Kita semua yang sudah dewasa pasti pernah
merasakan menjadi anak kecil. Masa di mana dunia kanak-kanak adalah dunia
bermain dan bermain. Saya pun demikian, waktu saya kecil, banyak sekali
permainan yang saya mainkan, baik sendiri maupun bersama-sama teman sepantaran.
Namun sayangnya permainan yang dulu pernah saya lakukan, saat ini sudah hampir
tidak pernah dimainkan oleh anak-anak zaman sekarang. Salah satu penyebabnya
jelas karena perkembangan zaman yang sudah sangat maju sehingga dalam hal
permainan anak juga lebih maju.
Pada waktu saya masih kecil, biasanya saya
bermain setelah pulang sekolah yaitu setelah ganti baju dan makan siang, biasanya
saya main dengan teman-teman di sekitaran rumah sampai jam 2 siang. Setalah itu
saya pulang, tidur siang hingga jam 15.30 wib. Bangun tidur biasanya saya mandi,
salat asar, lalu mengaji di madrasah diniyah dekat rumah sampai magrib. Setelah
maghrib, biasanya saya main lagi di luar rumah bersama teman-teman, permainan
yang kami lakukan adalah jepret karet untuk jepretin cicak yang nempel di
dinding. Hihi.. Iseng banget, kan, ya? Tapi seneng, baru setelah isya saya
pulang ke rumah dan belajar.
Kalau sudah ngomongin masa Kanak-kanak sepertinya
tidak akan pernah habis untuk diceritakan, bahkan akan sampai ribuan lembar apabila
dituliskan. Hihihi.
Namun, zaman sekarang, permainan anak-anak pada
masa kecil saya dulu sudah jarang sekali ditemui di saat ini, padahal saya
tinggal di desa. Semua sudah berubah, anak-anak lebih suka nonton tv dan main
ps. Noofa juga begitu, sukanya nonton video di leptop dan tablet. Tapi saya
nggak begitu saja membiarkan Noofa keasyikan dengan gadget. Saya juga mengenalkan
dan memberikan selingan permainan tradisional yang pernah saya mainkan pada
masa kecil kepada Noofa.
Salah satu permainan masa kecil yang seriiiing
banget saya mainkan adalah orang-orangan yang terbuat dari selembar daun
pisang. Sebenarnya sejak Noofa usia setahunan saya sudah mulai mengenalkan dan mengajak
Noofa main permainan ini, cuma karena kebetulan ada giveaway ini jadi saya
tulis di sini. Ahihihi.
Saya suka main orang-orangan dengan teman saya,
kalau misal nggak ada temen main, saya juga biasa memainkannya sendiri.
Kebetulan saya suka bermain peran, walaupun nggak terlalu pandai mendongeng,
tapi suka menghayal ala-ala gitu lah. Kalau main sendiri, saya biasanya bikin
dua atau tiga orang-orangan. Tapi kalau bareng teman saya, berarti nanti
orang-orangannya jumlahnya sama dengan kami.
Ibarat buah jatuh tak jauh dari pohonnya, saya
melihat Noofa juga suka banget bermain peran. Dia sering banget main
rumah-rumahan pakai boneka, berperan jadi Ibu atau jadi anak-anak.
Dari kesukaan Noofa itu, saya jadi harus mencari
sesuatu yang bisa dijadikan orang-orangan. Salah satu yang bisa saya pakai
adalah membuat orang-orangan dari daun pisang ini. Caranya gampang banget, loh.
Cuma sediakan selembar daun pisang dan satu jarum pentul.
Caranya, pertama daun pisang dilipat menjadi dua
bagian. Tujuan dilipat ini supaya mudah dan sebagai pembatas antara kepala dan
badan. Hehe.. Setelah dilipat, kemudian satu bagian daunnya disuir-suir
menggunakan jarum pentul untuk membuat rambut. Pastikan selesai dari ujung
kanan sampai ujung kiri. Setelah semua selesai, gulung dari kanan ke kiri
menjadi seperti badan, ikat supaya tidak lepas lagi. Rambutnya bebas mau
dikreasikan gimana, dibiarkan teruari, dikepang, atau dikuncir. Bebas sesuka
hati. Kalau sudah jadi, sudah bisa main orang-orangannya, deh.
Namanya juga anak kecil, ya. Pasti banyak sekali
imajinasi yang keluar dari otak Noofa. Salah satunya adalah memberi nama pada orang-orangan
dari daun pisang tersebut. Bukan itu saja, kalau Noofa sudah bosen main orang-orangan nanti dia jadikan
orang-orangan tersebut menjadi sapu. Biasanya dia nantinya mainan
sapu-sapuan ke lantai rumah pakai orang-orangan itu. Hahaha..
Diantara manfaat bermain orang-orangan dari daun
pisang ini adalah untuk menciptakan kreatifitas anak, mengembangkan bakat
kecerdasan linguistik bagi anak suka bercerita sendiri kayak Noofa. Selain itu juga
bisa bermanfaat untuk melatih motorik halus dan kasar anak. Saat bermain peran
menggunakan permainan ini dengan teman yang lain bisa dijadikan sebagai sarana
untuk latihan berinteraksi, bersosialisasi dan bekerjasama.
Permainan ini juga
berguna untuk memahami karakter orang lain. Serta masih banyak lagi manfaat
yang bisa diambil dari permainan orang-orangan dari daun pisang ini.
Permainan masa kecil ini sangat sederhana dan
sangat mudah dibuat. Apalagi di desa, masih banyak sekali pohon pisang yang
ditanam di sekitaran rumah. Jadi, tinggal metik daunnya saja. Lalu bikin, deh. Jangan
biarkan anak-anak kita larut dengan permainan modern, kenalkan juga dengan
permainan tradisional yang kayak akan manfaat sekaligus untuk melestarikan
permainan tradisional.
Gimana, mudah bukan? Pernah memainkan mainan ini?
"Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway Permainan Masa Kecil yang diselenggarakan oleh Mama Calvin dan Bunda Salfa"
Post a Comment
Post a Comment