Berbicara mengenai perempuan tentu tidak akan ada habisnya, karena
perempuan merupakan makhluk yang diciptakan Tuhan dengan berbagai macam
kelebihan. Dunia ini juga tidak akan diisi oleh sekian banyak manusia jika
tidak karena perempuan. Karena pada prinsipnya perempuan-lah yang mempunyai
andil besar terhadap kehidupan ini, karena dalam berbagai dimensi kehidupan
selalu saja membutuhkan peran seorang perempuan.
Saat ini isu kesetaraan gender memang menjadi isu global, dimana banyak
perempuan yang menuntut haknya agar disejajarkan dengan kaum laki-laki. Disejejarkan
dalam arti bahwa hak-hak perempuan harus diberikan sebagaimana mestinya. Karena
bagaimanapun juga, dalam semua ajaran agama selalu menempatkan perempuan pada
tempat yang mulia. Dalam ajaran Islam khususnya, juga disebutkan bahwa tidak
ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang membedakan di mata Allah adalah
kadar ketaqwaannya (Qs. Al Hujurat: 13). Hal ini menunjukkan bahwa sesungguhnya
perempuan memiliki posisi yang setara dengan laki-laki, tentunya dengan tetap
dalam koridor dan aturan yang ada.
Menjadi seorang perempuan yang bisa menginspirasi orang lain harus dilakukan
dengan cara memberikan manfaat lebih dalam kehidupan ini. Bagi yang menjadi ibu
rumah tangga harus bisa menjadi istri yang salihah bagi suaminya, menjadi ibu
yang bisa mendidik putra-putrinya dengan baik, dan menjadi kebanggaan bagi
keluarga. Bagi perempuan yang menjadi seorang dokter harus bisa mempergunakan
keahliaannya untuk menolong sesama dengan tulus dan ikhlas.
Bagi perempuan yang memilih profesi untuk menjadi seorang pendidik, harus
bisa mendidik anak didiknya dengan sungguh-sungguh dan professional demi
melahirkan generasi yang berkualitas, beriman dan bertaqwa. Serta berbagai
jenis profesi yang digeluti perempuan lainnya hendaknya selalu dilakukan dengan
sebaik-baiknya dengan niat ibadah dan mengharap ridhoNYA. Perempuan-perempuan
seperti itulah yang seharusnya patut untuk dijadikan teladan dalam menjalani
kehidupan ini.
Bagiku sendiri diantara banyak perempuan yang memiliki berbagai kelebihan
yang bisa menjadi menginspirasiku adalah ibu sedniri dan juga ibu mertuaku.
Bagiku mereka berdua merupakan sosok teladan yang patut untuk aku jadikan
sebagai inspirator dan motivator dalam menjalani hari-hariku ini.
Pertama, adalah ibuku. Bagiku
beliau bukan hanya sekedar perempuan yang melahirkanku, lebih dari itu beliau
merupakan pejuang dan pahlawan bagi kehidupanku. Sembilan bulan lamanya aku di
kandungnya, sejak lahir hingga sekarang kasih dan sayangnya senantiasa tercurah
kepadaku tanpa ada kurangnya sedikitpun. Bahkan hingga saat aku telah memiliki
seorang putri, kasih sayangnya kepadaku dan kepada adik-adikku tak pernah
luntur sedikitpun.
Sosok ibu bagiku adalah seorang istri yang sangat salihah, setia kepada
suami (bapak) meskipun pernah suatu saat terjadi keretakan dalam mahligai
pernikahannya dengan bapak, akan tetapi dengan kesabaran, ketulusan serta
keikhlasannya atas apa yang terjadi membuat semuanya menjadi lebih baik. Ibu
dengan setia tetap memberikan kesempatan kepada bapak untuk berubah dan memperbaiki
segalanya, meskipun aku tahu ibu tentu sangat kecewa dan sakit hati atas apa
yang pernah dilakukan oleh bapak.
Selain itu, satu hal yang membuatku kagum pada sosok ibu adalah soal
pendidikan bagi anak-anaknya. Beliau memiliki pandangan bahwa pendidikan
merupakan bekal paling utama bagi hidup ini. Oleh sebab itulah ibu selalu
memberikan motivasi kepadaku dan juga adik-adikku agar senantiasa belajar
dengan tekun dan bersekolah setinggi mungkin. Karena baginya warisan orang tua
bagi anak-anaknya yang paling penting sesungguhnya bukanlah harta benda,
melainkan ilmu dan pendidikan yang terbaik.
Kedua adalah ibu mertua. Sebelum
mengenalnya lebih dekat, aku merasa bahwa ibu mertua itu biasanya sukar untuk
diajak komunikasi, galak dan suka mengatur anak menantunya. Akan tetapi semua
itu terpatahkan saat aku beberapa kali hidup bareng serumah dengan ibu mertua
meskipun dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama saat beliau menengok
cucunya (anakku) di Semarang. Beliau adalah sosok ibu yang penuh kasih sayang
kepada anak kandung maupun kepada menantunya, apalagi kepada cucu-cucunya
seperti anakku, beliau sangat perhatian.
Bahkan beliau juga tidak segan-segan memberikan nasehat kepadaku jika aku
melakukan sebuah kesalahan dalam merawat anakku, meskipun aku adalah menantunya
beliau menganggap aku sebagai anak kandungnya sehingga tidak ada rasa segan
untuk menegurku jika melakukan kesalahan karena yang dilakukan adalah untuk
kebaikanku juga. Yang aku tahu bahwa nasehat yang diberikan merupakan sebuah
ungkapan kasih sayangnya kepada anak-anaknya agar lebih baik. Dalam hal inilah
aku merasa bahwa tidak ada pembedaan antara aku dan suamiku yang notabenenya
adalah anak kandungnya, semuanya dianggap sama oleh ibu mertuaku sebagai
anaknya sendiri. Apalagi saat aku berkonsultasi mengenai perkembangan anakku,
beliau sangat welcome, respon dan selalu memberikan nasehat yang terbaik
bagiku.
Satu hal lain yang membuatku kagum adalah cara pandang beliau terhadap
dunia pendidikan, mertuaku baik bapak maupun ibu adalah sama-sama lulusan
sekolah rakyat (SR), akan tetapi mereka dengan penuh semnagat dan pengorbanan bisa
memasukkan putra-putrinya termasuk suamiku sampai perguruan tinggi. Padahal aku
tahu mata pencaharian mereka sehari-hari hanyalah bertani dan hanya
mengandalkan panen dari hasil tanam yang waktunya tidak menentu. Mereka
memiliki satu kenyakinan bahwa dalam mendidik anak tidak ada yang tidak
mungkin. Yang menjadikan aku salut juga adalah kemauan mereka agar anak-anaknya
memiliki ilmu yang cukup untuk mengarungi kehidupan modern ini.
Itulah dua sosok perempuan inspiratifku, karena melalui mereka berdualah
aku belajar banyak tentang arti menjadi sosok perempuan yang sesungguhnya baik
itu menjadi seorang istri, maupun
menjadi seorang ibu bagi anakku. Aku berharap kedepannya aku bisa meneladani
perjuangan kalian, dan bisa menjadi yang terbaik bagi keluarga tercinta. Amien.
Post a Comment
Post a Comment