Waktu Noofa dan Nooha pertama kali makan di usianya
6 bulan, pertama yang dimakan adalah menu tunggal, seperti puree kentang yang
dicampur asi, puree buah naga, dan puree brokoli. Saya memberikan anak-anak
saya menu tunggal ini tidak lama, hanya sekitar dua pekan saja, selanjutnya
saya memberikan makanan bubur halus dari karbohidrat yang saya mix-kan dengan
sayur, protein hewani, dan protein nabati. Prosesnya pun saya memilih manual,
dengan cara memasaknya hingga lunak kemudian saya penyet-penyet menggunakan
alat penghalus makanan dan terakhir saya saring menggunakan saringan kawat.
Saya mulai memberikan makanan asupan gizi seimbang
karena saya sadar betul akan pentingnya memberikan bayi asupan gizi seimbang
pada tahap yang benar, agar bayi saya tumbuh sehat dan terbiasa dengan pola
hidup sehat di masa yang akan datang.
Semakin bertambah usia bayi, kebutuhan nutrisi pun
semakin berubah. Dengan perubahan tersebut maka makanannya juga harus
disesuaikan dengan perubahan nutrisi untuk menunjang pertumbuhan yang sehat.
Setelah usia 6 bulan, ASI tidak lagi menjadi satu-satunya makanan plus minuman
bayi. Tetapi bayi butuh makanan pendamping ASI yang mengandung gizi seimbang.
Maka dengan kondisi perut bayi yang masih kecil, kita sebagai orangtua harus
bisa memberikan makanan yang sarat akan kandungan nutrisi yang dibutuhkan
olehnya.
Yang jelas, menu piring gizi seimbang untuk bayi tentu sangat berbeda dengan menu seimbang
untuk anak-anak atau pun orang dewasa. Jika menu orang dewasa ideal dengan
rendah lemak dan berserat tinggi, sedang bayi membutuhkan menu yang berlemak
sehat dan tak jenuh juga berserat rendah.
Nah, berbeda lagi saat ini, di mana bayi saya kini
sudah berusia hampir 1,5 tahun dan kakaknya sudah berusia 5,5 tahun. Dia sudah
makan makanan rumah seperti yang saya
makan, bedanya di rasa pedas dan bumbunya. misalnya, saya masak sayur soup,
biasanya saya masak dua panci. Panci pertama untuk anak-anak yang bumbunya
minimalis tanpa MSG, sedangkan panci kedua yang bumbunya kadang dikasih
penyedap masakan yang mengandung MSG. Hihihi. kalau isinya sih sama, untuk
anak-anak saya tambahkan ceker ayam atau kepala ayam untuk penyedap rasa.
Pentingnya Variasi Makanan
Pernah nggak sih kamu ngerasa bosen ketika makanan
yang kamu makan itu-itu saja? Percaya deh, bayi maupun orang dewasa, variasi
makanan sangat mempengaruhi nafsu makan. Biasanya ketika bayi atau balita GTM,
solusinya dengan memberikan variasi makanan agar tidak bosan dengan menu
makanan yang biasa-biasa saja. Jadi
selain menjamin agar makanan bayi sudah lengkap dengan makanan utama dan
makanan penutup, juga penting memberi beragam variasi makanan dalam menunya,
seperti daging merah, ayam, ikan, macam-macam buah dan sayuran, susu, sereal,
nasi, pasta maupun kentang. Saya sendiri nafsu makan bisa bertambah mana kala
ada sambal, tapi untuk anak-anak? tentu berbeda.
Anak saya dua tapi punya
kesukaan masing-masing. Kalau kakaknya lebih suka nasi sebagai sumber
karbohidratnya, sedangkan adiknya bisa diganti dengan sereal, kentang, atau
gandum. Begitu pun dengan buah, kakaknya suka apel, pepaya, dan anggur.
Sedangkan adiknya paling suka buah jeruk, buah pir. Sekarang lagi musim duku,
keduanya ternyata suka buah duku. Kalau sayur mereka punya kesukaan yang sama,
yaitu wortel dan brokoli. Tidak mengapa mereka punya kesukaan yang berbeda,
yang penting setidaknya minimal lima porsi setiap hari dengan variasi warna
berbeda. Buah dan sayuran dengan warna berbeda mengandung semua ragam vitamin
dan mineral yang penting.
Untuk produk susu dan keju, kakaknya suka banget susu,
adiknya nggak mau minum susu selain ASI. Kakaknya tidak begitu suka keju tapi
adiknya suka sekali makan keju, bila menu makanan saya tambahkan keju, pasti
makannya lahap sekali.
Sedangkan untuk protein nampaknya mereka kompak.
Daging merah oke, daging ayam oke, ikan laut maupun tawar oke, kacang-kacangan
oke, tempe tahu juga oke. Saya belikan mereka berdua produk dari So Good, yaitu
nugget alphabet ternyata mereka juga suka. Alhamdulillah nugget So Good
memenuhi menu piring gizi seimbang anak-anak dari protei hewaninya. Produk So
Good terbuat dari ayam pilihan yang diproses dengan sangat higienis, dibalut
dengan tepung roti yang renyah sehingga So Good chicken Nugget Alphabet menjadi
hidangan untuk anak-anak yang kaya akan protein yang enak. Bentuk huruf dapat
menjadi teman bermain sekaligus belajar
di mana anak-anak berlatih membaca.
Di dalam So Good chicken nugget Alphabet terdapat 270
kkal total energi, 25% total fat, 29% protein, 4% karbohidrat, dan
natrium/sodium 21%. Sedangkan dalam sekali sajian makan anak-anak maksimal 4
pcs nugget.
Dalam menu piring gizi seimbang, komposisi makanan
berupa 35% karbohidrat, 35% sayur, 15% protein, dan 15% buah. Sayangnya saya
nggak punya piring dari so good, hehe. Jadi saya menyajikannya ala kadarnya di
dalam piring dan mangkuk. Jini porsi Noofa dan Nooha, saya memang sekalian nyuapin mereka berdua kalau
makan. Tapi kadang Nooha disuapin simbahnya dan saya nyuapin Noofa (kalau Noofa
lagi manja).
ini nugget kesukaanku :D
ReplyDelete