header cah kesesi ayu tea

Tragedi Kanjuruhan Malang

Pernah nggak kamu mendukung sepak bola tapi dengan rasa yang fanatik luar biasa? Aku salah satu penyuka sepak bola, tapi tidak dengan rasa fanatisme yang berlebihan. Bila tidak sanggup menonton langsung di Stadion, untuk urusan sepak bola, aku mendingan nonton dari tayangan televisi.

Tepatnya 1 Oktober lalu, ada tragedi yang sangat bikin shocked kita semua, tragedi maut yang bahkan bukan dari bencana alam. Tragedi mau karena sepak bola. Miris memang, tapi ini nyata terjadi, ratusan nyawa orang melayang dalam tragedi ini. Kalian pasti semua sudah tahu tentang Tragedi Kanjuruhan. Ya, Tragedi Stadion Kanjuruhan 2022 adalah tragedi kerusuhan dan insiden saling injak yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada 1 Oktober 2022 lalu. Kenapa bisa terjadi? Ya, terjadinya kerusuhan ini merupakan bagian dari rivalitas lokal Derbi Super Jawa Timur yang mempertemukan Arema dengan Persebaya Surabaya.

Waktu itu, saya menonton sepak bola Nasional yang di tayangkan di Indosiar. Kebetulan saat itu aku baru saja sampai di hotel Sun Hotel and Spa Kuta Bali. Perjalanan Panjang Pekalongan ke Bali dengan menggunakan transportasi darat (bus) eksekutif class tak membuatku surut untuk mengikuti tayangan sepak bola di malam itu. Badan capek sih, tapi kalau urusan sepak bola, sebisa mungkin aku mengikuti, yaah walaupun seringnya streaming telat hehe.

Jam 01 dini hari, aku liat twitter, ternyata sepak bola yang tadi aku tonton tapi belum selesai karena ketiduran itu terjadi kerusuhan. Sepak bola Nasional antara Surabaya dengan Malang ini telah menelan nyawa pendukungnya. Siapa yang salah?

Ah, paginya aku cari beritanya, sediih.. miriiss.. sangat terpukul juga aku, rasanya ikut hancur karena begitu banyaknya korban meninggal dunia, hingga banyak di timeline menyebutkan Indonesia sebagai negara peringkat kedua insiden sepak bola dengan korban yang hingga saat aku menulis postingan ini ada 125 orang yang meninggal akibat insiden tersebut. Ini berita Versi Mabes Polri, ya. Karena kalau kita baca berita yang lain, ada versi lain yang menyebutkan ada 133 orang yang meninggal.

Innalillahi wa inna ilaihi roojiun…


Sebagai orang yang suka sepak bola, tentu hal seperti ini tidak pernah aku inginkan. Siapa sih yang menginginkan melayangnya nyawa demi sepak bola? TIDAK!!

Cukup ini yang terakhir, Indonesia mendapatkan sejarah berupa pukulan menyakitkan. Kalau kita mendukung sepak bola Indonesia, menurut aku, nonton saja di rumah masing-masing. Aku yakin banyak di sana yang mengalami trauma, apalagi korban luka-lukanya yang nyaris 500 orang :(

Harapannya, Sepak bola yang mana sudah mulai harum dan bisa bertanding kelas DUNIA jangan sampai punya citra buruk karena tragedi Kanjuruhan ini. 

Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment