Sebelum kau
melangkah
Keluar dari
rumah
Ingat-ingat
lah wajah
Yang
menunggu tanpa lelah
Kehadiranmu
lagi
Untukmu
terbang kembali
Pulang ke
rumah kita dan bersama slamanya
Jaga keselamatanmu
Amankan
perjalanananmu
Karena hati
yang nyaman
Dan bawa
pulang senyuman
Jaga
keselamatanmu
Amankan
perjalanananmu
Karena hati
yang damai
Dan bawa
pulang senyuman
selamanya
Lirik di
atas merupakan lirik dari jingle yang dibuat oleh #SobatAviasi. Udah tahu
belum tentang #SobatAviasi? Sobat Aviasi adalah komunitas
yang dibentuk oleh Direktorat Jendral Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Lirik tersebut merupakan himbauan dan pesan penting untuk kita semua,
khususnya para pengguna jasa moda trasportasi udara agar selalu mengedepankan
keselamatan diri. Apalagi akhir-akhir ini sedang mendekati moment hari raya,
tentu saja para konsumen pengguna layanan transportasi udara perlu diingatkan
kembali akan pentingnya keselamatan ketika akan melakukan perjalanan mudik
menggunakan armada udara tersebut.
Kurang lebih dua pekan umat Islam di seluruh dunia khususnya Muslim Indonesia
sedang menjalankan ibadah puasa. Itu artinya sebentar lagi kita akan merayakan
hari kemenangan, hari besarnya umat Islam di seluruh Dunia, yaitu Hari Raya
Idul Fitri. Dan berarti pula tradisi tahunan muslim Indonesia jelang hari raya
dan setelah idul fitri yaitu prosesi mudik dan balik akan segera berlangsung.
Hari Raya Idul Fitri merupakan saat yang paling diharapkan oleh sebagian besar
Muslim di Indonesia, karena saat itulah mereka bisa berkumpul dengan keluarga
besar yang sempat terpisahkan oleh jarak dan waktu baik karena pekerjaan dan
alasan lainnya. Bila selama berbulan-bulan terpisah dengan keluarga karena
harus bekerja dan merantau, hari raya Idul Fitri merupakan momen penting untuk dapat
bersilaturahim dengan sanak saudara di kampung halaman.
Bagi masyarakat Indonesia tentu tidak asing dengan istilah “MUDIK”. Iya,
kita semua juga sudah sering mendengar kata tersebut, bukan? Setiap tahun,
menjelang lebaran. Banyak sekali orang mudik. Tujuannya hanya satu, supaya bisa
berkumpul dengan keluarga di kampung. Para pemudik biasanya sudah memiliki
keinginan dan membayangkan kebahagiaan dalam hati saat bisa berkumpul dengan
semua sanak saudara. Bertemu dengan Ibu, Bapak, Kakek, Nenek, Kakak, Adik, Om,
Tante, Pakdhe, Budhe, dan kerabat dekat lainnya, sungguh membahagiakan, bukan?.
Kegiatan Mudik
memang selalu identik dengan sarana transportasi. Banyak sekali moda transportasi
yang dapat dipilih pemudik saat kembali ke kampung halaman. Bisa melewati jalur
laut, darat, dan udara. Jalur laut seperti menggunakan kapal untuk menyeberang
pulau. Biasanya jalur laut akan memakan waktu lebih lama dibanding jalur udara.
Jalur darat ada Bus, Kereta, Mobil pribadi, dan motor. Dan jalur udara seperti menggunakan pesawat
terbang.
Pemudik
biasanya memilih moda transportasi dengan menyesuaikan jarak tempuh dan akomodasi. Jalur darat misalnya, pemudik akan memilih pulang
kampung bagi mereka yang menempuh perjalanan dengan jarak yang relatif dekat dan
atau masih dalam satu pulau maupun satu provinsi serta yang tempat tinggalnya
jauh dari bandara ataupun pelabuhan. Misalnya, saya dari Pekalongan hendak
mudik ke Blora (rumah mertua) tentu saya memilih menggunakan mobil pribadi atau
kereta api (jalur darat) meskipun estimasi waktunya sekitar 7 jam. Kenapa menggunakan
jalur darat? Jawabannya tentu karena tidak ada jalur penerbangan
Pekalongan-Blora dan sebaliknya disamping memang moda transportasi yang pas
ketika bepergian antar dua kota tersebut
menggunakan jalur darat.
Berbeda
dengan pemudik yang rumahnya jauh, dan mengharuskan untuk menyeberang pulau.
Seperti teman saya waktu kuliah di UIN Walisongo Semarang. Dia asli orang
Kalimantan dan kuliah di Semarang, setiap mudik dia memilih menggunakan transportasi
udara. Walaupun Semarang-Kalimantan bisa menggunakan jalur laut dengan kapal
feri. Akan tetapi dia tetap memilih menggunakan
pesawat karena lebih cepat dan nyaman. Lebih cepat untuk bertemu dengan
keluarga karena waktu perjalanan singkat, serta lebih nyaman juga karena tidak bikin
badan menjadi capai dan pegal-pegal akibat kelamaan di perjalanan.
Moda transportasi
udara menjadi salah satu transportasi unggulan pada Mudik 2017 ini. Dari berita
yang saya baca di website presidenri.go.id yang dipublish tanggal 8 Juni 2017 bahwa
Bapak Jokowi sudah mewanti-wanti tentang kesiapan mudik lebaran 2017. Hal ini
supaya mudik lebaran tahun ini menjadi mudik yang aman dan nyaman, pemudik bisa
selamat sampai rumah dengan hati bahagia.
Saya ingat
sekali lebaran tahun lalu, pemudik di jalur darat khususnya jalur pantura sangat
sesak, ribuan pemudik terjebak macet selama berhari-hari di jalan pantura
tepatnya jalur tol Brebes Exit (Brexit). Bahkan saudara saya yang melakukan
perjalanan dari Bekasi ke Pekalongan membutuhkan waktu selama 3 hari. Tahun
lalu memang menjadi mudik yang bikin trauma pengguna jalur Pantai Utara Jawa
sehingga sangat wajar kita yang berada di rumah menunggu kedatangan keluarga
dengan hati cemas. Alhamdulillah meski datang pas di hari H Idul Fitri, tetapi
rasa capek perjalanan hilang saat bisa bersua dengan keluarga.
Untuk tahun ini
sebagai #SobatAviasi saya tak ingin ketinggalan berita tentang moda
transportasi udara. Ada dua akun sosial media yang dapat diakses dengan mudah,
di facebook (https://www.facebook.com/djpu151/) dan instagram (https://www.instagram.com/djpu151/).
Kedua akun tersebut bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat Indonesia yang
ingin mengetahui lebih jauh dengan berbagai informasi yang berkaitan dengan
sarana transportasi udara.
Bahkan di tahun 2017 ini, langkah antisipasi untuk mudik via transportasi udara sudah dipersiapkan dari berbagai aspek. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Agus Santoso dalam berbagai kesempatan kepada masyarakat luas bahwa dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri tahun 2017 akan ada 532 armada pesawat yang akan beroperasi mulai H-7 sampai H+7 lebaran untuk menampung lonjakan kenaikan penumpang pesawat yang diperkirakan sebesar 9,8% dibanding tahun 2016. Kenaikan ini lebih tinggi dibandingkan dengan moda angkutan darat dan laut. Total 532 pesawat tersebut dioperasikan oleh 14 armada milik Badan Usaha Angkutan Udara Nasional. Dari total 532 pesawat tersebut, 5% diantaranya adalah extra flight yang akan melayani jalur mudik pengguna moda transportasi udara.
Melalui portal online milik Dirjen Perhubungan juga bisa diketahui bahwa tahun ini diperkirakan penumpang pesawat untuk arus mudik sekitar 5.404.814 penumpang sedangkan prediksi penumpang luar negeri sejumlah 675.527 penumpang. Sedangkan kapasitas seat yang tersedia untuk penerbangan dalam negeri sebanyak 5.780.374 dan seat untuk jalur luar negeri sebesar 930.379. Bandara yang dipantau sebagai jalur utama mudik sebanyak 35 bandara dan Kementerian Perhubungan telah menyiapkan posko mudik di setiap bandara tersebut. Periode pemantauan akan berlangsung selama 27 hari. Faktor keamanan dan keselamatan penerbangan tetap menjadi prioritas utama dalam semua persiapan antisipasi mudik 2017.
Itu artinya pemerintah melalui Kementerian Perhubungan khususnya Dirjen Perhubungan Udara benar-benar menyiapkan diri sebaik-baiknya untuk melayani para pemudik yang akan menggunakan jasa penerbangan. Semoga arus mudik tahun 2017 khususnya yang melalui jalur udara berjalan lancar, aman dan nyaman. Nah bagi para pemudik yang akan pulang kampung menggunakan pesawat terbang paling tidak harus tahu tips-nya dulu sebelum bepergian biar perjalanannya menjadi lancar, aman, nyaman, dan selamat sampai tujuan. Beberapa tips melakukan perjalanan udara adalah sebagai berikut:
- Atur jadwal sedini mungkin jika ingin melakukan perjalanan dengan moda tarnsportasi udara (pesawat), booking tiket sesuai dengan jadwal libur (cuti) yang sudah benar-benar fix, supaya tidak salah saat memesan tiket peswat.
- Boocking tiket pesawat jauh-jauh hari sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat, biasanya ada promo atau harga lebih terjangkau. Ini juga mengantisipasi kehabisan tiket pesawat.
- Datang ke bandara 2 jam sebelum keberangkatan antisipasi antrian padat serta sebelumnya persiapkan tiket yang sudah dibeli, boarding pass, KTP atau tanda pengenal lain ditaruh di tempat yang mudah dijangkau semisal tas bagian depan, biar tidak bongkar-bongkar tas bawaan. Bila mudik membawa anak kecil, usahakan datang lebih awal lagi. Pengalaman saya datang lebih awal ke bandara supaya bisa memilih tempat duduk di samping jendela ^__^
- Menyimpan resi bagasi, jika membawa barang bawaan yang banyak agar memudahkan ketika mengambil barang bawaan tersebut. Namun, sebaiknya usahakan barang bawaan tidak terlalu banyak supaya tidak repot bawanya.
- Menunggu di ruang tunggu dan usahakan tidak pergi jauh-jauh agar tidak ketinggalan infomasi.
- Membawa tas kecil yang bisa dibawa ke kabin pesawat sebagai tempat barang berharga, semisal, HP, perhiasan, dan lain sebagainya.
- Berdoa sebelum berangkat memohon pada Allah supaya dilindungi selama perjalanan dan selamat sampai tujuan.
Sources:
Pengalaman Pribadi
http://presidenri.go.id/artikel-terpilih/penerbangan-sebagai-moda-transportasi-unggulan-mudik-2017.html
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1943219535925057&id=1860706797509665
http://selamanya.id/
Post a Comment
Post a Comment