Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama
Anging Mammiri, minggu kelima.
Jambore tingkat SMP se Kota/Kab TEGAL |
Untuk minggu kelima lomba 8 minggu ngeblog
anging mammiri adalah bertema cinta pertama. Berbicara tentang cinta pertama,
kali ini aku tidak akan bercerita tentang cintaku yang aku curahkan kepada Tuhan,
kepada sesama manusia ataupun kepada lingkungan, karena itu sudah sangat jelas
ada dan sudah terpatri dalam diriku. Namun, di tema yang menurutku sangat
special ini aku akan berbegi cerita dengan kecintaanku kepada satu kegiatan
yang sudah sejak kecil aku ikuti, kegiatan yang dimaksud bernama pramuka.
Pramuka merupakan singkatan dari Praja
Muka Karana yang mempunyai arti Orang Muda yang Suka Berkarya.
Kata "Pramuka"
merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka. Ada
banyak nama anggota Gerakan Pramuka, antara lain; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Ada juga kelompok anggota pramuka yang lain
yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih
Pramuka, Pamong Saka
Pramuka, Staf Kwartir
dan Majelis Pembimbing Pramuka. Tentu saja untuk mencapai ke level
yang paling tinggi butuh banyak waktu untuk berlatih dari 0 (nol) dimana kita
merasa sungkan dan terpaksa untuk mengikuti setiap ada latihan pramuka sampai
benar-benar bisa mencintai kegiatan ini dari hati tulus dan diniatkan untuk
diri sendiri dan sekitar.
Sejak duduk di sekolah dasar, aku selalu
rajin mengikuti latihan pramuka. Saat itu aku masih duduk di bangku kelas IV
SD, usiaku saat itu adalah 10 tahun dimana aku menduduki yang namanya anggota
gerakan pramuka awal; Pramuka Siaga. Aku masih ingat sekali ketika latihan
pramuka, meskipun aku perempuan akan tetapi ketika baris berbaris suaraku
paling lantang dan tegas, sehingga aku terpilih menjadi pinru (pemimpin regu)
untuk regu putri. Aku mengikuti pesta siaga di sekolah dasar dua kali, yang
pertama kelas IV dan yang kedua saat aku kelas V. hal yang paling berkesan saat
itu adalah ketika aku terpilih menjadi doble
atlit, yaitu menjadi Qori’ah dan utusan lomba kaligrafi, dimana aku menjadi
juara satu untuk semua kategori, juara satu Qori’ah putri dan juara satu
kaligrafi putri. Sungguh pengalaman yang sangat berkesan dan tidak terlupakan
karena selain sukses menjadi pinru aku juga dapat menambah poin untuk sekolahku
dengan mendapatkan juara tersebut.
Aku senang sekali bahkan jatuh cinta dengan
kegiatan "Kepramukaan"
karena kegiatan ini adalah proses
mendidik diri dimana proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga. Dengan ini, aku bisa belajar mencintai tanah airku
sendiri. Kegiatan pramuka juga bisa menanamkan rasa kecintaan terhadap sang
Kholik dan juga memupuk rasa nasinalisme terhadap tanah air. Kegiatannya sangat
menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam
terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, sasaran
akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.
Banyak juga yang bisa aku dapatkan dari
mengikuti pramuka ini, waktu di SMP DAARU ULIL ALBAAB, aku pun kembali menjadi pinru. Lagi-lagi
dengan alasan karena kelantangan suaraku yang menjadikan pelatih memilihku. Ketelatenan
dan kecekatanku pun menjadi aku ditunjuk oleh senior untuk bisa memimpin
teman-temanku sendiri. Meskipun pada awalnya aku agak grogi, akan tetapi
motivasi yang senantiasa diberikan oleh senior menjadikanku lebih bersemangat
dalam menjalani amanah yang telah diberikan kepadaku.
Mengikuti kegiatan Pramuka memang telah
banyak memberikan pengalaman yang sangat berharga kepadaku. Aku banyak belajar
bagaimana menjadi seorang yang dewasa, mandiri, disiplin, dan yang paling penting
Pramuka telah mengajarkan aku bagaimana menjadi seorang pemimpin yang
bertanggungjawab. Hal terakhir inilah yang menjadikan aku sangat bangga dan
cinta setiap kali mengikuti kegiatan Pramuka. Bahkan hingga saat ini ketika
melihat kegiatan pramuka yang dilaksanakan oleh anak-anak sekolah rasa cintaku
kembali tumbuh dan ingin rasanya bisa kembali mengikuti kegiatan tersebut.
Post a Comment
Post a Comment