
membuang kotorannya. Tetapi TIDAK untuk bayi berusia kurang dari 6 bulan.
Mereka masih belum diperbolehkan untuk minum air selain ASI atau susu formula
karena dapat meningkatkan kesulitan untuk membuang gas dari perutnya. Contohnya
jus, jus dapat membuat bayi mengalami diare, sakit perut dan gas berlebih
karena kesulitan dalam mencerna kandungan gula buah yang terdapat dalam jus.
Dot bayi. Jika bayi meminum susu formula dari botol, sebaiknya pilihkan
dot yang pas. Ujung dot yang terlalu kecil atau terlalu besar dapat membuat
lebih banyak udara masuk ke dalam perut bayi ketika sedang minum susu dan dapat
menimbulkan masalah perut seperti kembung, ataupun sakit perut.
Itulah beberapa penyebab perut bayi kembung
dan cara mengatasinya. Yang perlu diingat ketika anak rewel adalah tetap
tenang, tidak usah panik, karena orang dalam keadaan panik malah membuat grusa-grusu. Merawat bayi itu
susah-susah gampang, karena bayi punya karakter beda-beda. Sering bertanya
kepada orang yang sudah lebih dulu pengalaman atau sering baca-baca arikel
tentang perawatan ibu dan bayi akan
membuat kita menjadi tahu apa yang harus kita lakukan. Konsultasikan dengan
dokter bila sakit si kecil tak kunjung membaik dalam waktu maksimal 3 hari.
Post a Comment
Post a Comment