header cah kesesi ayu tea

Mitos Makanan Bagi Ibu Hamil



Hidup sebagai orang Jawa biasanya tak bisa jauh dari kata mitos. Apa saja ada mitosnya, dari mulai cara berperilaku hingga sampai ke hal makanan dan minuman. Terlebih yang berkaitan saat seorang perempuan sedang hamil, banyak sekali mitos yang dikait-kaitkan dengan berbagai perilaku ibu hamil, tak terkecuali mitos seputar makanan yang harus dimakan lebih-lebih yang harus dijauhi ibu hamil. Saat hamil, beberapa makanan dilarang dikonsumsi dengan alasan akan berakibat pada kondisi kehamilan hingga proses persalinan. Mitos seputar kehamilan sendiri di pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah antara satu daerah dengan daerah lainnya berbeda-beda. Saya akan mengambil dua contoh daerah, Kesesi Kabupaten Pekalongan, di mana saya tinggal dan daerah Ngrayung desa Siodmulyo Banjarejo Blora dimana daerah asal suami saya.

Mitos makanan bagi Ibu hamil di Kesesi.

Mitos biasanya ada dari adat yang dilakukan oleh orang jaman dahulu. Generasi simbah saya yang hingga sekarang pun masih sering mengingatkan bila ada yang hamil. Orang hamil tidak boleh makan makanan ini atau itu, nanti akan berakibat begini-begitu baik bagi si ibu hamil atau bagi janin.

Banyak sekali makanan yang dilarang untuk dimakan karena mitos. Di postingan ini saya akan menyebutkan satu persatu. Namun, jangan mengeryitkan dahi, ya. Karena memang alasan larangannya banyak yang di luar logika. Hehehe..

Buah pepaya. Buah ini tumbuh subur di daerah Kesesi. Namun, ketika hamil tidak boleh memakan buah yang dikenal sebagai buah yang kaya akan serat ini. Buah pepaya ini banyak mengandung getah ketika pertama kali dipetik. Mitosnya memakan buah pepaya bisa menjadikan ari-ari (placenta) lengket. Getah pepaya itu kan lengket, makanya kemudian ada mitos bagi ibu hamil supaya tidak makan buah pepaya agar ari-ari si jabang bayi tidak lengket.

Kepiting dan belut. Dua hewan ini tinggalnya biasanya di "Rong" (Jawa). Rong adalah lubang di tanah liat yang dijadikan rumah mereka. Pernah lihat rong, kan? Hehe.. Jadi, khusus belut biasanya bisa ditemukan di sawah-sawah yang berlumpur, karena memang itu tempat tinggal habitat mereka. Biasanya kepiting maupun belut hidup secara keluar masuk sesuak mereka. Mitosnya bila ibu hamil sering makan kepiting atau belut nantinya akan susah melahirkan, katanya si jabang bayi ketika mau lahir akan keluar masuk sehingga proses persalinan pun akan lama sekali.

Udang. Sama halnya dengan kepiting dan belut. Udang yang kaya akan protein hewani ini juga menjadi mitos bagi ibu hamil. Si ibu hamil dilarang makan udang karena udang mempunyai banyak kaki. Katanya, kalau makan udang nantinya akan susah melahirkan karena terhambat oleh kaki-kaki yang banyak. Hmm.. Udang juga tinggalnya di balik batu, di mana dipercaya si bayi akan susah keluar dari rahim karena ngumpet. Hihihi.. Bayinya ngumpet di balik batu. Hehe..

Lele. Waahh, lele juga menjadi salah satu makanan yang dilarang, lho. Lele adalah ikan air tawar yang mempunyai "patil" (Jawa). Lele yang suka mematil orang ketika melindungi diri dari bahaya dipercaya bisa menyebabkan bayi yang dikandung akan susah ketika lahiran karena dipercaya  tersangkut di jalan lahir.

Mitos di daerah suami, Blora

Beda daerah beda pula mitos yang dipercayai, di Blora tempat asal suami saya malah tidak mempermasalahkan ibu hamil yang makan kepiting atau belut. Yang perlu diperhatikan justru proses ketika melihat kepiting dan hendak ditangkap, sebaiknya berhati-hati dan tidak langsung menyakitinya dengan cara memotong capit dan kaki-kaki kepiting. Karena dapat dipercaya akan berakibat kepada si jabang bayi. Kata Ibu mertua saya, pernah tetangganya nyari kepiting karena istrinya ngidam pengen kepiting. Si suami mencarinya di sawah. Begitu menemukan kepiting, si suami ini langsung memotong capit dan kaki-kaki kepiting itu tanpa inget dengan menyebut “amit-amit jabang bayi”. Kemudian pulang membawakan kepiting yang sudah diburunya tadi. Singkat cerita, dari kelalaian dan dari ketidakhati-hatian sang suami, anaknya ketika lahir jari tangan yang seharusnya berjumlah 10 jari, itu cuma berjumlah tiga jari dari kedua tangannya. Innalillahi wa Na’udzubillahi min dzalik.

Kembali ke makanan yang dimitoskan di Blora. Ibu hamil juga tidak boleh makan buah kedondong. Padahal kan biasanya kalau orang hamil itu suka buah yang rasanya asam-asam, ya semisal kedondong itu. Filosofinya, kalau makan buah dondong takutnya si anak akan menjadi anak yang bandel, yang nggak karuan hatinya, seperti biji kedondong.
Selain kedondong, buah yang sebaiknya dihindari saat sedang hamil adalah memakan buah rambutan. Katanya sih supaya si anak itu cantik atau ganteng, tidak seperti rambutan yang rupa luarnya awut-wutan. Bagi saya itu semua Wallahu a’lamu bishowab. Selain itu masih banyak mitos-mitos lainnya seputar makanan yang dilarang bagi ibu hamil, akan tetapi saya sengaja tidak menulisnya supaya tidak menjadikan masyarakat umum, khususnya ibu hamil menjadi trauma atau takut ketika mau makan makanan yang menjadi mitos tersebut.

Bagi saya, mitos-mitos tersebut tidak salah untuk kita ketahui, namun jangan terlalu dipercaya banget. Karena bisa jadi kalau kita sudah tersugesti seperti itu, maka akan beneran terjadi dalam diri kita. Orang hamil kan baik sekali untuk berpositiv thinking. Ambil yang baiknya saja. Tidak semua mitos disalahkan, juga tidak semuanya dibenarkan. Kalau orang tua ngomong juga jangan langsung dibantah, karena mereka memang punya kepercayaan itu dan dipegang teguh sampai sekarang.

Lalu, bagaimana menyikapinya?

Mengenal mitos bukan suatu kesalahan bahkan mempercayainya juga diperbolehkan. Paling penting ambil sisi baiknya. Saya sendiri makan semua makanan yang saya sebutkan di atas, kok. Saya lebih melihat kepada manfaat dan kandungan makanan yang di makan. Makanan ibu hamil itu tidak seperti makanan orang sakit yang biasanya banyak pantangan. Ibu hamil boleh makan belut karena belut kaya kandungan gizinya. Semuanya boleh, asal menggunakan ukuran dan takaran yang pas, tidak berlebihan. Karena segala seuatu yang berlebihan tidak akan baik hasilnya itu kata dokter. 

Lalu bagaimana jika anda mempercayai mitos tersebut, jika hal itu yang terjadi sebaiknya Anda menghindari makan makanan yang dimitoskan tersebut dengan tujuan agar tidak menjadi beban pikiran. Selain itu, sebagai gantinya Anda bisa makan makanan yang memiliki kandungan gizi yang sama dengan makanan yang jadi mitos tersebut. Jenis ikan-ikan lain, mungkin. atau misalnya saja makan makanan atau camilan yang kaya protein dengan mengkonsumsi makanan seperti kacang-kacangan, seperti kacang ijo, kacang almond, kacang mete, kacang kenari, kacang edamame, dan masih banyak lagi makanan kacang-kacangan lainnya.

Intinya ketika hamil baik itu si ibu maupun si ayah harus senantiasa berkhusnudzon terhadap apa yang dilakukan, baik itu perilaku sehari-hari baik dalam hal makanan maupun hal lainnya. Tujuannya demi kehati-hatian untuk menjaga keselamatan baik bagi  si bayi maupun ibunya selama proses kehamilan hingga persalinan.

Mau percaya mitos itu, monggo.. tidak yaa tidak masalah.. 

Itu mitos yang saya tahu. Adakah mitos makanan di daerah sabahat semua?
Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment