Assalamu'alaikum,
Alhamdulillah setelah sekian purnama saya seperti hibernasi dari dunia maya, kini saya mulai menggoyangkan jari saya kembali untuk menyapa teman-teman dan sharing lagi dengan teman-teman. Sebelumnya ijinkan saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442H, Taqobbalallahu Minnaa wa minkum, Taqobbal yaa kariim.. Minal aaidiin wal faaiziin, mohon maaf lahir dan bathin ya temen-temen..
Bulan Ramadhan kemaren masih seperti dua Ramadhan di tahun-tahun lalu. di mana Noofa punya rasa ingin tahu dan rasa penasaran yang sangat besar saat saya tidak puasa karena haid.
Usia Noofa saat ini sudah 8,5 tahun. Agustus tahun ini usianya akan 9 tahun. Pertanyaan-pertanyaan yang sering dilontarkan sudah mengarah ke hal-hal realitas hidup seorang perempuan, mulai dari tentang menstruasi sampai tentang melahirkan.
Memang, biasanya, di usia 6–7 tahun anak sudah mulai dikasih tahu akan adanya menstruasi dan mungkin mulai penasaran. Pun saya dulu juga sama waktu usia SD, saat ibu saya tidak sholat dan tidak berpuasa, saya pasti protes, dan malah jadi ga ikut puasa karena tahu ibu gak puasa. hehehe.
Tidak ingin anak saya seperti saya yang akhirnya ga puasa saat Ramadhan, akhirnya saya mulai memberikan pengetahuan tentang menstruasi di usia Noofa 7 tahun, tepatnya tahun lalu. Hal ini juga untuk mempersiapkan dia ketika nantinya dia mengalami menstruasi pertamanya, yaitu sekitar usia 12 tahun.
Dulu, saya pertama kali mengalami menstruasi saat kelas 2 SMP, saya ingat betul di bulan Agustus, dulu masih catur wulan 2, belum jadi semester seperti sekarang. Saat pertama kali saya menstruasi, saya sudah siap meskipun tetap saja saya kaget banget dan sempat bingung, namun karena sudah pernah dikasih tahu Ibu saya waktu saya mau berangkat ke pondok, bahkan sampai diajarin cara memakai pembalut yang ada sayapnya. Hehehe
Ternyata berdiskusi tentang menstruasi dengan anak perempuan itu penting loh, hmm.. sebenernya gak hanya perempuan sih, kalau punya anak laki-laki juga bisa banget ngasih tahu tentang ini agak dia tahu juga kodrat seorang perempuan itu apa saja.
Memang sih, agak tricky ya bagaimana sih menjelaskan tentang menstruasi ini kepada anak kita?
Saat kita menjadi orangtua yang mempunyai anak menjelas remaja, saat mau berdiskusi tentang menstruasi kita bisa mulai dengan melemparkan pernyataan untuk memancing rasa penasarannya, seperti:
“kak, nanti kalau kakak sudah besar, kakak akan jadi seperti umi, nanti kakak makin tinggi, makin besar, dan akan ada perubahan tertentu pada tubuh kakak. Salah satunya adalah datangnya haid setiap bulan.”
Oiya saya biasanya mengganti istilah menstruasi dengan haid, jadi anak saya lebih familiar istilah haid daripada menstruasi, hehe..
Nah, jadi ceritanya kenapa saya nulis tentang ini? karena saya baru saja ikut webBeruntung sekali saya bisa berkesempatan mengikuti Webinar Sehat & Bersih Saat Menstruasi pada tanggal 27 Mei 2021 lalu, nah sekalian mau cerita kalau dengan mengikuti webinar tersebut, saya jadi punya 'bekal' tambahan dari apa yang sudah saya lakukan. Apa itu?
Sehat & Bersih Saat Menstruasi
Webinar bertema “Sehat & Bersih Saat Menstruasi pada tanggal 27 Mei 2021 lalu ini berlangsung kurang lebih 2 jam itu diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kebersihan Menstruasi (Menstrual Hygiene Day) yang diperingati tiap tanggal 28 Mei setiap tahunnya. Ada yang tahu nggak kenapa 28 Mei menjadi hari menstruasi?
Hmmm, jadi gini sejarahnya.. rara-rata siklus menstruasi normal adalah 28 hari, sedangkan lamanya periode menstruasi normal adalah 5 hari. Itu sebabnya Hari Kebersihan Menstruasi ini dipilih tanggal 28 di bulan ke-5 (Mei). Hehe, ternyata yaa... Saya tahu juga dari Novita Angie yang kemaren menjadi MC di Acara webinar online melalui zoom tersebut.
Webinar ini diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI dan POGI dengan didukung oleh Mundipharma Indonesia, tujuannya untuk mengedukasi 1000 perempuan Indonesia tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM).
Tidak main-main, acara webinar ini mendatangkan narasumber yang kece badai dan expert di bidangnya masing-masing, yaitu: Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH anggota Pengurus Besar Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Anna Surti Ariyani, S.Psi., M.Si Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia Wilayah Jakarta dan dr. Dwi Octavia Handayani, M.Epid Kabid P2P Dinas Kesehatan Prov DKI.
Sebelum webinar dimulai, diawali dengan survei. Peserta diberi beberapa pertanyaan, seperti gambar di bawah ini:
Sesuai tajuknya, webinar ini membahas tentang bagaimana kita menjaga kebersihan saat menstruasi. Kenapa harus dipelajari sih? Yuk bahas satu-satu. jadi yang dimaksud dengan Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) adalah pengelolaan kebersihan dan kesehatan pada saat seorang perempuan mengalami periode menstruasi. Apa saja sih yang perlu diperhatikan dalam MKM ini?
Pertama; Menggunakan pembalut yang bersih dan dapat diganti sesering mungkin selama perode menstruasi (minimal 4 jam sekali). Kedua; Memiliki akses untuk membersihkan diri dengan kondisi nyaman dan terjaga privasinya (toilet, air, sabun/pembersih lainnya). Ketiga; Memiliki akses untuk pembuangan pembalut bekas pakai. Keempat; Mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut. Kemudian cara menjaga kebersihan saat menstruasi, tidak menggunakan sembarangan sabun untuk area kewanitaan, dan masih banyak lagi.
Penelitian UNICEF 2015 mengatakan untuk Data di Indonesia, bahwasanya kesadaran perempuan Indonesia akan pentingnya managemen kebersihan selama periode menstruasi sangat rendah. Bahkan 5 dari 10 anak perempuan tidak tahu apa yang harus dilakukan saat mengalami menstruasi untuk pertama kalinya. Hmm.. sedih ya, mungkin.. mungkin loh ya, karena minimnya informasi yang didapatkan dari orang terdekatnya, terutama orangtua, seorang Ibu.
Tips Memberi Penjelasan pada Anak
Agar tidak bingung dalam menjelaskan tentang menstruasi pada anak, saya punya tips nih, mungkin temen-temen bisa menggunakan cara ini di kemudian hari, di antaranya:
1. Bicarakan secara bertahap di waktu berbeda
Untuk menjelaskan menstruasi kepada anak yang bisa dibilang masih kecil, topik seputar menstruasi dan pendidikan seksual bukanlah topik yang bisa diselesaikan dalam satu pembicaraan. Butuh waktu yang kontinu dan menggunakan bahasa yang dapat dipahami mereka.
2. Bicarakan dengan nada positif
Noofa anak saya ini udah sampai ke tahap yang pengen lihat darah menstruasi loh, padahal menstruasi berkaitan erat dengan darah kan? kadang anak akan merasa takut ketika mendengar informasi ini. Namun, dengan cara menjelaskan dengan sesuatu keterangan bahwa itu bukan karena disakiti bisa ternyata. Jelaskanlah dengan positif bahwa menstruasi adalah proses alami yang terjadi pada setiap wanita.
3. Sesuaikan dengan usia
Sebagai orangtua tentu bisa dong ya, mengguanakan bahasa yang sesuai dengan usia anak. Misalnya, ia berumur 6 tahun dan menemukan pembalut di dalam lemari, cukup jelaskan saja kalo pembalut tersebut digunakan saat sedang menstruasi.
Nah, kalo udah mulai usia 8-11 tahun gitu udah mulai dijelasin secara spesifik tentang cara kerja pembalut atau cara menggunakannya.
4. Hindari sekadar memberi video atau buku tentang menstruasi
Memang ada banyak media ya untuk menjelaskan tentang menstruasi, tapi kenyataannya bisa saja anak tidak mendapatkan jawaban dari media lain selain dari kita, orangtuanya. Kalaupun media video atau buku sebagai referensi, kita tetap harus mendampinginya ya..
5. Bicarakan juga kepada anak laki-laki
Setuju banget sih dari apa yang disampaikan pemateri bahwa menjelaskan tentang menstruasi tidak hanya kepada anak perempuan, anak laki-laki juga butuh diajak berdiskusi tentang menstruasi. Kenapa? Supaya anak laki-laki ini paham dan lebih bisa menghargai perempuan nantinya. ini juga agar tidak terjadi bullyan loh, karena kadang kerap terjadi bully terhadap anak perempuan yang menstruasi yang kebetulan sampai tembus ke rok/celana.
Ragam Pertanyaan Seputar Menstruasi
Meski mengalaminya tiap bulan, kalau tidak pandai menjelaskan, mungkin bisa bingung ketika diberikan pertanyaan-pertanyaan oleh buah hati. Berikut adalah beberapa pertanyaan seputar menstruasi yang umum diajukan anak beserta contoh jawabannya:
Mengapa menstruasi bisa terjadi?
“Menstruasi atau haid itu adalah keluarnya darah dari vagina karena dinding rahim luruh. Sejak perempuan beranjak dewasa, rahim akan menyiapkan diri untuk menerima bayi. Namun, ketika tidak ada bayi yang datang, dinding rahim akan luruh dan kemudian tumbuh lagi untuk menyiapkan diri di bulan berikutnya.”
Mengapa laki-laki tidak menstruasi? kenapa hanya perempuan yang mengalami haid?
“Tubuh wanita dan laki-laki berbeda. Perempuan memiliki rahim, sehingga mereka bisa menstruasi dan mengandung bayi. Nah, laki-laki tidak memiliki rahim, sehingga mereka tidak bisa menstruasi maupun mengandung dan melahirkan bayi.”
Apa tanda-tanda menstruasi?
"Ada beberapa tanda-tanda menstruasi atau biasanya sebelum menstruasi datang ada yang disebut dengan Premenstrual syndrome (PMS) biasanya terjadi beberapa hari sebelum menstruasi. Saat PMS kamu bisa mengalami beberapa gejala, seperti berjerawat, mudah emosi, sedih, maupun cemas. Meski begitu, tidak semua wanita mengalami gejala PMS."
Apakah menstruasi dan Keputihan sama?
Berapa lama menstruasi?
Apa beda pembalut sayap dan tak bersayap?
Dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya yang akan ditanyakan anak kita saat mulai ingin tahu perihal mentruasi. dan kita sebagai orangtua harus sudah mulai menyiapkan jawabannya ketika nanti anak-anak bertanya.
Sebenarnya ada nggak sih dukungan dari pihak lain? Karena kan udah sampai dibuatkan hari Kebersihan Menstruasi ini kan? Oh tentu ada dong, simak penjelasan singkat ini, ya.
Dukungan Pemerintah dan Dunia Usaha Untuk Edukasi MKM
Dukungan Pemerintah
Edukasi tentang MKM ini ternyata mendapat dukungan pemerintah loh, di antaranya melalui penerbitan peraturan-peraturan pemerintah seperti Peraturan Pemerintah No 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi. Selain itu juga pelaksanaan program-program yang mendukung Kesehatan Reproduksi Remaja baik di sekolah maupun di masyarakat.
Program-program tersebut diantaranya seperti; (1) Usaha Kesehatan di Sekolah (UKS); (2) Aku Bangga Aku Tahu, berupa penyuluhan kesehatan reproduksi remaja di sekolah; (3) Posyandu Remaja; (4) Vaksinasi HPV dengan sasaran anak perempuan kelas 5 dan 6 SD.
Sebagai tambahan, bahwa Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) di Indonesia merupakan bagian dari program Usaha Kesehatan di Sekolah (UKS). Perhatian khusus perlu diberikan kepada MKM, karena isu sangat terkait erat dengan beberapa target Sustainable Development Goals, Kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, serta permasalahan air bersih dan sanitasi layak.
Dukungan Mundipharma Indonesia Sebagai Bagian dari Dunia Usaha Indonesia
Seperti yang sudah saya singguh di atas, webinar diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI dan POGI dengan didukung oleh Mundipharma Indonesia, sebagai bagian dari dunia usaha Indonesia, Mundipharma Indonesia pun berpartisipasi dalam upaya edukasi MKM antara lain dengan menghimpun materi MKM ini dalam sebuah buku yang dinamai Betadine Red Days Book / Red Journal yang dapat digunakan oleh masyarakat umum sebagai salah satu rujukan dalam edukasi MKM.
Bila temen-temen ingin mendapatkan Red Journal ini bisa kepoin akun instagram Betadine Indonesia
Btw ngomongin Betadine Indonesia, saya suka sekali loh karena Betadine Indonesia menyiapkan rangkaian lengkap untuk menjaga kesehatan & kebersihan area kewanitaan, yaitu
Betadine Feminine Wash terdiri dari:
- Daily Protection. Rangkaian perawatan sehari-hari, yang terdiri dari Betadine Feminine Wash Foam dan Betadine Feminine Wash Natural yang keseluruhannya mempunyai PH balance, mengandung prebiotik, bebas paraben, hypoalergenic dan juga telah lulus uji ginekologi.
- Red Days. Betadine Feminine Hygiene yang merupakan produk perawatan khusus untuk saat menstruasi, mengandung antiseptik PVPI 10% ditujukan untuk mengatasi gejala infeksi kewanitaan (keputihan, iritasi ringan, bau tak sedap, gatal).
- Infection. Produk Betadine Vaginal Douche yang mengandung antiseptik PVPI 10% dan dapat digunakan dalam kondisi terjadi infeksi, sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan lebih dahulu ya.
- On The Go. Betadine Feminine Wipes ini ditujukan sebagai produk perawatan bagian kewanitaan yang menjaga kebersihannya meskipun dalam perjalanan / di luar rumah.
Itulah kenapa saya cocok dan sedua betadine di rumah karena komplit banget semua ada, pilih saya #YangIdeal sesuai kebutuhan kita. dan untuk mendapatkannya pun mudah, karena produk ini bisa langsung dibeli di Betadine official di
Shopee atau di
Tokopedia.
Alhamdulillah ya, karena dengan adanya webinar ini saya jadi tahu bagaimana saya ke depannya dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan dari anak saya, ini juga sangat berguna untuk saya juga. Karena pentingnya kebersihan diri mulai dari diri sendiri.
Semoga tulisan yang lumayan panjang ini dapat bermanfaat ya. Terima kasih banyak yang sudah membaca :) Bagikan juga pengalaman kalian di kolom komentar yaaa.. :)
Putrimu 2 yo Mbak. Kudu lebih bersiap-siap nih soal ngomongin menstruasi. Seneng bisa ikut acara ini
ReplyDeleteIyaa Ji. Rasa ingin tahu nya besarr
DeleteAku pun udah sejak anak laki-laki memasuki masa pubertas, ngasih tahu ketika perempuan haid itu ada banyak hal yang berimbas dengan banyak hal. Dari galau nya perasaan karena mood sampai pengennya tiduran terus
ReplyDeleteKami pun di pengajian terhadap anak didik (santri) mengistilahkan nya dengan kata haid, selain mens, atau datang bulan.
ReplyDeletewah iya putrimu 2 ya..mesti siap2 utk mengedukasi ttg MKM nih ya.. insya Allah lancar ya edukasinya ke anak2..
ReplyDeleteAahh, ga berasa deh Noofaa udah gede aja, Uminya jadi edukasi tentang menstruasi biar ga kaget lagi nanti yaa. Aku pun sama dulu pertama kali menstruasi kelass 2 SMP. Jaman sekarang mah enak, ga tabbu lagi menjelaskannya apalagi soal merawat dan menjaga kebersihan ketika M, ada produk yang mendukung juga kek Betadine feminin wash ini
ReplyDeleteSetuju banget buat ngajarin basic knowledge ke anak laki-laki agar anak jadi pribadi dewasa yang bisa menjaga teman perempuannya
ReplyDeleteMasyaAllah, Noofa udah hampir 9 thn ya Mbak? Ntar lagi menarke yaaa, dan anaknya penasaran bangat ya.. Emaknya juga jadi dag dig dug pasti nih, tapi kalau gak dibahas juga pasti akan diteror mulu yak. Dan anak-anak cowok pun ternyata harus dibekali juga ya Mbak tentang mens walau mereka gak mens ya.
ReplyDeletePerlu banget utk mengenalkan sejak dini ya mbak
ReplyDeleteGa hanya anak perempuan aja, anak laki-laki pun ya
Noted nihh mbak
anak - anak perempuan kita harus tau persisi ya mba cara menjaga kesehatan alat reproduksi saat menstruasi. Aku juga musti banyak ngobrol dengan Obi anakku
ReplyDeletewah ternyata anak laki juga perlu diingatkan ya, selama ini mikirnya anak perempuan aja aku tu :( makasih buat pencerahannya mbak
ReplyDeleteKeren banget mbak ini, jadi catatan tersendiri buatku yang punya anak perempuan dan laki-laki. Emang ternyata edukasi ga hanya ke anak perempuan ya, tapi anak laki-laki juga biar paham dan menghargai perempuan
ReplyDeletewaktu awal menstruasi aku dulu taunya ada edukasi d sekolah, awalnya ky takut dan aneh ya, tapi lama2 jadi bisa tenang karena cari informasi tentang menstruasi, memang edukasi ini penting bgt
ReplyDeleteMemang ibu ibu yang punya anak perempuan kudu lebih tanggap tentang menstruasi ini, jangan sampai didahului sama menarke....
ReplyDeletePerlu bgt memang edukasi mengenai Manajemen Kebersihan Menstruasi supaya dia gak panik dan bingung juga saat mengalami haid pertamanya. Kadang anak kan malu, nah peran orangtua yg harus aktif duluan utk memberikan edukasi mengenai hal ini
ReplyDeleteWebinar yang bermanfaat ya mba, jadinya saya lebih prepare memberikan edukasi yang baik pada anak perempuan tentang kebersihan dan kesehatan menstruasi ini :)
ReplyDeleteAku dulu selalu bilang menstruasi dengan kata 'dapet. Heheh. Padahal kan malah absurd ya. Skarang sering pakai kata mens atau haid
ReplyDeleteHihihi sama banget mba suka bilang dapet tapi sekarang aku bilangnya mens aja hehe.
DeleteBayangin Noofa kalau nanti menstruasi. Tak aku dah tua. Kan udah liat dia dari bayi, hahaha. Seneng bisa ikutan Webinar ini
ReplyDeletehappy banget nih ikutan webinar kaya gini jadinya nambah banyak ilmu yaa hihihi, aku maalah sampe sekarang suka bilang "lagi dapet " hihihi
ReplyDeletesamaa hahaaa kayaknya jarang yang bilang lagi mens atau haid ya, biasanya bilangnya lagi dapet hahahaa
DeleteAnak remaja lakiku kalau mendengar saya agak merepet dia akan merespon dgn mengatakan emaknya lagi 'M' ya. Anak2 memang harus tahu tentang proses menstruasi dan cara menjaga kebersihan diri. Sebab kesehatan alat reproduksi perempuan ujungnya. Untung sekarang ada produk Betadine utk merawat kebersihan miss V ya.
ReplyDeleteAku pun ikut webinar ini kak, Alhamdulillah ga nyesel, banyak ilmu bermanfaat yang didapat. Paling tidak sekarang ga bingung lagi kalau nanti ditanya soal menstruasi ama anak, hehehe
ReplyDeleteTantangan banget pasti ya membicarakan menstruasi pada anak laki-laki tapi harus dilakukan sedini mungkin. Bisa jadi efek bahasannya menjulur ke arah edukasi sex. Tapi gapapa..
ReplyDeleteWah bagus juga nih ada webinar semacam sosialisasi tentang kesehatan m kebersihan menstruasi. Seingetku dulu pas baru2 mens, aku ga dikasih tau durasi ganti pembalut. Yah aku ngerasain sendiri aja sih. Mudah2an nanti pas anakku menjelang pubertas aku bias dampingin.
ReplyDelete"Kenapa Bunda gak sholat?"
ReplyDeleteNah, ini salah satu awal saya menjelaskan tentang menstruasi ke anak. Biar mereka tau kalau bundanya gak sholat bukan karena malas. Jadi, saya pun menjelaskan juga ke anak laki-laki. Karena dia pun ingin tahu jawabannya.
anak anak zaman now menstruasinya cepet juga lho mbak, temen anakku kelas 4 SD udah pada haid, begitu juga dengan keponakan. entah karena perubahan hormon atau karena PJJ ya, semakin baik asupan gizi sementara pergerakan sedikit menyebabkan perubahan hormon yang cepat. wallahualam deh, anakku sih belum, tapi dari mulai sekarang aku sudah mulai memberikan edukasi seputar haidh
ReplyDeleteWah bermanfaat sekali acaranya ya..senang bisa ikut langsung acara ini... jadi pengen ikutan langsung nih... hehe. Tapi baca ini juga sudah mendapatkan banyak insight sih....terima kasih ya.
ReplyDeleteUnik juga ya penentuan tanggal dan bulan Hari Kebersihan Menstruasi ternyata diambil dari periode menstruasi.
ReplyDeletePenting banget anak perempuan tau tentang menstruasi sejak dini jadi mereka gak kaget dan bisa menjaga kebersihannya
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBaarokalloh Bu Noorma. Baru tahu aku, kalau ada hari Kebersihan Menstruasi/haid, bergitu juga sejarahnya.
ReplyDeleteMemang benar. Pengetahuan terkaitbhaid, penting sekali diberikan pada anak mulai 9-10 tahunan atau yang sudah timbul rasa ingin tahunya seperti dik Noofa. Sebab beberapa anak pada usia itu juga sudah ada yg mengalami haid. Muridku kelas 4 beberapa sudah haid. Alhamdulillah saat ini materi terkait haid dari segi kajian fiqihnya sudah ada di kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah. Dari tulisan Bu Noorma ini, jadi bisa mengkolaborasi
segi medis-kajian tiqihnya.Terimakasih Bu Noorma tipsnya. Jazakillah khairon katsiron.Sukses ya.
Waaah ke mana aja bu dosen? Sibuk di dunia nyata ya hehe
ReplyDeleteBtw mohon maaf lahir batin juga yaaa
Senang nih balik2 dah disuguhi webinar edukasi keren ya ttg menstruasi utk persiapan mengedukasi anak2 juga
Banyak banget insightnya termasuk tahu cara manajemen kebersihan menstruasi ya
Btw di rumah aku jg sedia betadine utk pembersih kewanitaan lho
Webinar dengan tema begini jarang dilakukan. kadang banyak orang tidak terbuka dalam hal ini mengingat masih banyak orang merasa bahwa hal ini tabu utk di bahas. padahal penting sekali utk ketahui banyak perempuan khususnya anak yg sedang beranjak dewasa
ReplyDeleteYakin sih...orangtua zaman sekarang canggih-canggih dalam memberikan pengertian kepada anak-anaknya. Tapi yang dibutuhkan adalah kematangan ilmu dari sang Ibu sendiri.
ReplyDeleteIni tipsnya oke banget yaa.. Bisa perlahan dipraktekkan nih...bicara menstruasi dengan luwes kepada anak.
Berdiskusi dgn anak seputar menstruasi emang perlu yah mengingat edukasi kepada anak perempuan itu penting
ReplyDeletePenting banget karena ini menyangkut psikologi anak juga sekaligus kesehatan organ intim mereka juga ya, aku sudah diskusiin haid ke anakku sejak dia belum haid agar tidak kaget dan gagap
ReplyDeleteEdukasi yang sangat penting banget initu, apalagi soal MKM agar bisa merawat dan menjaga kesehatan organ intim. Terutama Ibu yang mesti peka dan aware bagaimana cara mendiskusikan dan memberikan pengarahan pada anak2nya.
ReplyDeleteZoominar ini keren khanmaenn
ReplyDeletememberikan insight dan solusi jitu bagi ortu jaman now, yg kadang clueless gimana cara diskusi seputar menstruasi dgn buah hati.
makasiii sharing-nya Kak :D
aku sudah ngobrol dengan anak gadisku juga yang memang sudah mulai menstruasi. Sometimes I told her buntly tentang the do's and the don'ts , karena hubungannya erat dengankesehatan, Jadi tidak ada interpretasi atau pengertian yang salah
ReplyDeletebetul banget nih. penting untuk diskusi seputar menstruasi ke anak. biar pemahaman anak makin dalam, terutama soal menjaga kebersihan saat mens supaya terhindar dari berbagai penyakit ya..
ReplyDeletegampang-gampang susah utk menjelaskan, apalagi bagi aku yang awkward ini. Tapi anak saya cowo untungnya hehe
ReplyDeleteKebersihan saaat menstruasi itu emang wajib banget di jaga yaaa, ternyata nggak.cuma wajib diinfoin ke anak perempuan nih
ReplyDeletesama mba, aku juga kalau lagi ngobrol sama anak anak seputar menstruasi, aku ganti dengan kata haid, karena lebih familiar dengan anak-anak, bahkan anakku yang cowok aja suka ikutan dengerin haha kepo maksimal dia, pengen tahu. suka ikutan nanya juga, kenapa tiap bulan umi berdarah, terus sakit enggak, dan sebagainya, emang kitanya harus mau menjelaskan ya mbak ketika anak anak bertanya, justru ini momen yang harus dimaksimalkan agar anak anak paham tentang seluk beluk haid dan konsekuensinya jika tidak bersih
ReplyDeleteAlhamdulillah saat2 seperti ini sudah berlalu anak2 sudah paham dan sudah besar semua sekarang. Memang perlu prolog dari dini sih tentang ini peran lingkungan sekolah juga berpengaruh besar ternyata...kadang anak tahu dari temen2 dan guru juga hehe...
ReplyDeleteNah, iya juga ya. Bicara menstruasi harus dijelaskan juga ke anak laki-laki, biar mereka juga paham, kan kalau anak perempuan suka PMS, jadi nggak kaget lagi
ReplyDeleteWah masih ingat ya mba kapan menstruasi pertama kali. Aku malah udah lupa tanggal persisnya.. Heheh. Di satu sisi edukasi soal menstruasi ini memang harus penting dilakukan ke anak. Biar anak juga ga kaget
ReplyDeleteEdukasi menstruasi sehat dan bersih memang sangat penting untuk anak remaja perempuan ya, mbak
ReplyDeleteWah Noofa bakal lebih siap menghadapi haid pertama nanti kalau ibunya sudah sesiap ini.
ReplyDeleteAnakku laki-laki tapi sudah ku jelaskan juga tentang menstruasi karena ia bertanya mengapa saya tidak solat dan tidak puasa. Ga perlu malu dan menganggap tabu. Ini Hal normal.
Pentingnya untuk sering ganti pembalut juga masuk ya dalam manajemen menjaga kebersihan saat menstruasi ini. Bagus disosialisasikan memang karena masih banyak perempuan yang saat menstruasi malas ganti pembalut. Ini juga perlu diajarkan ke anak perempuan nih. Maksimal 4 jam, dan kalau lagi banyak ya kurang dari 4 jam tetap ganti saja. Jangan sampai karena lembab malah tumbuh bakteri penyakit
ReplyDeleteMemang wajib banget nih ngobrolin soal menstruasi ke anak gadis jadi pas nanti si anak waktunya dapat jd paham apa yang harus dilakukannya ya mbak.
ReplyDeleteAku jg setuju bahwa gak cuma anak cewek aja yang diajak ngobrolin soal ini tapi anak laki2 juga supaya bisa memahami perempuan syukur2 bisa membantu kalau ada tean atau saudara ceweknya lg menst
Acara seperti ini sudah tepat dan sangat perlu diduplikasi. Baru tau juga kalo Betadine yg obat luka ada produk feminine washnya juga. Wahh, thx 4 sharing mba <3
ReplyDeleteSyukurnya anak2 jaman sekarang hidup di jaman teknologi begini, ada sharing soal kebersihan menstruasi. Jaman kita dulu mah ya boro2 :D
ReplyDeletememang penting obrolan soal menstruasidan kesehatan reproduksi ini lebih sering dilakukan sama orang tua dan anak di rumah yaa.. biar anak2 perempuan juga lebih sadar tentang keadaannya.
ReplyDeleteNurzaima Nunung 1120035 sangat bermanfaat sekali miss apalagi untuk remaja seperti saya ini kadang merasa malu untuk curhat dan menanyakan kepada orangtua saya setelah membaca blog dari miss noorma semua pertanyaan terjawab oleh miss dan soon mungkin aku mau mulai cerita cerita ke mama aku 😊
ReplyDeleteRasanya bicara soal begini ke anak laki laki jadinya lebih tricky ya Mba. Aku mulai mengalami ditanya anak balitaku yang laki-laki soal pembalut. Sayangnya dia belum paham pembalut, akhirnya kuganti dengan sebutan popok seperti yang ia dan adiknya pakai. Semoga jelang besar nanti, istilah ini bisa mulai aku ganti ke yang seharusnya.
ReplyDelete