Alhamdulillah hari ini, 27 November 2016 usia kandunganku sudah genap 35 minggu. Kalau di desa biasa menyebutnya ‘wolu jalan’, maksudnya adalah usia kandungan sudah delapan bulan lebih. Atau biasa juga disebut ‘jalan songo’, yang artinya hampir sembilan bulan.
Sebenarnya saya ingin sekali mengabadikan kondisi kehamilan saya setiap bulannya dalam bentuk postingan, tapi apa daya, pada trimester pertama saya masih aktif ngajar, berangkat ke kampus ngajar lebih dari dua kelas ketika sampai di rumah rasanya capek dan akhirnya saya memilih untuk istirahat, Tri mester ke dua juga demikian, saya masih aktif ngajar dan entah kenapa kalau lihat leptop rasanya malah lemes, hehe..
Waktu itu, saya hanya semangat karaokean di aplikasi smule dan mengikuti beberapa lomba nyanyi di aplikasi smule tersebut. Lumayan, dari sekian lomba ada yang nyantol jadi juara. Hadiahnya pun bermacam-macam, ada uang, pulsa, juga ada hadiah berupa fasilitas VIP gratis dari penyelenggara. Sampai akhirnya saya nggak kuat dan sakit, kemudian saya memutuskan untuk menyudahi nyanyi-nyanyi di smule, dengan alasan, kesehatan.
Menginjak trimester ketiga, kondisi kesehatan saya bisa dibilang makin kurang stabil. Tekanan darah saya rendah terus, hanya kisaran 80/60 mmHg dan maksimal 100/70 mmHg. Selain itu pernah tiga kali pingsan.
Setiap bulan juga saya cek hemoglobin (HB) saya, ternyata makin rendah dan rendah, paling rendah HB saya sampai 8,2 gr/dl dan paling tinggi hanya 9,2 gr/dl. Waktu saya konsultasi ke Spog saya, dr. Himawan, Spog, beliau adalah salah satu dokter kandungan di Pekalongan rekomended menyarankan untuk tidak capek-capek, terlalu banyak aktifitas dan kurang diimbangi dengan nutrisi makanan akan menyebabkan mudah lelah dan HB rendah. Namun beliau masih terus menyemangati saya untuk makan-makanan bergizi, minum susu, buah dan sayur, dan yang terpenting tidak stres. Hehehe.
Saya sudah melakukan apa yang dokter sarankan, tapi kenapa setiap cek HB saya tetap saya rendah? Berbeda dengan saat saya hamil Noofa dulu, HB saya selalu bagus, nggak pernah kurang dari 10 gr/dl. Malahan sebelum melahirkan saya sempet cek HB saya di atas 12 gr/dl. Memang ada sedikit kekhawatiran, membaca beberapa artikel kesehatan Ibu Hamil, bila mana Ibu Hamil mempunyai keluhan HB rendah resiko terjadi pendarahan saat persalinan karena pecahnya sel darah merah, selain itu juga perlu disambung dengan transfusi darah. Nggak pernah terbayangkan sebelumnya bila saya (amit-amit na’udzubillah) melahirkan sambil ditransfusi.
Membaca beberapa artikel lain juga karena saya setiap hari nggak bisa lepas dari teh, es teh manis lebih tepatnya. Ternyata minum teh setelah makan itu kurang baik, karena teh tidak dapat menyerap zat besi dari apa yang kita konsumsi. Sedangkan ibu hamil perlu banget yang namanya zat besi. Setelah saya rasa-rasa, ternyata memang benar, setiap saya minum teh, bawaan badan saya hanya segar sesaat, selebihnya saya lemas dan mata menjadi kunang-kunang. Pernah waktu itu pas lagi naik motor tiba-tiba saya mau ambruk. Ya Allah, untung saya segera menepi dan istirahat sebentar, jadi hal yang nggak diinginkan bisa dihindari. akhirnya saya putar balik pulang ke rumah, nggak jadi ke kampus. Sejak saat itu saya nggak mau naik motor sendiri, kalau memang tidak ada yang mengantarkan saya ke kampus, saya ijin nggak mengajar. Tak apalah, dari pada ada apa-apa di jalan, lebih baik saya di rumah, istirahat. Dan setelah saya tahu teh kurang baik, saya stop minum teh, saya ganti dengan sirup atau minuman manis lainnya, bila pengen dingin yaa tinggal dikasih es saja.
Sebenarnya saya sudah sangat menyugesti diri saya sendiri untuk strong, tapi kok ya tetap saja begini terus, hihiks. Duh, kok ya malah mengeluh sih. Kondisi hamil bulan delapan yang saya rasakan di kehamilan ini memang sangat berbeda dengan saat saya hamil Noofa dulu, mungkin sebagaian orang juga merasakan hal yang demikian, berbeda-beda di setiap kehamilannya, namun yang umum dirasakan ibu hamil delapan bulan adalah:
Menurut dokter, HPL saya tanggal 1 Januari 2017, itu artinya sekitar 5 minggu lagi dari hari ini saya akan melakukan persalinan, harapannya tentu lancar dan sehat. Beberapa nasihat dari teman dan bidan, sebagai berikut:
Sebenarnya saya ingin sekali mengabadikan kondisi kehamilan saya setiap bulannya dalam bentuk postingan, tapi apa daya, pada trimester pertama saya masih aktif ngajar, berangkat ke kampus ngajar lebih dari dua kelas ketika sampai di rumah rasanya capek dan akhirnya saya memilih untuk istirahat, Tri mester ke dua juga demikian, saya masih aktif ngajar dan entah kenapa kalau lihat leptop rasanya malah lemes, hehe..
Waktu itu, saya hanya semangat karaokean di aplikasi smule dan mengikuti beberapa lomba nyanyi di aplikasi smule tersebut. Lumayan, dari sekian lomba ada yang nyantol jadi juara. Hadiahnya pun bermacam-macam, ada uang, pulsa, juga ada hadiah berupa fasilitas VIP gratis dari penyelenggara. Sampai akhirnya saya nggak kuat dan sakit, kemudian saya memutuskan untuk menyudahi nyanyi-nyanyi di smule, dengan alasan, kesehatan.
Menginjak trimester ketiga, kondisi kesehatan saya bisa dibilang makin kurang stabil. Tekanan darah saya rendah terus, hanya kisaran 80/60 mmHg dan maksimal 100/70 mmHg. Selain itu pernah tiga kali pingsan.
Setiap bulan juga saya cek hemoglobin (HB) saya, ternyata makin rendah dan rendah, paling rendah HB saya sampai 8,2 gr/dl dan paling tinggi hanya 9,2 gr/dl. Waktu saya konsultasi ke Spog saya, dr. Himawan, Spog, beliau adalah salah satu dokter kandungan di Pekalongan rekomended menyarankan untuk tidak capek-capek, terlalu banyak aktifitas dan kurang diimbangi dengan nutrisi makanan akan menyebabkan mudah lelah dan HB rendah. Namun beliau masih terus menyemangati saya untuk makan-makanan bergizi, minum susu, buah dan sayur, dan yang terpenting tidak stres. Hehehe.
http://www.medicinenet.com/hemoglobin/page4.htm |
Saya sudah melakukan apa yang dokter sarankan, tapi kenapa setiap cek HB saya tetap saya rendah? Berbeda dengan saat saya hamil Noofa dulu, HB saya selalu bagus, nggak pernah kurang dari 10 gr/dl. Malahan sebelum melahirkan saya sempet cek HB saya di atas 12 gr/dl. Memang ada sedikit kekhawatiran, membaca beberapa artikel kesehatan Ibu Hamil, bila mana Ibu Hamil mempunyai keluhan HB rendah resiko terjadi pendarahan saat persalinan karena pecahnya sel darah merah, selain itu juga perlu disambung dengan transfusi darah. Nggak pernah terbayangkan sebelumnya bila saya (amit-amit na’udzubillah) melahirkan sambil ditransfusi.
Membaca beberapa artikel lain juga karena saya setiap hari nggak bisa lepas dari teh, es teh manis lebih tepatnya. Ternyata minum teh setelah makan itu kurang baik, karena teh tidak dapat menyerap zat besi dari apa yang kita konsumsi. Sedangkan ibu hamil perlu banget yang namanya zat besi. Setelah saya rasa-rasa, ternyata memang benar, setiap saya minum teh, bawaan badan saya hanya segar sesaat, selebihnya saya lemas dan mata menjadi kunang-kunang. Pernah waktu itu pas lagi naik motor tiba-tiba saya mau ambruk. Ya Allah, untung saya segera menepi dan istirahat sebentar, jadi hal yang nggak diinginkan bisa dihindari. akhirnya saya putar balik pulang ke rumah, nggak jadi ke kampus. Sejak saat itu saya nggak mau naik motor sendiri, kalau memang tidak ada yang mengantarkan saya ke kampus, saya ijin nggak mengajar. Tak apalah, dari pada ada apa-apa di jalan, lebih baik saya di rumah, istirahat. Dan setelah saya tahu teh kurang baik, saya stop minum teh, saya ganti dengan sirup atau minuman manis lainnya, bila pengen dingin yaa tinggal dikasih es saja.
Sebenarnya saya sudah sangat menyugesti diri saya sendiri untuk strong, tapi kok ya tetap saja begini terus, hihiks. Duh, kok ya malah mengeluh sih. Kondisi hamil bulan delapan yang saya rasakan di kehamilan ini memang sangat berbeda dengan saat saya hamil Noofa dulu, mungkin sebagaian orang juga merasakan hal yang demikian, berbeda-beda di setiap kehamilannya, namun yang umum dirasakan ibu hamil delapan bulan adalah:
- Beser, ini adalah di mana kita ingin buang air kecil terus, karena letak janin yang mulai membesar dan mendesak kandung kemih. Saya malah nggak ada lima menit sekali. Makanya kalau naik motor ke Pekalongan, jarak 35 KM saja, biasanya saya berhenti di setiap pom bensin dan masjid. Dan sekarang menghindari bepergian lantaran saya nggak ingin merepotkan orang lain atau saya nggak ingin repot sendiri. hehehe
- Mudah capek dan lelah karena perut makin besar, beban yang dibawa jadi makin besar. Apalagi kalau Noofa minta emban (gendong), ya Allah sampe sakit perut saya karena nggak kuat. Tapi yaa mau bagaimana lagi, wong Noofa malah makin ke sini makin manja, mungkin kena syndrom mau punya adik kali, ya? hehe
- Sering sakit punggung, karena Ligamen di seputar daerah pelvix mulai meregang untuk memudahkan proses kelahiran bayi.
- Susah tidur karena bayi sudah semakin aktif bergerak di dalam rahim. Dan tengah malam biasanya bayi saya sangat aktif bergerak. Kalau begini saya jadi butuh banyak bantal. Hihi.. jadi ingin salah satu artikel yang menulis tentang wanita hamil lebih butuh bantal ketimbang sosok suami. #eh
- Sembelit akibat terganggunya proses pencernaan. Kalau kata orang sunda, mah. Hamil usia gede kudu banyak-banyak makan jengkol biar buang air besarnya lancar. Hehehe.. itu kata teteh saya yang di Bandung, nyatanya saya makan jengkol selain nggak suka baunya, saya juga makan jadi mules terus. Terlalu lancar malah. Hehehe.
Menurut dokter, HPL saya tanggal 1 Januari 2017, itu artinya sekitar 5 minggu lagi dari hari ini saya akan melakukan persalinan, harapannya tentu lancar dan sehat. Beberapa nasihat dari teman dan bidan, sebagai berikut:
- Mulai mempersiapkan mental dan fisik dalam menghadapi proses persalinan. Jaga kesehatan dan tidak stres. Mulai sekarang memang kudu calm-down lagi.
- Menghindari perubahan suhu yang ekstrim seperti terlalu panas atau terlalu dingin, karena pembuluh darah agak sedikit lebih peka. Ini yang menjadikan saya mengurangi aktifitas di luar rumah, tahu sendiri saat ini musim lagi nggak tentu, siang panasss banget. Sorenya hujan deres..
- Mengonsumsi makanan yang banyak serat seperti buah dan sayur serta perbanyak minum.
- Tidak capek-capek karena Ibu hamil cenderung lebih sensitif karena kondisi tubuh yang mudah capek dan lelah.
- Ibu hamil tidak menahan rasa ingin buang air kecil. Yaa kalau emang lima menit sekali, nikmati saja. hihihi
- Sedia nomor telpon penting seperti puskesmas, bidan, atau saudara yang sekiranya bisa diandalkan saat nanti ada kontraksi. Bila kontraksi terjadi selama beberapa menit lalu menghilang, maka hal ini masih wajar. Akan tetapi jika kontraksi disertai dengan keluarnya cairan bening atau darah sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Nah, bagaimana sih kondisi bayi di usia kandungan delapan bulan? Dari artikelnya dr. Desie Dwi Wisudanti, kondisi bayi di dalam kandungan usia delapan bulan sebagai berikut:
- Bayi lebih sering menendang di dalam rahim. Lebih dari 20 kali gerak dalam sehari semalam, berarti bayi sehat dan aktif.
- Otak bayi berkembang pesat pada usia ini dan ia sudah dapat melihat serta mendengar.
- Hampir sebagian besar sistem internal tubuh bayi sudah berkembang dengan baik, kecuali paru-paru yang belum berkembang opimal.
- Bayi semakin mengembangkan cadangan lemak di tubuhnya.
- Saat ini bayi memiliki panjang sekitar 45 cm dan berat sekitar 2-2,7 kg.
Terakhir saya kontrol ke Spog, 2 minggu lalu, berat badan bayi saya masih 1,9 kg. Saat itu usia kandungan saya masih 33 minggu. Harapannya saat ini berat badan bayi saya sudah nambah lagi, sesuai standard saja nggak usah terlalu besar. Paling tidak seperti mbak Noofa dulu yang lahir dengan berat badan 2800 gram dan panjang 48 cm.
Itulah sedikit cerita seputar kehamilan saya di usia delapan bulan, minta doanya kepada teman-teman semua, jujur saya saat ini saya makin deg-degan, saya ngeboost makanan untuk meningkatkan HB saya, semoga tidak sia-sia. Oiya, beberapa makanan yang saya konsumsi untuk meningkatkan HB saya adalah buah Naga, buah kurma, sayuran, hati kambing dan hati sapi. Selain itu saya juga rutin konsumsi air alkali dengan kandungan mineral organik, milagros setiap hari. Semoga target minimal 11 gr/dl bisa terpenuhi, supaya saat tiba hari H nanti, saya bisa menjalani persalinan dengan lancar, sehat, dan sesuai harapan. Amin ya Allah.
Itulah sedikit cerita seputar kehamilan saya di usia delapan bulan, minta doanya kepada teman-teman semua, jujur saya saat ini saya makin deg-degan, saya ngeboost makanan untuk meningkatkan HB saya, semoga tidak sia-sia. Oiya, beberapa makanan yang saya konsumsi untuk meningkatkan HB saya adalah buah Naga, buah kurma, sayuran, hati kambing dan hati sapi. Selain itu saya juga rutin konsumsi air alkali dengan kandungan mineral organik, milagros setiap hari. Semoga target minimal 11 gr/dl bisa terpenuhi, supaya saat tiba hari H nanti, saya bisa menjalani persalinan dengan lancar, sehat, dan sesuai harapan. Amin ya Allah.
Post a Comment
Post a Comment