Target Indonesia untuk
menjadi runner up pada Sea Games ke 28 di Singapura gagal total. Hal tersebut
dipastikan karena pada hari terakhir pelaksanaan Sea Games tahun 2015 ini Indonesia
hanya bisa menduduki posisi kelima dengan perolehan total 182 medali, yang
terdiri atas 47 medali emas, 61 medali perak, dan 74 medali perunggu.
Prestasi Indonesia yang
hanya bisa finish pada posisi ke lima turnamen dua tahunan tersebut menjadi
prestasi terburuk kedua pelaksanaan Sea Games setelah Indonesia juga finish
pada posisi kelima pada Sea Games tahun 2005. Bukan hanya itu saja selama satu
dasawarsa terakhir ini Indonesia bisa menjadi juara umum Sea Games hanya pada
tahun 2011 dimana saat itu Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah.
Berada pada posisi kelima
pesta olah raga se Asia Tenggara tersebut tentu bukan harapan dari seluruh
masyarakat Indonesia, apalagi selama ini bisa dikatakan Indonesia dalam event
Sea Games menjadi salah satu negara yang selalu diungggulkan untuk menjadi
juara. Namun sayang pada perhelatan Sea Games yang ke 28 Singapura ini
Indonesia benar-benar kurang beruntung, jangankan menjadi juara target menjadi
runner up saja tidak kesampaian.
Kegagalan Indonesia pada
Sea Games tahun 2015 tentu menjadi salah satu berita Indonesia yang sangat
mengecewakan, kegagalan tersebut semakin tragis manakala timnas sepakbola
Indonesia yang digadang-gadang bisa menyumbangkan medali emas justru terpuruk
setelah pada semifinal dilumat timnas Thailand dengan skor telak 5-0 dan pada
perebutan medali perunggu juga dipecundangi timnas Vietnam dengan skor yang
sama yaitu 5-0.
Padahal kalau mau jujur
sepakbola menjadi salah satu cabang olah raga di Sea Games yang paling
bergengsi. Dengan kegagalan Indonesia di Sea Games Singapura ini di tambah
dengan kegagalan timnas sepakbola merebut medali seakan menegaskan sebuah
pepatah “sudah jatuh tertimpa tangga pula” hal tersebut seakan sesuai bila
menggambarkan prestasi Indonesia pada Sea Games ke 28 ini.
Secara kesatria ketua umum
KOI Rita Subowo maupun ketua kontingen Sea Games Taufik Hidayat mengakui
kegagalan Indonesia sekaligus minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia
atas prestasi buruk yang dicapai Indonesia pada Sea Games 2015. Hal tersebut
diakibatkan karena banyaknya target yang tidak bisa terpenuhi dalam kejuaran
tersebut.
Terpuruknya prestasi
Indonesia pada Sea Games kali ini harus menjadi pelajaran berharga bagi setiap
pemain, pelatih, pengurus KONI, KOI dan juga pemerintah. Semua harus
bahu-membahu dan bekerjasama untuk memajukan olah raga Indonesia.
Caranya tentu saja
masing-masing harus melaksanakan tupoksinya dengan maksimal. Bagi para pemain
harus bekerja keras dalam setiap
latihan, pelatih juga harus melatih dengan maksimal, KOI dan KONI harus
melakukan pembinaan dengan benar, sedangkan pemerintah dapat berperan dengan
memberikan fasilitas olah raga yang maksimal disamping juga memberikan dana
kesejahteraan yang memadai kepada setiap pemain dan pelatih.
Jika semua itu bisa
terlaksana, bukan tidak mungkin olah raga Indonesia akan menjadi salah satu
kekuatan yang ditakuti oleh negara-negara tetangga. Sehingga ke depannya dalam
setiap dilaksanakannya perhelatan olah raga baik itu tingkat Asia Tenggara (Sea
Games) maupun Asian Games maupuan pada Olimpiade Indonesia bisa berprestasi.
Tidak peduli apa situasinya, Anda mungkin atau mungkin tidak pernah mengalaminya tetapi tunggu sampai akhirnya terjadi dan membuat Anda bertanya-tanya di mana menemukannya karena membeli laptop baru adalah pemborosan ketika Anda hanya perlu memperbaikinya di toko lokal dan sambil menunggu selesai sewa laptop untuk menyelesaikan pekerjaan Anda. Baik itu sewa jangka pendek atau jangka panjang, ada begitu banyak keuntungan melakukan sewa laptop. Mari kita urai satu per satu
ReplyDelete