header cah kesesi ayu tea

Speaker untuk Mengajar Bahasa Inggris



Minggu ini adalah minggu ke tiga perkuliahan. Alhamdulillah saya masih semangat.  Untuk pertemuan pertama diisi dengan perkenalan, minggu kedua sudah masuk materi. Materi yang ada di minggu kedua tentang “Ethics in the Class”. Materi tentang Ethic ini masih berhubungan erat dengan kontrak belajar yang sudah dijelaskan pada minggu pertama. Di mana etika mereka (mahasiswa) dan saya (tentunya) sebagai pengajar ketika pembelajaran di dalam kelas. 

Pada Minggu ketiga sudah masuk pada materi bahasa Inggris, seperti grammar dan text. Yang saya lakukan sebelum mengajar adalah nyari video di youtube. Hehe.. di mana video-video tersebut akan saya perlihatkan kepada mereka. Tentunya video yang saya tayangkan untuk mereka yang berintegrasi dengan materi yang disampaikan saat itu.

Bicara soal materi bahasa Inggris dan video, ada beberapa hal yang saya butuhkan untuk mendukung saya dalam mengajar diantaranya adalah media pembeajaran. Media yang saya maksud adalah alat-alat yang dapat digunakan untuk mengajar. 


Seperti halnya dalam pembelajaran listening, walaupun di kelas ada fasilitas sound dan LCD proyektor. Akan tetapi nggak sedikit yang sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Walaupun di dalam kelas sudah ada elektronik untuk sound, tetapi ada beberapa yang rusak kabelnya, atau colokannya, sehingga sound tidak dapat dibunyikan.
Sebagai pengajar yang kreatif *uhuk* mau nggak mau saya harus membawa segala sesuatu yang berhubungan dengan mengajar saya. 

Kemaren saya meminta suami untuk membelikan speaker untuk laptop saya, belinya di Semarang. Gunakanya yaa antara lain untuk alat mengajar saya ketika saya mengajar listening. Nggak mungkin saya bisa ngajar listening kan kalau sound di kelasnya nggak ada? Yang penting LCD proyektor tidak ada yang rusak di kelas, jadi untuk menampilkan slides saya nggak perlu membawa proyektor sendiri. Hehehe *emang punya?*

Ngajar bahasa Inggris itu gampang-gampang susah apalagi jika mengajar mahasiswa yang rata-rata memiliki idealisme tinggi. Kalau kita nggak kreatif, pasti bakalan membosankan, dan membuat mahasiswa menjadi jenuh. Karena sudah bukan rahasia lagi, 8 dari 10 mahasiswa biasanya tidak menyukai mata kuliah bahasa Inggris, dengan berbagai alasan tentunya diantaranya yang paling banyak adalah karena nggak paham grammar dan nggak bisa ngomongnya. Oleh sebab itulah saya harus dapat mengemas mata kuliah bahasa Inggris yang saya ampu menjadi lebih mudah dan manarik sehingga mata kuliah tersebut bisa diminati oleh mahasiswa, salah satunya adalah dengan cara mengemas materi perkuliahan yang diintegrasikan dengan berbagai video pendukung.

Biasanya dengan cara tersebut pembelajaran akan menjadi lebih menarik sehingga materi bisa tersampaikan dengan baik. Semoga saja apa yang saya lakukan dapat memberikan kemudahan dalam proses belajar mengajar mata kuliah bahasa Inggris. Saya yakin semua yang saya lakukan belum bisa dikatakan sempurna, dan masih banyak kekurangan di sana-sini, untuk itulah saya akan selalu berusaha dan belajar supaya bisa menjadi guru yang tidak hanya  bisa mengajar mahasiswa tetapi saya ingin menjadi Guru yang menjadi inspirasi dan teladan untuk para mahasiswa saya. Semoga!
Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment