header cah kesesi ayu tea

Saat Ini, Mobil Bukan Barang Mahal


Saat ini banyak sekali konsumen yang mempunyai mobil lebih dari satu dalam satu rumah. Tetangga saya saja, satu orang itu punya tiga mobil untuk pribadinya, belum lagi anaknya ada tiga dan masing-masing sudah punya mobil sendiri-sendiri. Mobil saat ini memang bukan lagi menjadi barang yang dianggap mewah, meskipun pada kenyatannya, banyak jenis mobil suv yang harganya tidak bisa dianggap murah.

Paradigma yang mengatakan bahwa mobil merupakan barang yang mahal dan sulit untuk dimiliki seakan mulai luntur. Hal tersebut dibuktikan dengan fakta yang menunjukkan bahwa di  kota-kota  besar di Indonesia kemacetan akibat banyaknya lalu-lalang kendaraan pribadi (mobil) dijalan semakin menggila. Bukan hanya di Jakarta saja, hampir di semua ibu kota provinsi maupun kabupaten keberadaan mobil sudah bukan hal baru lagi.

Kepemilikan mobil saat ini juga tidak hanya di dominasi oleh mereka yang kaya maupun para pejabat pemerintah saja. Golongan kelas ekonomi menengah pun saat ini sudah menjadi salah satu konsumen mobil. Konsumen mobil kelas ekonomi menengah saat ini justru di dominasi oleh para pebisnis muda maupun keluarga muda yang rata-rata bekerja di kantor pemerintah maupun swasta. Kebutuhan untuk mempercepat mobilisasi kegiatan kantor menjadi salah satu alasan utama mengapa mereka mempunyai mobil, disamping juga ada alasan gengsi dengan sesama teman yang menjado faktor  sekundernya.
Bukan hanya faktor itu saja, untuk mempunyai sebuah kendaraan (mobil) saat ini juga sangat mudah karena mereka bisa melakukan kredit mobil. Artinya meskipun tidak bisa secara tunai membeli mobil, akan tetapi dengan cara kredit seseorang bisa mendapatkan sebuah mobil yang mereka inginkan. Proses mudah dan cepat dalam mengurus kredit mobil juga menjadi salah satu faktor mengapa semakin banyak orang yang memiliki mobil meskipun harus menanggung angsuran tiap bulannya sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Sehingga tidak mengherankan jika saat ini mempunyai mobil bukan lagi masuk kategori kebutuhan yang tersier tetapi sudah menjadi kebutuhan sekunder bahkan sebagian orang ada pula yang berpendapat bahwa memiliki mobil masuk kategori kebutuhan primer. Kondisi yang demikian itulah yang tampaknya benar-benar dimanfaatkan oleh para produsen mobil untuk menciptakan mobil-mobil baru dengan berbagai fasilitas modern namun dengan harga terjangkau agar para konsumen mobil ramai-ramai membeli produk mereka meskipun dengan cara kredit.
gambar pinjam dr google
Bahkan rata-rata dealer mobil di Indonesia saat ini lebih suka jika ada konsumen mobil yang membeli dengan kredit dari pada tunai. Karena jika dihitung pembelian dengan cara kredit lebih menguntungkan dari pada pembelian secara tunai. Dalam kegiatan transaksi semacam ini dianggap saling menguntungkan baik itu pembeli (konsumen) maupun penjual. Pembeli diuntungkan karena meskipun tidak memiliki banyak uang mereka bisa memiliki sebuah mobil meskipun harus mengangsur tiap bulannya. Sementara bagi para penjual mobil merasa diuntungkan karena mereka akan mendapatkan pembayaran dari pembeli dengan jumlah relatif lebih dari harga asli mobil ketika dijual dengan cara tunai.

Oleh sebab itulah saat ini memiliki sebuah mobil bukan lagi menjadi sebuah impian semata bagi orang-orang yang masuk kategori golongan ekonomi menengah ke bawah, mereka bisa mendapatkan sebuah mobil bekas atupun mobil baru sesuai dengan keinginan mereka dengan cara kredit mobil. Syaratnya adalah setiap orang yang ingin memiliki mobil harus mau dan mampu untuk membayar angsuran setiap bulannya maka mobil pun akan dapat menjadi hak milik mereka.
Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment