ASI Lancar, Puasa pun Tak Lewat
Sebentar lagi Bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh ampunan dan bulan penuh pahala untuk setiap ibadah
yang dilakukan oleh umat muslim di dunia. Yang namanya bulan Ramadhan, sudah
pasti identik dengan berpuasa dan wajib hokum menjalankannya.
Puasa tahun lalu, aku sedang
hamil besar. Usia kandunganku 36 minggu. Sepuluh hari pertama aku lancar puasanya,
namun karena saat itu kondisiku lemah dan sakit, maka bapak menyuruhku untuk
tidak berpuasa. Walaupun ada keringanan untuk ibu hamil, menyusui, dan orang sakit,
namun tidak puasa itu tetap membuat aku sedih. Selain itu juga aku aras-arasen untuk menqodho’nya. Hehehe..
Nah, bila tahun lalu aku sedang
hamil, maka tahun ini aku sedang menyusui, walaupun sudah tidak ASI eksklusif,
tetapi frekuensi menyusunya Noofa yang hampir setiap satu jam sekali itu
membuat aku cepat merasa lapar. Selain itu Noofa juga tidak konsumsi sufor,
jadi kebutuhan ASI untuk dia sangat penting sebagai minuman dan makanan selain
MPASI.
Sebagai umat muslim dan sekaligus
ibu menyusui, aku ingin Ramadhan kali ini puasa lancar. Selama kondisiku dan Noofa
sehat, maka aku usahakan untuk tetap menjalankan ibadah puasa. Namun, jika
dikuatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya kekurangan gizi,
produksi ASI berkurang, sakit, dan lain sebagainya, maka Islam menyarankan
untuk tidak berpuasa. Hehe.. Alasannya bikin gemes yak. :p
Saat sekarang ini aku masih belum
tau kira-kira bisa full apa ngga yaa puasaku nanti? Tapi dengan semangat niat
positif, dan dengan memotivasi diri sendiri maka INSYA ALLAH bisa menjalankan
puasa dengan baik. Amin.
Menurutku, yang namanya berpuasa
ya akan merasa lapar, bahkan yang nggak menyusui pun pasti merasa lapar,
ckckck. Bermodal dari browsing dari
internet, aku menemukan tips yahud untuk Ibu menyusui dan puasa tetap lancar. Dari
bahan yang aku baca, aku rangkum dan aku tulis disini, semoga bisa manfaat
untuk kita semua ya. :)
Manajemen Laktasi Ibu Menyusui Yang Sedang Berpuasa
Saat bulan puasa, kita tidak
makan dan tidak minum selama kurang lebih 12 jam. Nah, pada dasarnya kita hanya
merubah jadwal makan kita, yang biasanya ada sarapan, makan siang dan makan
malam, maka saat bulan puasa kita makan saat sahur, berbuka dan habis tarawih. Tetap
3x sehari kan? Dengan perubahan jadwal makan ini, bukan berarti asupan makanan
yang dikonsumsi ikut berubah. Yang penting, ibu menyusui tetap makan 3 kali
sehari dan secara disiplin mengkonsumsi makanan dengan gizi berimbang, yaitu
dengan komposisi 50% karbohidrat, 30% protein dan 10-20% lemak. So, saat
berpuasa, tahan dulu keinginan untuk diet, toh fungsinya untuk kualitas ASI
yang dikasilkan. Untuk siapa? Untuk Noofa donk.. hehehe
Lalu, apa yang dilakukan untuk
memastikan bahwa produksi ASI selama berpuasa tetap lancar dan berkualitas?
1. Pastikan
asupan menu dengan gizi seimbang
Ibu yang sedang menyusui memang
membutuhkan tambahan sekitar 700 kalori perhari, 500 kalori diambil dari
makanan ibu dan 200 kalori diambil dari cadangan lemak dalam tubuh ibu. Oleh
karena itu, penting bagi ibu menyusui yang sedang berpuasa untuk tetap
mempertahankan pola makan 3x sehari dengan menu gizi seimbang. Pada saat sahur,
ketika berbuka puasa dan menjelang tidur sesudah shalat tarawih. Makan sahur
akan menghasilkan energi yang berguna untuk aktivitas kita hari itu. Komposisi
makanan dengan gizi berimbang akan menghasilkan sari makanan yang bagus untuk
anak. (dikutip dari AIMI)
2. Perbanyak
konsumsi cairan, mulai dari berbuka hingga sahur
Aku suka nih, karena aku emang
suka minum air putih. Minumlah air putih selama sehari itu sebanyak dua liter, bila
ada ditambah dengan jenis cairan lainnya seperti juice buah, teh manis hangat
dan susu. Oiya, manfaat minum segelas susu setiap sahur bisa mengurangi ancaman
anemia bagi ibu hamil dan menyusui. Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin
(Hb) dalam darah. Aku termasuk salah satu penderita anemia, makanya susu juga
sangat penting buatku, Ibunya minum susu, anaknya minum susu. Hehehe.. jangan
lupa minum minuman hangat saat berbuka puasa ya, karena minuman hangat akan
merangsang kelancaran ASI bagi ibu menyusui.
3. Istirahat
yang cukup
Biasanya saat berpuasa akan merasa
lemas dan itu hal yang lumrah, apalagi jika si ibu baru saja menyusui. Cobalah
untuk beristirahatlah sejenak dengan cara tidur atau sekadar relaks menenangkan
pikiran. Lagipula tidurnya orang berpuasa itu adalah ibadah. Daripada bengong,
kan mending tidur untuk istirahat, ya kan?
Yang perlu digaris bawahi bahwa
semakin sering payudara dihisap oleh bayi, maka produksi ASI akan semakin
banyak. Jadi, bila selama puasa ibu tetap rajin menyusui, ASI akan tetap
lancar. Semangat ngASI untuk Noofa, ah!
Selamat menunaikan ibadah puasa
bulan Ramadhan. Noorma sekeluarga mohon maaf bila selama ini ada salah-salah
kata, yuukk.. kita mendekatkan diri kepada ALLAH SWT.
Post a Comment
Post a Comment