header cah kesesi ayu tea

MILNA Sebagai Teman Momen Makan Pertama dan MP-ASI Bergizi untuk Anak

Saya ingat betul salah satu materi di seminar parenting yang pernah saya ikuti di Semarang. Salah satu bahasannya tentang nutrisi untuk balita. Di sana dijelaskan juga pentingnya nutrisi untuk balita. Terlebih untuk anak usia dibawah 5 tahun. Ketertarikan saya akan materi yang disampaikan membuat saya mengajukan pertanyaan, dan pertanyaan yang saya tanyakan adalah tentang ‘stunted’ atau perawakan pendek yang terjadi di Indonesia. Saya bertanya, apakah perawakan pendek ini dipengaruhi oleh gen (read; keturunan) ataukah bisa diterapi dengan makanan (read; nutrisi dan gizi)? 

Jawaban dari sang ahli gizi cukup membuat saya tenang, pasalnya pendeknya anak itu bisa diterapi dengan pemberian nutrisi yang seimbang, gizi yang cukup, dan pola makan yang pas. Anak saya termasuk anak yang tiny karena kecil, seperti anak usia 2 tahunan, padahal Noofa usianya menjelang 4 tahun. Tetapi kemampuan, kognitif, berbicara dan lain sebagainya sesuai dengan perkembangannya, bahkan cerewetnya minta ampun! Hehe. Kenapa saya menanyakan hal itu? Jelas karena saya sendiri termasuk orang yang pendek, tinggi saya hanya 152 cm, ditambah saya mempunyai suami yang tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 158 cm tinggi suami saya. Idealnya, saya ingin mempunyai anak yang tinggi walaupun kedua orangtuanya mungil, hihihi..

Membaca di salah satu bacaan, ternyata Stunted (perawakan pendek) merupakan masalah masyarakat kelas menengah atas. Berdasarkan data dari WHO 2014, Indonesia menempati urutan ke-17 dari 117 negara dengan prevalensi wasting (perawakan kurus) dan stunting (perawakan pendek) yang tinggi pada balita. Menurut data yang sudah ada dan lebih detail, ada sekitar 14% balita mempunyai perawakan kurus, dan balita balita dengan perawakan pendek menduduki proporsi tertinggi yaitu 35%. Wow! Angka yang cukup mencengangkan, bukan?

Dari penelitian tersebut menyatakan bahwa kejadian tersebut dikarenakan banyaknya balita yang kekurangan gizi yang dampak sebenarnya bukan hanya kepada fisik, tetapi justru pada fungsi kognitif.

Dr. Attila Dewanti, SpA(K) menjelaskan “Masalah perawakan pendek (stunting), tidak berhenti di tinggi badan Si Kecil. Dalam jangka pendek, kekurangan zat besi dan asam amino berdampak terhadap tumbuh kembang, daya tahan tubuh dan fungsi kognitif. Tanpa asupan nutrisi yang cukup, dalam jangka panjang, kekurangan zat besi yodium, zinc dan vitamin A, bisa mengakibatkan terjadinya penurunan IQ dan risiko penyakit seperti obesitas, diabetes mellitus, jantung koroner, hipertensi, dan osteoporosis”.

Kemudian Pakar Kesehatan Bayi dan Anak, Christofer Samuel Lesmana selaku Brand Manager Milna, menegaskan bahwa, “Nutrisi yang cukup selama periode emas atau 1000 Hari Pertama Pertumbuhan Si Kecil, berperan penting dalam mengantisipasi dampak dari masalah gizi kompleks. Karena pada periode emas, otak, otot dan tulang rangka berkembang pesat dan ketika Si Kecil genap berusia 2 tahun, perkembangan otaknya sudah sama dengan 80% otak orang dewasa”.

Dari pemaparan dua ahli tersebut sudah bisa ditarik kesimpulan akan pentingnya memperhatikan makanan yang masuk ke dalam tubuh anak, terutama saat usia pertama makan, 6 bulan. Di mana makanan yang dikonsumsi sebaiknya makanan yang kaya akan nutrisi, gizi seimbang dan sebaiknya juga dari bahan organic.

ASI dan MP-ASI

ASI adalah Air Susu Ibu, diberikan secara eksklusif kepada bayi pada usia 0-6 bulan, kemudian dilanjutkan hingga usia anak 2 tahun. ASI merupakan sumber nutrisi bagi bayi. ASI mengandung kolostrum serta antibodi alaminya yang sarat manfaat untuk tumbuh kembang bayi, selain itu juga dapat membantu mencegah infeksi dan gangguan kesehatan lainnya.

table, source : Milna
Sedangkan MP-ASI adalah Makanan Pendamping ASI, diberikan kepada bayi pada usia 6+. Memberikan makanan pendamping ini karena nutrisi dan energi yang dikandung oleh ASI sudah tidak lagi mencukupi, bayi membutuhkan nutrisi lain dari makanan pendamping. Seperti yang saya tulis di atas, pentingnya memilih makanan pendamping untuk bayi ini karena sebagai orangtua kita harus memperhatikan apa-apa saja yang hendak dikonsumsi, tidak sembarangan memberikan makanan pendamping kepada bayi yang sedang belajar makan, sehingga 1ST BITE DAY atau MOMEN MAKAN PERTAMA Si Kecil dengan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang seimbang dan bergizi, berperan penting bagi tumbuh kembangnya.

Lalu, MP-ASI apa saja yang bisa diberikan kepada bayi di momen makan pertama?

Yang perlu diperhatikan adalah kandungan zat gizi pada MP-ASI tersebut, karena sangat berperan penting untuk pertumbuhan fisik tubuh, pertumbuhan otak, perkembangan perilaku, motorik, dan kecerdasan Si Kecil. Ada dua manfaat yang bisa didapatkan dari momen makan pertama ini, yaitu manfaat jangka pendek sebagai penanaman memori rasa lewat perkenalan ragam rasa dan tekstur sejak dini dan mengurangi risiko alergi Si Kecil. Dan manfaat jangka panjangnya adalah meminimalisir kemungkinan Si Kecil menjadi susah makan di kemudian hari dan mudah untuk beradaptasi dengan makanan baru.

Pengalaman saya memberikan makanan pertama kepada Noofa adalah puree yang saya buat sendiri di rumah, namun saya juga selalu sedia Milna Bubur Bayi Organik. Mengapa Milna Organik? Karena saya menyadari keunggulan bahan pangan organik sebagai bahan dasar yang berkualitas tinggi serta tidak menggunakan bahan kimia dan pengawet lainnya, saya tidak ingin menyesal di kemudian hari ketika mendapati makanan yang dikonsumsi Noofa adalah makanan yang tidak sehat dan menyehatkan.

“Bahan pangan organik diproses secara alami dan sistem pertaniannya tidak menggunakan bahan-bahan kimia dan pengawet. Kelebihan lainnya adalah kandungan zat gizinya dan kadar gulanya lebih tinggi dibandingkan bahan pangan biasa, sehingga tidak membutuhkan penambahan gula pada proses pengolahannya,” seperti yang dipaparkan oleh Dr. Attila Dewanti, SpA(K), Pakar Kesehatan Bayi dan Anak, mengenai pandangannya akan pemberian bahan pangan organik untuk Si Kecil. “Milna Bubur Bayi Organik mengandung 95% bahan organik berkualitas dan sudah tersertifikasi resmi. Ada dua varian rasa yaitu Beras Merah dan Kacang hijau, yang sangat cocok untuk suapan pertama Si Kecil sebagai awal pengenalan tekstur dan rasa,” jelas Christofer Samuel Lesmana selaku Brand Manager Milna.

Saya melanjutkan untuk memberi makan kepada Noofa bahan organik, walaupun cuma berasnya saja. Kalau sayurannya saya beli di pasar tradisional. Karena saya waktu itu belum tahu di mana tempatnya yang jual sayuran organik. Kalau beras, kan, sudah banyak tersedia di toko-toko. Jadi, bila banyak waktu di rumah saya memilih membuat MP-ASI sendiri, selain latihan memasak, saya merasa menjadi ibu rumah tangga yang baik. Tetapi bila travelling dan sedang dalam keadaan kurang sehat, saya membuatkan Noofa bubur Milna beras merah. Alhamdulillah makannya lahap dan habis banyak. Selain makanan tersebut, saya juga mengukus wortel untuk fingerfood Noofa, supaya motorik Noofa berkembang dengan baik, mulai dari berlatih meraih makanan, memegang, memasukkan ke mulut, dan menggigit-gigit makanan tersebut. Memang benar momen makan pertama anak menjadi momen yang tak terlupakan. :D

PRODUK-PRODUK MILNA
 
Sudah banyak ngomongin MPASI MILNA, tapi belum tahu apa saja produk dari MILNA yang dibawahi Kalbe Nutritionals? Ayah Bunda jangan kaget, ya. Setelah mengetahui produk Milna ternyata banyak loh, ada Milna Biskuit Bayi untuk 6+ bulan dengan varian rasa original, beras merah, kacang ijo, dan rasa jeruk. Milna Bubur Bayi untuk 6+ bulan dengan varian rasa beras merah pisang, cah daging kacang polong, pisang strowberry, sup ayam wortel labu, tim hati ayam bayam. Milna bubur bayi 9+ bulan dengan varian rasa sup ayam jagung manis, semur daging kacang polong, tumis hati ayam brokoli. Milna Bubur Bayi Organic dengan dua varian rasa yaitu beras merah dan kacang hijau. Milna Toddler instant Puding dengan tiga varian rasa coklat, strowberry dan vanila untuk 12+ bulan. Milna Toddler Biskuit dengan dua varian rasa coklat dan keju untuk anak sampai usia 5 tahun. Milna Goodmil 6+ dan 9+ bulan, bubur bayi khusus untuk bayi dengan riwayat alergi. Dan Milna Bubur Bayi WGAIN sebagai makanan nutrisi penambah berat badan bayi.

Semua produk Milna sangat ramah di mulut bayi, biskuitnya dapat dimakan dan dijadikan fingerfood, bubur bayinya juga sangat mudah dibuat. Tinggal dilarutkan dengan air panas dan dikreasikan dengan bahan makanan lainnya. Tidak repot juga saat dibawa bepergian, jika sempat bawa air panas sendiri yaa tinggal tuang dalam mobil/kereta. Bila tidak ada air panas, bisa berhenti dan cari warung terdekat. Cepat tepat dan bayi tidak rewel karena lapar. ^____^

Dari tadi ngomongin Milna 1st Bite Day atau Momen Makan Pertama, sebenarnya itu apaan sih?

Nah, jadi gini..

Kampanye MILNA 1ST BITE DAY -MOMEN MAKAN PERTAMA Si Kecil adalah Kampanye untuk mengangkat peran penting ASI dan MP-ASI dalam memenuhi Angka Kecukupan Gizi Si Kecil, Milna sebagai Ahli Makanan Bayi menyediakan rangkaian produk nutrisi yang diformulasikan untuk bayi usia 6 bulan keatas, ikut mendukung program pemerintah dalam rangka perbaikan gizi nasional melalui seminar interaktif dengan Pakar Kesehatan Bayi dan Anak serta rangkaian aktivitas lainnya yang berkaitan dengan suapan dan gigitan pertama Si Kecil. Kampanye ini sudah dijalankan di Surabaya, tanggal 30 April 2016 lalu, kemudian di Jakarta, 14 Mei 2016 dan akan dilanjutkan di Medan, tanggal 21 Agustus 2016, dengan target mengedukasi lebih dari 3000 Bunda. 




Seperti yang diungkapkan Helly Oktaviana, Business Unit Head Nutrition for Infant and Baby – Kalbe Nutritionals. “Harapannya, edukasi kampanye MILNA 1ST BITE DAY dalam pemberian MP-ASI yang tepat, guna memenuhi zat gizi spesifik yang dibutuhkan Si Kecil untuk berkembang secara optimal baik dari segi fisik ataupun kognitif, bisa berperan dalam mengatasi masalah gizi kompleks yang ada dan mewujudkan Indonesia sehat menuju kehidupan yang lebih baik,”

Saya sangat mendukung sekali kampanye ini, harapan saya di Semarang juga diadakan seminar interaktif seperti ini, mengingat saya sedang hamil dan butuh banyak belajar kembali mengenai nutrisi untuk bayi saya kelak, pengalaman dahulu masih banyak kekurangannya meskipun sudah berusaha sebaik mungkin. 


Untuk Noofa, sekarang ini saya sudah tenang, pasalnya Noofa doyan makan banget. Tak apa lah yaa badan kecil, yang penting sehat. Ini ada video saat Noofa bikin puding milna, gara-gara dibuka dan dibuat mainan dulu, jadi ketuker deh rasa vanila dan strowberrynya. Hahaha..

 
Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment