header cah kesesi ayu tea

Lagu Anak TK Berbahasa Jawa



Sekitar kurang lebih dua minggu lalu, waktu aku sedang liburan di kampung halaman yaitu di kecamatan  Kesesi Kabupaten Pekalongan sengaja aku ikut mengantar adikku yang masih sekolah di TK Tunas Rimba II Kesesi. Disana banyak orang tua wali murid yang juga ikut mengantar anak-anak mereka sambil menunggu di sekolahan itu. Sambil menunggu anak-anaknya yang sedang belajar di kelas biasanya Ibu-Ibu itu bercerita, ada juga yang menggosip untuk mengisi waktu mereka menunggu anaknya, tentunya hal tersebut hanya dilakukan oleh sebagian Ibu-ibu yang memang punya hobi menggosip.




Berbeda denganku yang asik sendiri mendengarkan suara murid TK Tunas Rimba II yang sedang belajar di kelas. Bahkan aku juga suka ikutan menyanyikan lagu yang mereka nyanyikan. Dalam hati aku berkata “senang sekali rasanya bila aku menjadi murid TK lagi. Hihihi.. Ada banyak sekali lagu yang dinyanyikan oleh guru dan murid di sekolah itu, tapi ada satu lagu yang aku suka dan lagu ini lagu berbahasa jawa. Lagu ini juga sudah berpuluh-puluh tahun aku hapal. Begini lirik lagunya:



Siji Loro Telu (satu dua tiga)
Astane sedeku (tangannya dilipat rapi)
Mirengake Bu Guru (mendengarkan Bu Guru)
Menowo didangu (Barang kali nanti dipanggil)

Papat nuli limo (empat lalu lima)
Lenggahe sing toto (Duduknya yang rapi)
Ojo podho sembrono (Jangan seenaknya sendiri)
Mundhak ora biso (Nanti tidak bisa)



Lagu itu bukan sekedar syair tanpa makna, melainkan sebuah syair lagu yang menceritakan tentang kedisiplinan, kerapihan dan ketenangan belajar di dalam kelas. Semua siswa diharuskan untuk bersikap baik dan tidak berbuat gaduh atau seenaknya sendiri di dalam kelas. Sebagai siswa yang baik, mereka seharusnya mendengarkan apa yang Guru katakan. Sehingga nantinya mereka akan menjadi anak yang pintar, dan ketika ditanya oleh gurunya mereka bisa menjawab.



Selain itu, banyak juga lagu-lagu anak-anak yang lain tidak berbahasa Jawa tetapi membuat aku suka untuk ikut menirukannya bernyanyi. Seperti lagu yang berjudul “nama-nama hari”, “Satu-Satu”, “Nama-nama Jari”, dan masih banyak lagi. Namun sekali lagi, lagu anak-anak yang  berbahasa jawa memang memiliki kesitimiewaan tersendiri bagiku. Bukan hanya karena liriknya yang sederhana sehingga mudah dihapalkan anak-anak, akan tetapi makna filosofis yang terkandung di dalamnya sangat berharga sekali untuk dilaksanakan.



Dari lagu anak-anak pula, terutama lagu yang berbahasa Jawa aku jadi lebih tahu betapa banyaknya syair lagu Jawa yang sangat bermanfaat bila dinyayikan oleh anak-anak di zaman sekarang ini. Selain untuk hiburan, lagu tersebut juga bisa digunakan sebagai media pembelajaran di dalam kelas. Bahkan khusus untuk anak-anak yang masih berusia dibawah 10 tahun, belajar dengan menggunakan media lagu (menyanyi) biasanya akan lebih bisa dipahami oleh peserta didik dibandingkan pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah saja.



Sebagai umynya Noofa, aku berharap banyaknya koleksi lagu anak yang telah aku gemari dan aku hafal liriknya mulai saat ini sudah biasa aku nyanyikan sebagai sarana untuk menghibur Noofa ketika rewel. Harapannya ketika Noofa sudah bisa berbicara maka lagu tersebut secara langsung bisa dinyanyikan juga oleh Noofa.


"Postingan ini diikutsertakan di Aku Cinta Bahasa Daerah Giveaway"
Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

1 comment

  1. Sudah jarang saat ini lagu-lagu anak, khysusnya yg berbahasa jawa, yang mengandung makna filosofis untuk mrmbentul karakter anak. Ada baiknya mulai digali lagi lagu-lagu sendiri di tengah pengarih globalisasi yang tidak jelas ini.

    ReplyDelete

Post a Comment