Sudah menjadi hal yang manusiawi ketika seseorang merasa kecewa bila harapan yang ia harapkan tidak bisa ia dapatkan. Seperti halnya yang aku rasakan saat ini, benar adanya aku sudah menyelesaikan ujian thesis pada tanggal 21 September 2013 yang lalu, namun saya tidak bisa mengikuti ceremonial wisuda karena pendaftaran wisuda ditutup tanggal 20 September 2013. Kecewa? jelas dunk. Kabar simpang siur yang aku ketahui membuatku bingung tentang kebijakan yang seharusnya transparan dan bisa menjadi hak semua mahasiswa. Namun, ada suatu hal yang berbau "kecurangan" saat aku tau cerita seorang teman yang 'menghalalkan' segala cara untuk bisa wisuda, dengan cara 'blusukan'. Aku memang kecewa dengan 'sikap' yang terkesan tidak adil. Karena yang senasib denganku bukan hanya satu atau dua orang, melainkan lebih dari sepuluh mahasiswa.
Ada usaha, ada upaya dan ada hasil. Ya! itu memang sudah menjadi hukum alam, tapi bagaimana yang usahanya melalui jalan 'belakang'? Sedangkan dia tidak memperdulikan perasaan teman-teman yang lain. Aku sendiri sudah menganggap kalau ini memang bukan rezekiku, namun merasa didzolimi oleh teman yang seperti itu sungguh menyayat hati. Apa karena keluarga dia adalah sahabat petingginya? Entahlah... yang jelas aku kecewa karena harus menunggu satu semester (6 bulan) untuk wisuda, yaitu bulan April tahun depan.
Aku ucapkan, selamat untuk teman-teman yang akan diwisuda tanggal 8 Oktober, dan yang memang sudah mendaftar sesuai prosedur yang harus dilalui. Sukses untuk kalian semua. Yang belum bisa wisuda atau yang senasib denganku, sabar aja lah yaa.. sampai ketemu bulan April tahun depan. Walau dengan rasa kecewa yang teramat dahsyat, tapi inilah kenyataan yang harus aku hadapi. Be wise, ini hanya masalah waktu. Oke, tapi bila ada yang curang seperti dia????? Oh.. God!!
Post a Comment
Post a Comment