Merangsang
aktivitas motorik anak merupakan bagian yang tak mungkin dilepaskan dari proses pertumbuhan anak. Melihat anak
bermain bola, lompat tali, memanjat pohon, dan aktivitas lain yang dilakukan
diluar ruangan merupakan hal yang bisa kita temukan beberapa tahun kebelakang.
Sayang sekali, semakin lama semakin banyak anak yang menghabiskan waktunya di
dalam rumah bermain video game dan game online. Lalu manakah yang lebih baik,
aktivitas di dalam ruangan atau di luar?
Jika
kita membandingkan antara kegiatan di dalam dan di luar ruangan, ada hal
penting yang dalam tumbuh kembang anak yang terlewatkan jika anak lebih banyak
menghabiskan waktu di dalam ruangan. Ya, berbagi komunikasi dan keceriaan saat
berinteraksi dengan teman-teman sebayanya tidak akan bisa digantikan oleh
teknologi apapun.
Sebuah
penelitian menyatakan pada kegiatan diluar ruangan, anak akan mempelajari
banyak hal secara bertahap seiring dengan setiap hal baru yang ditemukannya.
Ketika anak mengeksplorasi lingkungan sekitarnya, sesungguhnya imaginasi anak
mengenai lingkungannya sedang bekerja sehingga otak anak berkembang lebih cepat
dibandingkan mereka yang hanya beraktivitas di dalam ruangan. Anak tidak hanya
tumbuh menjadi pembelajar yang lebih baik tapi juga menjadi anak yang
menyenangkan dan mudah bergaul dengan teman sebayanya.
Selain
memiliki keuntungan secara mental pada anak, aktivitas di luar ruangan juga
memiliki keuntungan fisik. Sudah jelas anak yang sering menjelajah dunia luar
menjadi lebih aktif secara motorik dibandingkan yang selalu berada di rumah.
Efek ini bertahan selama bertahun-tahun, dimana anak akan cenderung aktif
sampai dia dewasa sehingga kemungkinan menderita berat badan berlebih akan
menurun.
Sedangkan
untuk anak yang cenderung menghabiskan waktunya di dalam rumah, ada satu hal
baru yang ditemukan oleh peneliti yaitu “Nature Deficit Disorder”. Artinya,
jarang berinteraksi dengan alam dan lingkungan sekitar benar-benar akan
mengganggu proses pertumbuhan anak.
Bahkan penelitian selanjutnya menemukan bahwa anak yang lebih dekat dengan alam
memiliki kecenderungan stress dalam hidupnya lebih rendah dibandingkan yang
jarang berinteraksi dengan alam. Sejalan dengan kondisi motorik yang lebih baik
pada anak aktif diluar ruangan, maka anak juga lebih mudah dalam
berkonsentrasi. Kesimpulannya, anak yang lebih sering menghabiskan waktu di
dalam rumah dan jarang berinteraksi dengan teman-temannya maupun lingkungan
sekitar telah kehilangan banyak keuntungan besar yang disediakan alam untuknya.
Post a Comment
Post a Comment