Sekolah di Paud Insan Robbani suasananya seperti di rumah sendiri. Bedanya orangtua tidak menunggui anaknya di sekolahan, tetapi digantikan ustadzah-ustadzahnya. Kalau anak memang biasa tidur jam 11 pagi, misalnya. Yaa si anak nanti boleh tidur di kamar yang sudah disediakan di paud. Kamarnya nggak banyak, hanya ada satu kamar yang dilengkapi kasur untuk anak yang mau tidur. Noofa juga pernah tidur di sekolahan waktu batuk-batuk agak meriang. Senengnya yaa gitu, sekolah tapi suasananya dibuat senyaman mungkin seperti di rumah sendiri.
Tak hanya suasananya saja yang dibuat nyaman. Pembelajarannya pun tidak atau sangat jarang menggunakan lembar kerja, melainkan kegiatan sentra di mana anak melakukan berbagai kegiatan. Menyenangkan dan bikin betah. Pada minggu ini, ustadzah mengajak anak didik bermain tepung. Membuat adonan dengan mencampurkan tepung, pewarna makanan dan air sedikit. Semacam bermain fun doh kalau di rumah, tapi kalau di paud bikin adonan sendiri. Tujuannya tentu untuk motorik kasar dan halus anak. Di mana si anak diharapkan bisa mengetahui dan merasakan mana adonan lembek dan mana adonan semi padat. Kemudian dengan mencampurkan warna ke dalamnya bertujuan si anak dapat mengenal warna dasar, yaitu merah, kuning, dan biru. Yang kemudian adonan tersebut dimasukkan ke dalam cetakan agar-agar dan kue dengan berbagai bentuk, diharapkan andik dapat mengenal berbagai macam bentuk, seperti circle, square, rectangle, dan lain sebagainya.
Intinya sih, saya sangat senang. Tapi sayang banget kalau di rumah nggak bisa leluasa main begituan. Pernah waktu itu bikin playdoh sendiri di rumah, saya juga beli sendiri bahan-bahannya. Tapi bapak nggak suka karena rumah jadi kotor, padahal yo saya juga mau bersihin. Bapak bilang, katanya sayang juga tepung, pewarna, minyak, dan garam dibuat mainan, padahal bisa untuk dimasak. *hiks*
Yaa sudah, daripada jadi panjang, saya nggak ngajak Noofa main kaya gitu lagi. Kalau di rumah jadi seringnya main peran, main lego, main boneka, main mobil-mobilan juga. Hehe.. Nggak apa-apa wis, yang penting di paud diajarin. Bermain sambil belajar, belajar sambil bermain.
Post a Comment
Post a Comment