Bismillah,
Assalamu’alaikum..
Ramadhan itu bulan yang penuh berkah, ya. Jadi
kangen sama masjid di Semarang. Tiap hari selalu ada jajanan untuk buka puasa. Jajanan
takjil untuk menyegerakan berbuka puasa.
Pengertian takjil itu apa sih? Ada yang tahu?
Takjil berasal dari bahasa Arab. Sebenarnya penulisan
dalam bahasa Arabnya menggunakan huruf ‘ain, bukan huruf kaf. Namun berdasarkan
aturan Bahasa Indonesia yang baru ditulis dengan huruf k. Kata takjil umumnya dipahami
kebanyakan orang sama dengan makanan ringan (biasanya kurma) atau makanan kecil
lain yang manis untuk berbuka puasa seperti kolak, bubur sumsum, bubur mutiara,
dan lain sebagainya.
Ta’jil atau takjil dapat berarti asra’a yaitu
bermakna ‘bersegera’ (Kamus Al-Munawwir hal: 900). Ini dapat diartikan bahwa
arti takjil dalam bahasa Indonesia adalah penyegeraan. Dalam konteks bulan
puasa, takjil ini dimaksudkan untuk penyegeraan berbuka puasa.
Oleh karena makanan berbuka puasa yang
dicontohkan oleh nabi Muhammad adalah kurma, maka terjadi pergeseran pengertian
seolah-olah takjil itu sama dengan kurma. Makanya sekarang ini banyak orang
yang bilang saat sedang memasak kolak, dia bilangnya masak takjil. Hihihi..
Dan seiring dengan beragamnya makanan ringan
untuk berbuka, kata takjil diartikan sebagai kolak atau makanan kecil lainnya
yang manis. Padahal dari penjelasan di atas kata takjil berarti penyegeraan
berbuka puasa, bisa dengan sebutir kurma, semangkuk kolak, sepotong kue, bahkan
dengan seteguk air.
Penyegeraan berbuka adalah sunnah daripada Nabi
Muhammad SAW, seperti yang dijelaskan berdasarkan sebuah hadits :
“La yazalunnasu bikhairin ma ‘ajjaluuhul fithra.”Yang artinya: “Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka (puasa).”
Dengan ini menjadi jelas, sunnah takjil yang
dicontohkan nabi adalah sunnah untuk menyegerakan berbuka. Makanan yang paling
mudah dimakan untuk menyegerakan berbuka puasa adalah makanan ringan, seperti kurma,
kolak atau makanan kecil lainnya. Lain halnya bila tak ada makanan ringan, takjil
dengan segelas teh manis juga tidak apa-apa.
Saya sendiri juga tak mesti harus kurma
sebagai makanan untuk takjil, disesuaikan dengan yang ada di rumah, kadang
kolak, kadang bubur, kadang keu pukis, es buah, atau juga hanya dengan es teh manis. Kemudian
setelah membatalkan puasa saya biasanya sholat maghrib dahulu kemudian baru
makan makanan besar seperti nasi lengkap dengan lauk pauknya.
Kalau teman-teman bagaimana? Suka takjil
buka puasa apa?
Post a Comment
Post a Comment