Bicara
tentang kado, bisa dibilang aku jarang mendapatkan kado. Ya kalau dihitung,
mungkin jumlah kado yang aku dapatkan dalam setahun masih bisa dihitung dengan
jari kedua tanganku. Tapi itu berlaku untuk saat ini, khususnya setelah aku
menikah. Kado yang dimaksud di sini kado dalam bentuk fisik yang dibungkus rapi
dengan kertas kado bermotif dan diberikan langsung oleh orang yang memberi, lho
ya.. hehehe! Soalnya, kalau ulang tahun, kado yang diberikan suami itu nggak
pernah dibungkus, melainkan kami mencari sesuatu yang tadinya sudah disepakati
bersama, membelinya dan kemudian suami yang membayar. Misal ni ya, sebelum
tanggal ulang tahunku, biasanya aku ngomong sama suami, “By.. ulang tahun,
tahun ini aku pengen dikado handphone, ya.. sama..... leptop” sambil manja
gelayutan di bahu suami. Wkwkwk.. ntar suami pasti ngejawab gini “Iya, kalau
ada rezeki, kita cari bareng di Simpang Lima, Umy milih sendiri sesuai kesukaan
Umy, ntar Aby yang beliiin” sambil sesek nafas. Hahaha! Ituu contooohhh.............
:P
Tahun
lalu, tepatnya bulan Mei adalah anniversary pernikahanku dengan suami yang ke
tiga tahun. Kami tidak ada perayaan apapun saat itu, namun kami bersama-sama
berdoa untuk keluarga kecil kami supaya selalu diberikan kelanggengan dalam
hidup berumah tangga, hidup rukun, damai dan sejahtera. Bila ada masalah,
jadikan masalah tersebut sebagai bumbu sehingga ibarat masakan, bumbu adalah
sebagai penyedap dan pelezat masakan tersebut. Waktu itu kami syukuran dengan makan bersama di salah
satu restoran di dekat tempat tinggal kami di Semarang. Tidak ada kado berupa
bunga mawar dari suami waktu itu, hihihiks. Padahal, pengeeenn banget tuh bisa
dapat bunga di hari itu. Wehehehe..
Keesokan
harinya, aku dapat telpon dari jasa ekspedisi, yaitu dari JNE. Mas-mas itu
bilang katanya dia sudah di Masjid, tapi dia nggak tau aku tinggal di mana.
Hehe, karena aku dan suami memang tinggalnya di Masjid Al-Ikhlas, tapi ada
ruangan sendiri bukan di dalam masjidnya. Akhirnya aku nyampein mas dari JNE
tersebut di depan masjid sambil ngasih tahu kalau nanti ke sini lagi, langsung
aja ke bawah, di tempat kami tinggal. Mas-mas tersebut manggut-manggut tandanya
sudah paham, senyumnya manis banget pula! Hehe.
Paket
tersebut setelah aku buka adalah sebuah kerudung syar’i berbahan ceruty warna
biru benhur. Ada ucapan, “Happy Anniversary yang ke tiga tahun, semoga makin
langgeng rumah tangganya, dunia sampai akhirat, Amin” tertanda Bunda Lahfy.
Seneeeeeeeeeeeeeeeeeng
banget asli, dapat kado kerudung ceruty tersebut. Rupanya Bunda Lahfy ngasih
kejutan untuk anniversary ke tiga tahunku. Dikirim menggunakan jasa pengiriman JNE
yang OKE. Dikirim tanggal 26 Mei dari Jakarta, tanggal 28 Meinya sudah di
tanganku. Sedangkan tanggal pernikahanku adalah tanggal 27 Mei. Aiihh, Makasih yaa, bunda.. kerudungnya sangat bermanfaat sekali. Apa
lagi sekarang setelah aku bawa ke Kesesi, kerudungnya buat rebutan. Dipake Ibu,
dipake adik, juga dipake aku. Hiihi.. Bagaimana pun, kerudung ini adalah kado
terindah untukku dari Bunda Lahfy. Benar-benar membuat aku bahagia. Terima
kasih, Bunda.. dan terima kasih, JNE..
Post a Comment
Post a Comment