header cah kesesi ayu tea

Proud to be Indonesian dengan Bijak Bermedia Sosial

Assalamu’alaikum,

Bila saya bertanya, Apa itu Indonesia? Kamu mau jawab apa?

Indonesia merupakan negara besar dengan banyak sumber daya, baik sumber daya alam maupun kekayaan budaya. Keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia seharusnya menjadi sebuah kekuatan. Indonesia juga memiliki keragaman suku, agama, ras, bahasa dan golongan serta berbagai macam adat istiadat yang masih terjaga hingga saat ini. Keragaman tersebut terikat oleh dasar negara kita yaitu pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Negara kesatuan Republik Indonesia dan Undang-Undang Dasar 1945.

Sebagai negara berkembang menuju negara maju, saat ini Indonesia tak luput dari gempuran arus globalisasi. Globalisasi sebagai proses sejarah dan trend ekonomi telah memberi pengaruh pada struktur sosial masyarakat. Pada titik ekstremnya, globalisasi telah mempertemukan banyak budaya dalam satu waktu dan melahirkan budaya-budaya baru dalam masyarakat. Sekat pemisah yang sakral-profan atau lokal-global telah memudar. Hal itu salah satunya diakibatkan adanya peran media sosial yang telah menembus batas-batas sosial-budaya sebuah bangsa.

Tulisan proceeding saya bisa dibaca di http://103.142.62.229/index.php/iconie/article/view/213

Menurut mbak Nia Nurdiansyah, ada 4 generasi (elemen) yang dilihat dari tahun kelahirannya. Nah, Generasi milenial adalah salah satu elemen yang paling banyak menggunakan media sosial. Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi yang salah satu produknya adalah media sosial berdampak ganda. Dampak positif diantaranya memberikan kemudahan dalam akses komunikasi dan informasi, serta memberikan kemudahan dalam urusan ekonomi. Akan tetapi di lain pihak adanya media sosial dapat mendatangkan dampak negatif salah satunya adalah berpotensi menyebabkan perpecahan dan keretakan bangsa akibat kurang bijaknya kita bermedia sosial.

Harus diakui bahwa media sosial saat ini menjadi salah satu sarana paling efektif untuk menyebarkan berbagai propaganda yang baik maupun yang buruk. Melalui media sosial kita bisa memberikan informasi penting, berharga, dan bermanfaat serta bisa mengajak kepada masyarakat untuk meningkatkan persatuan. Namun, di sisi lain, melalui media sosial orang juga bisa mengajak kepada perpecahan, permusuhan, peperangan yang berakibat pada perpecahan bangsa.

Oleh sebab itulah nilai-nilai Pancasila harus senantiasa menjadi landasan setiap masyarakat dalam bermedia sosial. Karakter pancasila akan terlihat jika setiap kali seseorang menggunggah konten di media sosial adalah konten mengajak kepada kebaikan dan persatuan, bukan konten yang berisikan ujaran kebencian maupun SARA yang bisa mengakibatkan perpecahan. 4 pilar (Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI) harus mejadi landasan setiap warga dalam bermedia sosial karena hal itu menunjukkan karakter bangsa ini.

Sebagai seorang blogger dan content creator, saya harus dapat menjadi role model untuk para pengikut saya di sosial media, harus bisa menyaring sebelum sharing agar informasi yang disebarkan tidak menjadi blunder dan menjadi masalah. Apabila informasi tersebut tidak reliable yang memang diragukan kevalidannya maka sebaiknya berhenti di saya, tidak kemudian ikut menyebarkan. Yang sudah terlanjur tersebar ya sudah, bila kita mengenal yang menyebarkan, ada baiknya kita ingatkan agar tidak menyebarkan lebih banyak.

Disadari atau tidak, sejak bangun tidur hingga tidur lagi, benda yang kita pegang paling lama adalah hand phone. Hidup di jaman digital seperti sekarang ini memang ibaratnya dunia dalam genggaman. Kita bisa berselancar dan bersilaturahmi dengan banyak orang di sosial media. “Bahkan ada yang dekat terasa jauh dan yang jauh terasa dekat”. Ucap Ibu Siti Fauziah, S.E., M.M. saat gahtering netizen lalu.


Gathering Netizen Bersama MPR RI di Kota Semarang
Berangkat dari Pekalongan jam 8 pagi menggunakan moda transportasi Kereta Api Kamandaka dari Pekalongan ke Semarang pada hari Sabtu, tangga 9 Oktober 2021 bersama mbak Mechta Deera untuk mengikuti Gathering Netizen Bersama MPR RI di Hotel Ibis Semarang.


Merasa amat sangat beruntung sekali saya diberikan kesempatan mengikuti acara yang super keren, bergabung dengan 21 blogger kece lainnya dari berbagai kota di Jawa Tengah. Kebetulan saya dan mbak Mechta peserta yang diundang dari Pekalongan.

Tema yang diusung yaitu Proud to be Indonesian, Bijak Bermedia Sosial dalam Mewujudkan Karakter Bangsa. Gathering ini mendatangkan dua Narasumber, yaitu Ibu Siti Fauziah S.E,M.M selaku Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi Sekretariat Jenderal MPR RI dan Bapak Budi Muliawan S.H, M.H selaku Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga Sekretariat Jenderal MPR RI.

Tujuan gathering ini adalah untuk sosialisasi MPR RI dan juga dalam rangka ingin tahu masukan-masukan netizen untuk MPR RI. Selama ini mungkin masyarakat Indonesia sangat minim mengetahui kegiatan MPR RI sebagai lembaga negara. Tetapi dengan menggandeng Blogger dan mengadakan gathering ini diharapkan para blogger (netizen) dapat menjadi jembatan informasi sosialisasi tentang MPR RI dalam penerapan dan pengamalan pancasila dan kehidupan sehari-hari.



Acara berlangsung sangat menarik, ramai, nyentrik, dan asyik. Apalagi dipandu dengan MC kondang Mbak Ira dan dimoderatori oleh mbak Nia Nurdiansyah. Dresscode bawahan batik yang membuat kami terlihat sangat unik berbeda dengan yang lain. Ini upaya yang bisa kami lakukan dalam mewujudkan rasa syukur dan rasa nasionalisme yang tinggi dengan mencintai produk lokal, di mana batik menjadi warisan budaya Indonesia yang mempunyai nilai seni, sejarah, dan budaya yang tiada tara.

Diawali dengan pemaparan materi oleh Ibu Siti Fauziah tentang bagaimana sebaiknya kita bersosial media, dilanjutkan oleh bapak Budi yang menyampaikan materinya tentang sejarah sejarah perjuangan pahlawan bangsa dan bagaimana Indonesia bangkit dan merdeka.

“Bangsa Indonesia Merdeka bukan karena diberi, tetapi Indonesia merdeka karena sebuah perjuangan”. Ucap beliau tegas. Ya! Betul sekali, sebagai generasi penerus perjuangan pahlawan bangsa, yang bisa kita lakukan dengan cara mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.



Diskusi berlangsung sangat menyenangkan, tidak ada kata bosan dan jenuh dalam diskusi tersebut karena Mbak Nia sangat kreatif dengan memberikan games dengan media sendok di mana di setiap sendok terdapat nomor. Nah nomor tersebut yang kemudian dijadikan nomor urut untuk speak up, jadi semua peserta mendapatkan kesempatan untuk berbicara untuk memberikan masukan, saran, dan kritik untuk MPR RI dengan harapan antara kami, masyarakat dengan MPR RI mempunyai kemistri baik dan ada titik hubung sehingga masyarakat luas dapat mengenal MPR RI.

Sebuah Harapan Dariku



Saya, seorang blogger Pekalongan yang masih sangat minim ilmu sangat berharap dapat hidup dengan pancasila. Saya tidak ingin hanya menghafal 4 pilar kebangsaan yang selalu keluar dalam tes CPNS, tetapi juga ingin bisa mengamalkan dan berkontribusi penuh untuk Indonesia. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menuliskan sesuatu yang baik di blog dan sosial media lain, tidak menyebarkan hoax dan tidak memancing kesuruhan. Apa pun kata-kata yang kita ucapkan, kata-kata tersebut harus dipilih dengan hati hati karena orang lain akan mendengar kata-kata tersebut dan terpengaruh oleh kata tersebut demi kebaikan atau keburukan.

Semoga tulisan ini bermanfaat, Amiin

Informasi Akun Resmi MPR RI :
Instagram : @mprrigoid
Twiter : @mprrigoid
Facebook : @mprrigoid
Youtube : @mprrigoid
Website : www.mpr.go.id
Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment