Alhamdulillah, seperti janjiku di postingan lalu, aku akan mereview Novel mbak Alaika Abdullah setelah menghatamkan membacanya. dan akhirnya hari ini aku bisa menepati janjiku dengan menulis reviewnya. Janji adalah hutang, dan hutang harus dibayar. :) Sekedar pemanasan awal saja, saat membaca sub bab awal, aku merasa sosok Novita adalah diriku sendiri. Karena dibeberapa bagian cerita disana, ada kemiripan kisah Novita dengan kisah diriku. Akan tetapi, aku tidak selingkuh dengan siapapun setelah menikah dengan Aby seperti yang dikisahkan si Novita dan Fajar. Baiklah, dan inilah review dariku...
"Jangan Bermain Api Nanti Kamu Bisa Terbakar" petuah tersebut tampaknya sangat tepat untuk dijadikan pegangan bagi siapa saja, begitu juga bagi mereka yang sedang dilanda mabuk cinta. Jika cinta yang tumbuh dan bersemi hanya dilandasi dengan hawa nafsu semata maka yang terjadi adalah cinta buta. Cinta buta adalah yang tidak mengenal adanya aturan baik dan buruk, semuanya dianggap indah meskipun hakikatnya cinta tersebut adalah cinta terlarang.
Novel dengan judul "Selingan Semusim" berusaha mengurai tentang cinta terlarang dengan segala pernak-perniknya. Cinta diantara dua insan yang sebenarnya sudah memiliki cinta sejati, yaitu cinta kepada keluarganya masing-masing. Namun cinta sejati tersebut tercoreng dengan datangnya cinta yang tak seharusnya terjadi. Novita dan Fajar adalah dua orang yang masuk dalam lingkaran cinta terlarang yang terwujud dalam bentuk perselingkuhan. Satu hal yang seharusnya tidak perlu terjadi manakala mereka lebih memahami arti cinta sejati dan kesetian. Hemm... Sesuatu, kan? :)
Meskipun pada awalnya Novita dan Fajar kenal dalam sebuah pelatihan dimana Fajar menjadi mentor dan Novita menjadi peserta, *jadi inget perkenalan pertama aku dan Aby, akan tetapi kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing tampaknya menjadi magnet utama yang akhirnya mendekatkan keduanya. Novita dimata Fajar merupakan wanita cantik dan sempurna, sementara Fajar dimata Novita merupakan laki-laki dengan berbagai kelebihan, disamping rajin ibadah, Fajar adalah sosok yang sangat perhatian dan sangat menghormati wanita. Hal itupula yang pada akhirnya membuat kedua insan tersebut menjadi TTM (teman tapi mesra) serta terbuka dalam segala masalah antara satu sama lain meskipun mereka berkomunikasi melalui dunia maya.
Namun kedekatan tersebut akhirnya menjadikan hubungan mereka tak sekedar TTM, akan tetapi berlanjut hingga menjadi hubungan gelap (perselingkuhan) yang direncanakan. Meskipun mereka sama-sama menyadari akan posisi mereka yang telah berkeluarga, akan tetapi cinta buta mereka mengalahkan segalanya. Bahkan yang lebih menyedihkan lagi hubungan terlarang tersebut teralalu jauh hingga terjadi sebuah hubungan ragawi (zina) meskipun dosa adalah resikonya.
Disamping mengetengahkan sebuah cerita yang tak seharusnya ditiru, akan tetapi novel ini juga berisi pesan moral yang patut untuk diteladani. Seperti ketegaran Novita dalam menjalani hidup meskipun telah kehilangan orang-orang tercinta. Selain itu ketulusan Novita untuk memutuskan hubungannya dengan Fajar merupakan sebuah pengorbanan besar demi menyelamatkan rumah tangga orang lain. Meskipun dia harus mengorbankan perasaannya akan tetapi hal tersebt merupakan sebuah keputusan yang sangat mulia. So sweet banget, kan?
Membaca novel ini di satu sisi bisa membuat pembaca senang, tertawa, namun di sisi lain juga bisa membuat kita sedih dan haru, juga bisa membuat kita geram dan marah. Secara umum, novel yang juga berlatar belakang musibah Tsunami Aceh tersebut dikemas dengan sangat baik oleh penulis sehingga bisa mengajak pembaca untuk ikut larut dalam suasana cerita yang dihadirkan. Itulah salah satu bentuk sisi menarik dari novel yang patut untuk dibaca setiap orang.
Untuk aku pribadi, novel ini sungguh bisa menjadi pembelajaran positif untukku supaya aku senantiasa menjaga keharmonisan keluarga kecilku dengan Aby. Terima kasih ya, Mbak Alaika. Aku tunggu kisah kelanjutan Novita di novel Mbak Alaika selanjutnya. :)
Post a Comment
Post a Comment