Sejak tinggal di Semarang tahun 2005 sampai sekarang, bisa dibilang baru empat kali saya menggunakan jasa transportasi darat kereta api, dan itu pun baru-baru ini setelah selama ini memendam rasa trauma dengan kereta yang menurut saya terkenal dengan berita kecelakaannya yang mengerikan. Padahal sih, naik motor malah mempunyai resiko besar, ya. Tapi entah, menurut saya lebih mantep naik motor kalau pulang dari Semarang ke Pekalongan atau sebaliknya.
Entah saya tak begitu ingat kapan pertama kali saya naik kereta, cuma ingatnya waktu saya masih sekolah SD, dan jaman dulu naik kereta saat ke Jakarta itu enggak enak karena harus berjubelan dengan penumpang lain, malah suka bawa tikar kalau tidak mendapatkan tempat duduk. Pokoknya enggak seneng blass lah. Makanya waktu saya kuliah di Semarang enggak pernah mau naik kereta kalau pulang ke Pekalongan meskipun banyak teman yang dari Tegal ngajakin pulang bareng-bareng dan rame-rame.
Terhitung sejak tinggal di Semarang, baru mau naik kereta setelah ada Noofa, dan Noofa udah besar pula! Pertama kali naik kereta jurusan Semarang - Pekalongan bulan September lalu, tepatnya 29 September 2014. Waktu itu kami (suami, Noofa, dan saya) harus menghadiri wisuda adik saya di Kampus UNIKAL (Universitas Pekalongan). Menimbang kalau lewat pantura sudah pasti macet banyak perbaikan jalan makanya kami memutuskan untuk naik kereta. daaann... ternyata Alhamdulillah Noofa nggak bete naik kereta, malahan bisa jalan-jalan ke sana ke mari di dalam gerbong, kenalan dengan penumpang lain. Tapi yaa, sedikit capek karena harus mbuntutin Noofa yang wira-wiri .
Perjalanan Semarang ke Pekalongan hanya sekitar 1 jam 20 menit. Sepanjang perjalanan disuguhi pemandangan indah seperti sawah yang hijau dan laut dengan segala kegiatannya. Naik kereta Kaligung Mas, atau naik kereta yang lain kalau hari biasa (bukan hari libur) itu menyenangkan, karena banyak kursi yang kosong sehingga kita bisa leluasa milih tempat duduk. Yaa, walaupun awalnya yaa tetep duduk di tempat duduk sesuai yang tertulis di tiketnya. Selain itu naik kereta juga bisa punya kenalan baru lho, apalagi Noofa, dia kan anaknya aktif, nggak malu kalau ada orang nyapa, suka ngajak ngobrol pula. :D
Noofa juga suka banget ngemil di dalam kereta. Ngemilnya yaa roti yang ada di setiap stasiun. Tau kan roti apa yang dimaksud? Yap! Roti 'O. Roti 'O itu enak banget kata Noofa. Makanya kalau naik kereta sama Noofa, sudah pasti dia minta beli cemilan beraroma kopi tersebut. Hmm.. yummy!
Oiya, mau tau tarif kereta Kaligung Mas dari Semarang ke Pekalongan?
Tarif kereta Kaligung Mas, dan kereta Ekonomi AC lain adalah Rp.40.000 untuk dewasa, dan untuk anak usia dibawah tiga tahun adalah 10% dari harga tiket dewasa. Harga tersebut sebenarnya adalah satu tarif Semarang - Tegal (kereta Lokal), jadi kalau dari Semarang ke Tegal yaa sama 40.000 rupiah. :D
Tapi denger-denger awal tahun baru nanti tarif kereta akan naik menjadi 50.000 rupiah untuk Semarang ke Tegal. Tapi, tak mengapa naik karena saya yakin fasilitas dan kenyamanannya pasti juga disesuaikan dengan harganya. :D
Mulai sekarang, insya Allah nggak takut lagi kalau naik kereta, karena apa yang saya rasakan saat naik kereta adalah rasa nyaman, tidak sumpek, dan bisa melihat view yang sangat bagus. Harapan saya semoga transportasi umum bisa menjadi pilihan masyarakat Indonesia, supaya bisa mengurangi kemacetan. namun daripada itu, fasilitas, kenyamanan, pelayanan yang baik tentu yang harus dibenahi terlebih dahulu, supaya masyarakat benar-benar nyaman ketika menggunakan transportasi umum. Yuk, naik kerata bareng saya! :D
Terhitung sejak tinggal di Semarang, baru mau naik kereta setelah ada Noofa, dan Noofa udah besar pula! Pertama kali naik kereta jurusan Semarang - Pekalongan bulan September lalu, tepatnya 29 September 2014. Waktu itu kami (suami, Noofa, dan saya) harus menghadiri wisuda adik saya di Kampus UNIKAL (Universitas Pekalongan). Menimbang kalau lewat pantura sudah pasti macet banyak perbaikan jalan makanya kami memutuskan untuk naik kereta. daaann... ternyata Alhamdulillah Noofa nggak bete naik kereta, malahan bisa jalan-jalan ke sana ke mari di dalam gerbong, kenalan dengan penumpang lain. Tapi yaa, sedikit capek karena harus mbuntutin Noofa yang wira-wiri .
Noofa naik kereta Kaligung Mas, Ekonomi AC |
pake action melet pula ni anak! haha |
Noofa juga suka banget ngemil di dalam kereta. Ngemilnya yaa roti yang ada di setiap stasiun. Tau kan roti apa yang dimaksud? Yap! Roti 'O. Roti 'O itu enak banget kata Noofa. Makanya kalau naik kereta sama Noofa, sudah pasti dia minta beli cemilan beraroma kopi tersebut. Hmm.. yummy!
Oiya, mau tau tarif kereta Kaligung Mas dari Semarang ke Pekalongan?
Tarif kereta Kaligung Mas, dan kereta Ekonomi AC lain adalah Rp.40.000 untuk dewasa, dan untuk anak usia dibawah tiga tahun adalah 10% dari harga tiket dewasa. Harga tersebut sebenarnya adalah satu tarif Semarang - Tegal (kereta Lokal), jadi kalau dari Semarang ke Tegal yaa sama 40.000 rupiah. :D
Tapi denger-denger awal tahun baru nanti tarif kereta akan naik menjadi 50.000 rupiah untuk Semarang ke Tegal. Tapi, tak mengapa naik karena saya yakin fasilitas dan kenyamanannya pasti juga disesuaikan dengan harganya. :D
Mulai sekarang, insya Allah nggak takut lagi kalau naik kereta, karena apa yang saya rasakan saat naik kereta adalah rasa nyaman, tidak sumpek, dan bisa melihat view yang sangat bagus. Harapan saya semoga transportasi umum bisa menjadi pilihan masyarakat Indonesia, supaya bisa mengurangi kemacetan. namun daripada itu, fasilitas, kenyamanan, pelayanan yang baik tentu yang harus dibenahi terlebih dahulu, supaya masyarakat benar-benar nyaman ketika menggunakan transportasi umum. Yuk, naik kerata bareng saya! :D
Post a Comment
Post a Comment