Kemaren (3/6) adalah pertemuan kedua aku dengan Hidayati Hasina. Ia adalah mahasiswi semester VI Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah STAIN Pekalongan. Pertemuan kami yang pertama adalah di pertengahan bulan lalu. Masjid Walisongo saat itu yang menjadi saksi awal mulanya persaudaraan ini terjalin. Aku yang baru sebentar mengenal dia namun sudah seperti lama mengenalnya. Kenapa? Salah satu alasan mengapa aku seperti sudah lama mengenal Sina-begitu akrab disapa- adalah karena aku sudah sering membaca tulisan dan karya dia di media cetak maupun online.
Awal perkenalan kami cukup unik, singkat namun mengesankan. Aku saat itu penasaran dengan buletin dan majalah karya mahasiswa STAIN. Dari rasa penasaran itu, akupun cari tau semua informasi tentang jurnalistik mahasiswa. UKM Al Mizan namanya. Modal bertanya dengan salah satu mahasiswaku, akhirnya beberapa informasi kudapat. Hehee.. Bukan hal yang sulit juga bagiku untuk menggali informasi, karena aku punya beberapa mahasiswa yang ikut dalam UKM tersebut.
"Siapa ketua al mizan saat ini?" salah satu pertanyaan yang aku tanyakan kepada salah satu mahasiswaku saat itu. Dari pertanyaan itu akhirnya aku bisa mengenal Hasina. Seorang mahasiswi berparas cantik, bertubuh mungil, pintar menulis dan bercita-cita melanjutkan studi S2 di Malaysia ini kini menjadi adikku. Alhamdulillah, Hasina menganggap aku sebagai kakak. Dia memanggilku dengan sebutan "teteh". Aku juga sangat tidak keberatan karena justru aku nggak mau dia panggil aku dengan sebutan "Ibu" seperti mahasiswa lainnya. The simple reason is karena Hasina bukan mahasiswaku yang pernah aku ajar. Hehehe..
Adapun pertemuan kali keduaku dengan Sina di Stasiun Pekalongan. Kami memang sudah pengen ketemu dan janjian sejak seminggu lalu. Dia ingin bertemu walau sebentar setelah UAS hari Rabu. Aku mengiyakan. Namun, karena kondisiku yang agak riweuh cuma berdua sama Noofa. Nggak ada yang jagain Noofa, sedangkan Noofa nggak bisa diem, lari ke sana ke mari di stasiun membuat aku pasrah. Aku telpon Sina kalau aku udah di Stasiun. Agak underestimate juga si kalau Hasina mau menemuiku di Stasiun. Tapi karena Allah, takdir Allah. Ternyata Sina mau ke Stasiun untuk menemuiku. *terharu*
Singkat memang, karena nggak lama lagi kereta yang membawaku ke Semarang akan segera datang. Sepuluh menit bersua, tapi bisa mempererat persaudaraan ini hingga abadi, selamanya. Amiin.
Ini juga salah satu bentuk kasih sayang Hasina kepadaku, tetehnya. Hehhe.. Terima kasih yaa, adikku sayang. Kamu sudah mau menyempatkan sedikit waktu untuk bertemu aku, padahal aku tau kamu ada kesibukan setelah UAS kemaren. Menemui alumni Al Mizan untuk kelanjutkan penerbitan majalah dan buletin tahun ini juga ke perpustakaan mencari buku untuk tugas kuliah kamu.
Semangat, ya, cantiiik. Sebentar lagi liburan, kan? Insya Allah pertemuan selanjutnya akan lebih prepare lagi. Di rumah, atau di mana gitu yang ada makanan dan minumannya. Supaya ngobrolnya bisa lebih asyyiiikk *gaya umi elvi* :D
Pertemuan pertama aku dengan Sina di Masjid Walisongo |
"Siapa ketua al mizan saat ini?" salah satu pertanyaan yang aku tanyakan kepada salah satu mahasiswaku saat itu. Dari pertanyaan itu akhirnya aku bisa mengenal Hasina. Seorang mahasiswi berparas cantik, bertubuh mungil, pintar menulis dan bercita-cita melanjutkan studi S2 di Malaysia ini kini menjadi adikku. Alhamdulillah, Hasina menganggap aku sebagai kakak. Dia memanggilku dengan sebutan "teteh". Aku juga sangat tidak keberatan karena justru aku nggak mau dia panggil aku dengan sebutan "Ibu" seperti mahasiswa lainnya. The simple reason is karena Hasina bukan mahasiswaku yang pernah aku ajar. Hehehe..
Adapun pertemuan kali keduaku dengan Sina di Stasiun Pekalongan. Kami memang sudah pengen ketemu dan janjian sejak seminggu lalu. Dia ingin bertemu walau sebentar setelah UAS hari Rabu. Aku mengiyakan. Namun, karena kondisiku yang agak riweuh cuma berdua sama Noofa. Nggak ada yang jagain Noofa, sedangkan Noofa nggak bisa diem, lari ke sana ke mari di stasiun membuat aku pasrah. Aku telpon Sina kalau aku udah di Stasiun. Agak underestimate juga si kalau Hasina mau menemuiku di Stasiun. Tapi karena Allah, takdir Allah. Ternyata Sina mau ke Stasiun untuk menemuiku. *terharu*
Biar ga dikata hoax, foto duluuu :) |
Singkat memang, karena nggak lama lagi kereta yang membawaku ke Semarang akan segera datang. Sepuluh menit bersua, tapi bisa mempererat persaudaraan ini hingga abadi, selamanya. Amiin.
Ini juga salah satu bentuk kasih sayang Hasina kepadaku, tetehnya. Hehhe.. Terima kasih yaa, adikku sayang. Kamu sudah mau menyempatkan sedikit waktu untuk bertemu aku, padahal aku tau kamu ada kesibukan setelah UAS kemaren. Menemui alumni Al Mizan untuk kelanjutkan penerbitan majalah dan buletin tahun ini juga ke perpustakaan mencari buku untuk tugas kuliah kamu.
Semangat, ya, cantiiik. Sebentar lagi liburan, kan? Insya Allah pertemuan selanjutnya akan lebih prepare lagi. Di rumah, atau di mana gitu yang ada makanan dan minumannya. Supaya ngobrolnya bisa lebih asyyiiikk *gaya umi elvi* :D
Post a Comment
Post a Comment