header cah kesesi ayu tea

Pengalaman Mengalami Gangguan Adjustment Disorder

Pernahkah kamu mendengar istilah Adjustment disorder? Atau baru pertama kali mendengarnya dan baru tahu setelah membaca tulisanku ini? Hehehe.. Baik, aku coba bantu jelasin ya. Adjustment disorder atau gangguan penyesuaian adalah sekumpulan kondisi yang berkaitan dengan stres. Namun, reaksi terhadap stres atau trauma pada adjustment disorder biasanya bersifat berlebihan.

Awal tahun 2022, tepatnya di awal Januari aku mengalami gangguan Adjustment disorder, kenapa pasal? Ada suatu masalah besar dalam hidup aku yang sangat amat membuat aku terus-terusan menangis setiap malam, overthinking yang sangat-sangat over, bahkan sampai pernah suatu ketika aku hilang kesadaran alias pingsan.

Masalah yang menimpa sangat berat karena aku difitnah dengan berita yang tidak benar, aku difitnah oleh orang yang aku kenal, bukan orang asing. Aku sangat merasa terancam hingga aku sangat ketakutan. Tujuannya mungkin emang ingin menghancurkan nama baik aku. Tapi maaf sekali, aku tidak bisa bercerita detail masalah tersebut karena jujur secara psikis aku punya traumatic yang berat kalua teringat peristiwa itu.

Januari sampai Februari aku menjalani kehidupan penuh dengan air mata. Tak ada senyum sama sekali, bahkan saat bersama dengan teman-teman dosen di kampus pun aku sering melamun, banyak sekali teman yang kehilangan keceriaan aku. Sebegitunya efek tekanan dari dirinya. Jadi aku ngerasa ketakutan yang luar biasa. Ketakutan akan kehilangan semuanya, mulai dari kehilangan pekerjaan hingga takut kehilangan keluarga.

Memang benar adanya gangguan ini, apalagi saat aku coba cari beberapa referensi dari beberapa sumber bacaan mengenai gangguan yang aku alami ini salah satunya dari google yang alhamdulillah bisa dengan mudah aku akses dengan IndiHome salah satu Internetnya Indonesia yang selalu lancar, di sana aku menemukan satu statement, bahwasanya Stressor atau pemicu stres dapat ditemukan pada berbagai hal, mulai dari masalah pekerjaan, hubungan asmara, perubahan kondisi kesehatan, atau kejadian negatif dan positif lainnya dalam hidup. Dan itu semua yang mengkombinasi kondisi aku sehingga aku sangat depresi. Tidak hanya 1 kejadian spesifik, stressor juga bisa datang dalam bentuk kombinasi berbagai kejadian yang tidak menyenangkan. Adjustment disorder sering kali disebut juga dengan depresi situasional.

Aku seperti mengulang tentang apa yang aku rasakan saat aku kehilangan bapakku tahun 2019 lalu, tapi perbedaannya ada pada penanganan yang aku lakukan. Pada masalah ini aku sangat tertekan dan selalu menangis makanya aku kemudian memberanikan diri datang ke psikiater di rumah sakit umum H. Djunaid Pekalongan.


Pengalaman Periksa ke Dokter Jiwa (Psikiater) dengan Menggunakan BPJS

Mungkin saat ini waktu yang tepat bagiku untuk sharing ke semuanya tentang pengalaman aku ke psikiater di rumah sakit di kabupaten Pekalongan dengan menggunakan BPJS.

Waktu aku mengalami depresi itu, aku bingung banget. Kalut, nggak ngerti harus bagaimana. Aku udah sharing ke psikolog, tapi entah kenapa aku seperti kurang plong gitu perasaanku seperti ada yang kurang.

Waktu itu, aku coba cari tahu poli di rumah sakit mana saja di Pekalongan yang terdapat praktik dokter Jiwa yang buka tiap hari, hehe. Kenapa aku cari yang buka tiap hari? Jawabannya tentu saja untuk mempermudah aku memilih hari apa saja aku mau ke sana, ditambah jam praktiknya sebisa mungkin nyari yang sore biar aku bisa ke sana setelah pulang dari kampus. Alhamdulillah rumah sakit RS H.A. Zaky Djunaid dengan dr. Henny Rosita, Sp.KJ,M.Kes yang kemudian jadi pilihan aku untuk berobat.

Seperti biasa awalnya aku datang ke puskesmas Kesesi 1 sebagai fasker 1 aku, datang ke puskemas sendirian, tahu nggak? Sepanjang perjalanan dari Kajen ke Puskesmas Kesesi I aku nangis, udah sembari naik motor air mataku terus-terusan ngalir tanpa berhenti.

Sesampai di puskesmas, aku daftar ke BP umum, di sana aku nggak bisa ngomong apa-apa, hanya nangis sampai sesenggukan, ditenangin dokter agak lumayan bisa diem sebentar dan bilang, “dok.. aku boleh minta rujukan ke psikiater di RS H.A. Zaky Djunaid?” si dokter pun menenangkan aku sambil membuatkan aku surat rujukan yang diketiknya dari computer di depannya.

Nggak butuh waktu lama di puskesmas, aku pulang. Sesampai di rumah sambil nunggu sore, karena waktu itu aku ijin nggak masuk kerja. Aku telpon adekku yang berprofesi sebagai perawat, dia pernah kerja di RS H.A. Zaky Djunaid jadi aku yakin aku akan banyak mendapatkan informasi terkait rumah sakit tersebut.

Aku video call dengan adekku, nanya-nanya banyak hal, termasuk cara booking online di rumah sakit tersebut. Alhamdulillah dengan adanya internet komunikasi jadi lebih mudah. Salah satu Manfaat Internet yang aku rasakan ya seperti ini, di mana segala informasi bisa dengan mudah hanya dalam satu genggaman tanpa kita berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya seperti dulu.

Memang adanya IndiHome ini sangat menguntungkan aku. Jaman sekarang, siapapun orangnya pasti membutuhkan internet untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Bahkan, akses internet menjadi hal yang wajib dimiliki. FYI, kebutuhan internet saat ini bukan hanya sekadar untuk berkomunikasi, internet pun menjadi penyokong bisnis supaya berjalan lebih lancar. Meskipun sudah banyak provider internet yang berkembang, satu yang paling direkomendasikan adalah Indihome WiFi. Fasilitas umum seperti rumah sakit juga pasti butuh yang namanya IndiHome untuk menunjang kinerjanya, apalagi sekarang semuanya serba online.

Produk dari Telkom Indonesia ini merupakan provider yang sudah terbukti track record-nya sejak lama. Berbagai aktivitas komunikasi serta transfer data lebih minim risiko, dapat berfungsi maksimal, dan minim gangguan loh.

Berbagai manfaat itu aku udah aku rasakan sejak tahun 2015 sampai sekarang, di mana saat sekarang internet sangat penting, aku bisa update juga informasi tentang apa yang aku alami, selain itu juga aku bisa sekalian mencari pengetahuan tentang beberapa gangguan mental lainnya. Karena ternyata jaman sekarang banyak banget orang yang mempunyai keluhan gangguan mental hanya saja banyak yang tidak menyadari hal tersebut.

Kenapa aku bisa bilang begitu? Karena aku bersaksi saat aku periksa di RS Djunaid, ternyata pasien dokter Henny jumlahnya paling banyak setiap harinya. Saat aku periksa di sana nomor antrean pasien dalam sehari mencapai 150 antrean loh. Sampai bu Umi (temenku dosen matematika) bilang kalau dia shocked melihat pasien dokter jiwa sangat banyak dengan berbagai keluhan, FYI di RS Djunaid juga melayani rawat inap untuk pasien dokter Jiwa juga loh, dan katanya ada yang rawat inap di sana. Hehe, begini lah yang dimaksudnya pentingnya menjaga Kesehatan mental ya guys..

Periksa ke dokter jiwa di RS Djunaid Pekalongan dengan menggunakan BPJS ini bisa dan semuanya free loh, aku mendapatkan 2 jenis obat untuk terapi untuk menenangkan juga biar aku bisa tidur, karena aku selalu nggak bisa tidur semalaman suntuk bahkan sampai subuh baru bisa tidur.

Pertanyaan selanjutnya, apakah ke psikiater bisa sembuh? Insya Allah Bisa sembuh

Beberapa kasus gangguan kejiwaan seperti depresi dan gangguan kecemasan harapan sembuhnya tinggi. Walaupun pada depresi keberulangan sakitnya cukup besar yaitu sekitar 50 persen, tetapi kondisi optimal pasien dapat diraih dalam waktu pengobatan yang terencana baik. Aku pun sangat optimis bisa sembuh dengan mengkonsumsi obat yang diberi dokter Henny.

Waktu pertama kali aku ketemu dokter Henny, aku nggak bisa cerita banyak. Takuutt banget, tapi bawaannya dokter ahli kejiwaan emang bisa menenangkan ya guys, jadi aku dibuat nyaman gitu untuk bisa mulai bercerita. Sedikit demi sedikit aku bercerita, dokter Henny pun memahami kondisi psikis aku yang datang masuk poli jiwa dengan deraian air mata.

Apa yang harus dilakukan ketika ke psikiater?
  1. Membiarkan pasien menceritakan keluhannya dan latar belakang sakitnya.
  2. Menanyakan informasi tambahan terkait keluhan sakitnya dan melakukan pemeriksaan fisik.
  3. Menerangkan kepada pasien tentang sebab/pemicu dari sakitnya.
  4. Merencanakan terapi.
  5. Memberikan kesimpulan dan kesempatan bertanya.
Aku kemudian diberi resep untuk ke apotek, menunggu dipanggil, dikasih obat dan pulang.

Berobat ke poli jiwa tidak pernah aku bayangkan sebelumnya, bahkan aku sempat takut ketika ada track record berupa rekam medis yang menyatakan aku pernah gangguan mental. Kekhawatiran itu wajar aku khawatirkan karena aku bekerja di kampus sebagai seorang dosen. Tapi alhamdulillah sekarang aku udah sembuh, aku udah Kembali bisa tersenyum dan masalah tersebut dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

Aku juga sangat bersyukur punya suami yang sangat mendukung dan men-support aku untuk kuat dan sabar, juga mendampingi saat aku terpuruk kemaren sampai sembuh. Aku control ke dokter Henny 3x, dan obat juga tidak selalu aku minum, hanya saat aku merasakan ketakutan berlebih dan saat aku tidak bisa tidur saja. Begitupun saran dokter Henny, untuk lebih hati-hati lagi dan lebih peduli dengan Kesehatan mental.

Dukungan dari keluarga sangat penting untuk pasien dengan gangguan mental, bagaimana ia bisa mengembalikan semangatnya untuk bisa menjalani hidup lebih baik lagi.

Dear guys.. pergi ke Psikiater tidak perlu menunggu hingga kamu sampai di tahap yang berat ya. Karena dengan berkunjung atau berkonsultasi sederhana dengan Psikiater kamu bisa mendiagnosis permasalahan jiwa yang sedang kamu alami dan bisa mencegahnya sebelum terlambat. Beneran deh, jangan sampai kaya aku sampai ngalamin seperti itu.

Mungkin, beberapa orang masih menganggap pergi ke Psikiater atau berkonsultasi dengan dokter jiwa adalah hal yang tabu. Beberapa orang juga beranggapan hanya orang "gila" saja yang butuh penanganan dokter jiwa. Padahal ya guys, jika kamu memiliki beban pikiran yang akhirnya sampai menggangu aktifitasmu sehari-hari, kamu perlu membicarakannya dengan seorang yang ahli dalam bidangnya.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat ya, guys! Sehat-sehat semuanya..
Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

1 comment

  1. Beruntung sekali berobat langsung ketemu psikiater yang cocok.
    Semoga sehat2 terus ya.

    ReplyDelete

Post a Comment