Banyak pengembang yang sudah merasakan kenaikan penjualan
setelah lebaran. Disebutkan, bahwa memang siklusnya masyarakat membeli rumah
setelah lebaran. Konsumen pun saat ini seakan masih menunggu akan
kebijakan-kebijakan di bidang properti seperti pelonggaran Loan To Value (LTV)
hingga Tax Amnesty sebelum membeli properti.
Di kelas apartemen sendiri penjualan telah meningkat hingga
sebesar 60 persen. Masyarakat dinilai menahan diri untuk membeli properti
sebelum bulan Ramadan. Mereka lebih memilih untuk menunggu tawaran-tawaran menarik
dari pengembang. Tren ini diyakini dapat terus berlanjut hingga akhir tahun.
Pasca-lebaran, kepadatan kota Jakarta biasanya bertambah dan
akan meningkat. Di tahun 2014, kepadatan penduduk meningkat hingga 30 persen
karena arus balik pemudik yang membawa keluarga, saudara, atau rekannya ke
Jakarta. Diyakini, kesempatan untuk mencari uang lebih besar di Jakarta sana.
Dari fenomena tersebut, dapat dipastikan kebutuhan
masyarakat akan hunian di sekitar DKI Jakarta semakin meningkat. Angka tersebut
kini menjadi pangsa pasar baru yang disasar para pengembang untuk mengembangkan
bisnis properti, khususnya bak para pengembang perumahan.
Namun tentunya daya beli masyarakat yang baru datang tidak
tinggi. Hal tersebut membuat rumah yang ada juga tidak bisa terjual begitu
saja. Mereka umumnya tinggal di rumah saudara atau rekannya sebelum nantinya
mampu untuk dapat membeli rumah sendiri. Walau begitu, hal tersebut juga
menaikkan potensi investasi di bidang sewa apartemen dan juga sewa
rumah.
Hal-hal tersebut telah diprediksi berbagai pihak. Dari
catatan yang ada, penjualan rumah FLPP menurun sejak Ramadhan. Namun, hal ini
diprediksi akan mulai meningkat setelah lebaran mengingat banyak pembeli yang
kini sudah mulai menanyakan informasi terkait perumahan.
Hal ini diperkirakan karena masyarakat lebih memfokuskan
investasinya ke arah usaha menyambut hari raya. Kini setelah hari raya, hal
tersebut dapat berbalik. Sehingga diharapkan akan ada kenaikan penjualan rumah
sebesar 10 hingga 15 persen hingga akhir tahun nanti.
Saat ini, rumah populer adalah rumah yang berharga Rp 500
juta hingga Rp 1,5 miliar. Dan kawasan pinggiran Jakarta seperti Bogor, Bekasi,
Tangerang, dan Depok masih menjadi pilihan banyak orang.
Post a Comment
Post a Comment