Sebenarnya video ini sudah sejak lama dibuat, yakni saat saya
mengajar anak jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan Bimbingan Konseling
Islam (BKI) di STAIN Pekalongan setahun yang lalu. Video ini adalah video
mahasiswa sebagai tugas Ujian Akhir Semester. Untuk Jurusan KPI, mereka saya
bebaskan untuk membuat video sekreatif mungkin, dengan tema yang saya tentukan
pastinya, saat itu yang terpenting adalah mereka mengeskplore Pekalongan, dari
mulai budayanya, kulinernya, adat istiadatnya, batiknya, sampai contoh kriminal
yang pernah terjadi di Pekalongan. Sedangkan untuk tugas UAS mahasiswa BKI saya
menentukan tema yang berintegrasi dengan ‘masalah’ dan konseling. Misalnya,
video yang dibuat dengan tema “Drug” di mana di sana mahasiswa
akan membuat mini drama tentang drug dan kemudian mereka menyelesaikan
permasalahan mereka dengan datang kepada konselor. Tujuannya adalah supaya
mereka memahami tugas mereka dan sebagai mahasiswa jurusan BKI mereka dapat
mengerti tentang pekerjaan mereka kelak. Salah satu syarat wajib atau kata
kunci pembuatan video tersebut adalah: menggunakan
bahasa Inggris.
Video yang berdurasi kurang dari 15 menit ini rata-rata
dibuat secara apik oleh mahasiswa tentu dengan segala kelebihan dan
kekurangannya. Beberapa diantaranya memang tampak sederhana dilihat dari
penulisan skenario maupun alur cerita bahkan adapula yang editing video yang
ala kadarnya. Namun sebenarnya video yang apik adalah sebagai nilai plus.
Namanya masih tahap belajar, dan mereka bukan jurusan Bahasa Inggris, bagi saja
hal wajar bila mana masih banyak yang keliru soal grammar. Bagi saya yang terpenting adalah mereka berani speaking in English tanpa membaca teks
dengan pronounciation yang tepat. Sebagian
besar memang masih terlihat menghafal, malahan ada beberapa video yang jelas
menunjukkan sebagian mahasiswa masih membaca teks. Semua itu proses dan saya
sangat mengapresiasi usaha mereka.
Ada satu mahasiswa yang sangat mengagumi Bang Haji Rhoma
Irama. Tema yang saya berikan kepada kelompok dia adalah “Broken Heart”. Namun, karena saking ngefans nya dia dengan Rhoma
Irama, dia pun mengemas video tersebut dengan sentuhan musik dangdut karya Bang
Haji. Menurut saya ini unik, dia berani beda. Kan kalau anak muda biasanya suka
musik yang ngebit, kelompok ini full dangdut. Saya yang nonton video ini serasa
sedang menonton Film Musical nya Rhoma Irama versi Afron Shoji. Hehehe..
Saya memang suka visual, dalam prakteknya, mengajar bahasa
Inggris saya buat supaya mudah. Hal ini akan menguntungkan saya dalam
menjelaskan kepada mereka tentang salah satu materi. Misalnya, ketika saya
hendak menjelaskan tentang “Procedure text”. Saya jelaskan sedikit tentang
pengertiannya, saya perlihatkan mereka video yang berhubungan dengan materi,
kemudian mereka saya minta untuk mempraktikkannya dengan media lain. Sebagai
contoh, mereka saya minta untuk membuat simulasi permainan “how to play
congklak”. Kenapa saya memilih
permainan tradisional ini?, karena selain bisa dijadikan sebagai metode pembelajaran,
sebagai orang yang pernah ‘kecil’ dan merasakan, mengerti, dan memainkan
permainan tradisional tersebut, saya ingin nguri-nguri
sekaligus memperkenalkan permainan anak-anak tersebut kepada generasi muda
khususnya mahasiswa agar mereka juga mau melestarikannya.
Dalam hal ini saya coba hubungkan procedure
dengan permainan tradisional. Harapannya adalah pesan pembelajaran dapat tersampaikan,
maksud dan tujuannya juga bisa dimengerti, sehingga mahasiswa ketika mengikui
pembelajaran dengan permainan tersebut juga senang, saya yakin.. karena hal itu
bisa dijadikan sebagai sarana ntuk bernostalgia dengan masa kecil mereka yang
terbiasa bermain.
Post a Comment
Post a Comment