Setiap
orang pasti memiliki benda kesayangan. Begitu pula denganku, aku mempunyai
banyak benda kesayangan di rumah, baik itu yang kudapat dari orang tua, beli
sendiri atau pun dari seorang teman. Setiap benda yang aku punya pasti aku beri
nama, misal helm INK merah aku beri nama “Rasta”, motor Vega ZR aku beri nama
“Maroon”, Hand phone Nokia aku beri nama “Nonok”, boneka-boneka yang aku punya
aku beri nama sama dengan orang yang memberi, dan masih banyak lagi.
Dari sekian
banyak benda yang aku punya, ada salah satu yang paling aku sayang adalah
leptop Acerku. Leptop ini aku beri nama “Cireng”. Kata “Cireng” adalah
singkatan dari kata acer dan ireng (hitam). Warna asli cireng sebenarnya bukan
hitam, tapi aku tempel skotlet stiker warna hitam. Kenapa? Karena aku suka
warna hitam. Terus warna hitam bikin cireng makin terlihat macho dan keren.
![]() |
Noofa dan Cireng |
Kenapa
harus leptop acer atau cireng yang jadi benda kesayanganku? Sedangkan banyak
benda yang aku punya dan intensitas memakainya lebih sering daripada saat aku
menggunakan cireng. Setiap sesuatu pasti ada sebabnya kan? Begitu pula kenapa
aku sayang dengan cireng.
Aku
resmi menjadi majikan si cireng pada tahun 2009 lalu, tepat di tanggal 1
Ramadhan 1430H bapakku membelikan aku sebuah leptop acer dobly home theater
dengan harga yang saat itu masih terbilang mahal. Bulan puasa dibelikan leptop
itu rasanya seneng banget. Saat itu aku masih menjadi mahasiswa IAIN Walisongo
Fakultas Tarbiyah semester VIII. Jadi bapakku memfasilitasi aku dengan leptop untuk
mengerjakan skripsi. Sebenarnya di tahun sebelumnya aku sudah dibelikan
komputer lengkap dengan printernya. Namun aku rasa komputer itu tidak praktis. Jadi
aku minta dibelikan leptop dan komputerku aku tinggal di rumah.
Hari-hariku
dengan cireng sungguh menyenangkan. Selain untuk mengerjakan tugas akhir, aku
juga bisa ngegame dan internetan. Nah, mulai saat itu aku bisa leluasa berbaur
dengan yang namanya dunia maya. Mencari referensi untuk skripsiku, membaca
berita online, dan mulai membuat akun email dan akun social media lainnya. Lewat
dunia maya aku mengenal banyak kawan, bisa chatingan, bisa webcaman, diskusi,
dan lain sebagainya. Karena memang saat itu yang namanya internet sedang
booming-boomingnya. Jasa warung internet mahal, modem mahal, dan pulsa internet
juga mahal. Namun, karena punya leptop sendiri dan difasilitasi pulsa internet
oleh orang tua, jadi yang mahal-mahal itu tadi nggak terasa mahalnya. Hehehe
Sampai
sekarang usia cireng sudah hampir 4 tahun, Alhamdulillah cireng masih setia
menemani hari-hariku. Dari jaman mengerjakan skripsi sampai sekarang sedang proses
mengerjakan thesis. Aku sangat berharap leptopku ini selalu ada untukku dan
selalu ada di moment yang paling penting dalam hidupku. Aku bisa menyimpan
foto-foto kenanganku disini, foto dan video Noofa, data-data penting, dan
film-film favorit juga disini. Tak bisa kubanyangkan bila cireng kenapa-napa
(na’udzubillah), pasti aku sedih karena cireng adalah benda yang paling aku
sayang diantara benda-benda yang lain.
Post a Comment
Post a Comment