Salah satu persoalan yang sering ditanyakan kepada mahasiswa baru adalah,
soal tujuan utama mereka kuliah. Sebagai mahasiswa baru, pertanyaan tersebut
terkadang sulit untuk dijawab, penyebabnya bisa karena mereka merasa baru
memasuki bangku kuliah sehingga belum memiliki orientasi jelas mengapa mereka
kuliah atau bisa jadi mereka kuliah hanya karena mengikuti keinginan orang tua.
Mahasiswa yang demikian jelas termasuk mahasiswa galau, artinya mahasiswa
yang tidak memiliki orientasi jelas mengapa dan untuk apa dia kuliah. Seorang
mahasiswa seharusnya memiliki orientasi jelas tentang apa dan bagaimana yang seharusya
dialkukan dalam kehidupan kampus. Karena hal itu merupakan salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi berhasil dan tidaknya mahasiswa dalam menempuh studinya
selama ia menyandang gelar mahasiswa.
Dalam kehidupan kampus paling tidak ada dikenal tiga tipe mahasiswa.
Pertama mahasiswa yang hanya aktif kuliah. Mahasiswa golongan ini adalah mereka
yang hanya memiliki orientasi agar cepat lulus dengan nilai studi yang bagus.
Nilai positif mahasiswa seperti ini adalah hanya fokus dalam belajar sehingga
kebanyakan mereka memiliki nilai akademik yang baik serta cepat menjadi seorang
sarjana. Namun sisi negatif mahasiswa golongan ini adalah kurang memiliki jiwa
sosial tinggi, karena pergaulannya terbatas hanya dengan teman sekelas atau teman kos.
Kedua, mahasiswa aktifis. Tipologi mahasiswa ini adalah senang
berorganisasi dan menempatkannya sebagai prioritas pertama. Bahkan tak jarang organisasi
baik intra maupun ekstra kampus akan diikuti. Segi positif menjadi aktifis
kampus adalah memiliki jiwa sosial tinggi, mendapatkan banyak pengalaman
berorganisasi, banyak jaringan serta memiliki banyak teman. Sisi negatifnya
adalah jika mahasiswa golongan ini tidak bisa membagi waktu dengan perkuliahan
maka bisa dipastikan akan bermasalah dengan nilai akademiknya serta akan lama
lulusnya.
Ketiga adalah mahasiswa yang aktif kuliah dan berorganisasi. Mahasiswa
tipe inilah yang bisa dibilang mahasiswa ideal, karena mampu menyeimbangkan
antara aktifitas kuliah dan berorganisasi. Mahasiswa golongan ini juga akan
lebih siap terjun ke masyarakat setelah lulus kuliah karena memiliki telah modal
ilmu pengetahuan yang cukup serta memiliki pengalaman berorganisasi yang
matang.
Ketiga tipologi mahasiswa diatas merupakan gambaran secara umum
karakteristik mahasiswa. Jangan galau, itulah kata kunci untuk menjadi
mahasiswa karena mereka dituntut untuk memiliki ketegasan dalam memilih.
Pilihan untuk menjadi apa saja tergantung pada masing-masing pribadi mahasiswa
yang bersangkutan. Karena menjadi mahasiswa adalah proses transformasi dari
pelajar yang berada dalam tahap “mencari” menuju kehidupan mahasiswa yang
berada dalam tahap “menjadi”.
Oleh sebab itulah, alangkah baiknya bagi mahasiswa, terutama
bagi calon-calon mahasiswa terlebih dahulu harus memiliki kesiapan, baik dari
segi akademik maupun mental. Minimal mereka harus memiliki orientasi jelas
untuk apa mereka kuliah. Orientasi ini menjadi penting karena merupakan salah
satu faktor penentu sukses dan tidaknya mahasiswa dalam menyandang gelar
sebagai agent of change (agen
perubahan).
Post a Comment
Post a Comment