header cah kesesi ayu tea

Motor 'Rewel'?? Ini Dia Tipsnya!



Saya punya motor atas nama sendiri tahun 2011 lalu. Menjadi pemilik kendaraan bermotor, saya termasuk orang yang rajin servis rutin setiap bulan atau setiap kilometer 2500-3000. Motor hadiah pernikahan yang diberikan Bapak sebisa mungkin saya jaga dan rawat dengan baik. Namun, segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang kekal, bukan? Begitupun dengan motor yang saya pakai.

Dua minggu ini saya merasakan ada yang kurang beres dengan motor saya ini. Ketika saya mengendarainya, saya merasa ada yang goyang di bagian stang motor. Beberapa kali saya ngecek ban motor karena saya kira ban bocor. Rasanya mirip sekali dengan efek ban depan bocor. Goyang-goyang, kalau istilah bahasa Kesesinya “NGGOBEG”. Yaitu di mana stang motor seperti tidak seimbang sehingga bila dirasa saat mengendarai motor akan miring-miring seperti mau roboh.

Bukan itu saja, gas motor saya tiba-tiba ‘galak’ tanpa kendali. Ditarik gasnya sedikit saja, motor bisa melaju kencang. Untung saja saya bisa mengendalikan dengan cara mengerem kemudian langsung saya cabut kunci motornya. Ah, mungkin memang motor saya ini sudah lelah. Protes kali ya, selama ini disuruh lari Semarang – Kesesi terus. Hihihiks. Kasian si maroon. :)

Karena beberapa keluhan tersebut, saya bawa motor saya ke bengkel langganan saya. Bengkel ini tak jauh dari rumah, pemiliknya pun masih family dengan saya. Setelah di cek dan dievaluasi *walaahh bahasane, rek*. Penyebab ‘nggobeg’nya motor saya ini adalah karena bearing comstir yang ada di ‘leher’ motor sudah tidak mulus sehingga singkatnya harus ganti spare part motor supaya tidak membahayakan penggunanya.

Harga spare part motor ini lumayan mencekik leher saya, lho. Maklum  tanggal tua! Barang sekecil itu harganya 150.000/ pasang. Bearing comstir ini dipasang di atas dan di bawah. Entah apa lah ya istilahnya, saya kurang paham. Cuma tadi waktu saya di bengkel, mas Agung, pemilik bengkel ini memperlihatkan ‘penyakit’ dan menjelaskan kepada saya fungsi comstir ini.

Baik, dari hasil penjelasan Agung tadi. Saya menyimpulkan beberapa kesimpulan mengenai perawatan motor, dan saya rangkum menjadi tips merawat sepeda motor.
Pertama, cek selalu kondisi motor kamu. Rasakan, bila dirasa kurang nyaman, bawa saja ke bengkel terdekat. Kalau saya kasih saran, sih. Kamu harus punya bengkel langganan yang sekiranya kamu percaya, sebab dengan cara begini, kamu tidak akan susah-susah menceritakan riwayat penyakit motor kamu. Hihihi. Asli, serius. Punya bengkel langganan juga memudahkan kita dalam meminta bantuan ringan, seperti meminta oli bekas untuk pelumas rantai dan gir motor, bantuin posisi spion yang kurang pas, dan masih banyak lagi.
Kedua, servis rutin. Bisa servis bulanan atau servis kilometer. Rumusnya, bila motor lari 100 KM/hari, berarti sebulan kurang lebih 3000 KM. atau servis kilometer, di mana bila motor tidak sering dibawa pergi jauh, hanya 5 km-10 km setiap hari. Maka hitung saja, sekiranya sudah 2500-3000 km barulah diservis.

Ketiga, hati-hati saat berkendara. Kondisi jalan raya yang tidak semuanya halus membuat kondisi motor bisa cepat rusak. Sebagai contoh bearing comstir saya ini. Dia bisa menjadi cacat karena sering ada tekanan dari ball bearing. Di mana ini disebabkan karena tidak hati-hatinya pengendara saat adanya jalan berlubang. Benturan-benturan yang terjadi terus menerus akan mengakibatkan disfungsinya spare part motor.

Ke empat, kenali motor kamu. Ini penting, lho. Seperti halnya manusia. Motor juga nggak bisa disuruh kerja terus menerus. Anggap seperti teman sendiri. Beri dia jeda untuk istirahat. Mengenali motor sendiri tentu lebih mudah, kan? Istilah tak kenal maka tak sayang juga berlaku untuk kendaraan sendiri. Hihihi.

Itulah beberapa tips sederhana dari saya untuk menjaga dan merawat kendaraan bermotor, semoga bisa memberi manfaat bagi kalian. Semoga si maroon sehat kembali. Sehingga bisa menemani hari-hari saya mencari rezeki. Amin.
Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment