header cah kesesi ayu tea

Indomilk UHT Kids Full Cream Untuk Anak Saya Setelah Lepas ASI


Assalamu’alaikum,

Selamat tahun baru 2019 ya semuanya. Semoga tahun ini lebih baik lagi dari tahun sebelumnya, Aamiin.. 


Bulan Januari, itu artinya anak saya yang kedua, Nooha akan bertambah usianya. Tepat tanggal 5 Januari 2019 ini, usia dia genap 2 tahun. Itu artinya, saya harus sudah harus bersiap untuk menyapihnya. Sebenarnya, sounding untuk menyapih Nooha sudah saya lakukan sejak 3 bulan lalu. Tapi yang saya rasakan malah dia makin nempel saja, dikit-dikit minta nenen. Hehe. 

Pernah juga kan ya curhat sesama ibu-ibu di grup yang mempunyai anak sepantaran, katanya juga sama. Pas udah mulai niatan menyapih, eh si anak malah jadi makin lengket kaya perangko. Terus ada juga yang malah ibunya yang nggak tega untuk menyapih... hihihi


Pegalaman menyapih saya ini bukan untuk yang pertama kalinya, ya. karena anak saya kan sudah dua. Tapi dulu kakanya termasuk ‘gagal’ disapih di usia 2 tahun. Karena udah berusaha juga dia tetep maunya nempel saya. Hingga akhirnya lepas sendiri setelah usia dia 3 tahun 7 bulan, dan waktu itu saya lekasan hamil anak kedua. 

Ada banyak tulisan tentang menyapih yang saya baca. Dan metode menyapih yang banyak ingin dilakukan seorang ibu adalah Weaning With Love (WWL) atau slow weaning, metode menyapih ini dilakukan secara perlahan dan bertahap, di saat anak dan ibu merasa (benar-benar) siap untuk mengakhiri proses menyusui.

Lalu, kapan ya anak dan ibu benar-benar siap? Nyatanya, saya sendiri meski niat ingin menyapihnya pas di usia 2 tahun, tapi dalam hati saya berbisik seperti belum rela untuk menyapihnya. Lhaahh ini malah saya yang galau. >__<

But, karena sudah niat jadi ya harus dibulatkan niatnya itu. Jangan terus ngegalau yang akhirnya akan jadi susah dan serba salah. Ada beberapa hal yang saya lakukan selama 3 bulan ini. di antaranya:

1. Sounding (berkomunikasi dengan anak setiap hari)

(sambil ciumin dia dan peluk dia). “yeay.. 3 bulan lagi adik dua tahun.. berarti adik udah besar, kalau udah besar, adik udah gak nenen lagi, ya.. nanti adik mimik susu dan air putih, ya?”. terus dianya ngejawab. “adik asih ecing, adik mau bubuk nenen. Adik ecing, kakak besang” hahaha.. ngakak banget denger jawaban adik. Memang Alhamdulillah komunikasi adik ini udah lumayan baik. Sudah banyak memahami instruksi. Dan, sudah bisa protes juga. Dia bilang katanya adik masih kecil, yang udah besar itu si kakak. karena dia masih kecil, jadinya yaa mau bubuk sambil nenen. 


Baper sih, tapi kan saya kudu konsisten. Nggak langsung melarang juga. Intinya dikasih tahu gitu lah ya, kalau setiap hari dia mendengar kalimat yang sama, harapanya bisa menjadi hypno terapi juga untuk dia, kemudian dia akan dengan sendirinya mengerti kalau udah 2 tahun berarti udah besar. hehehe

2. Bekerjasama dengan Suami

Waktu bertemunya saya dan suami hanya 2 hari dalam seminggu. Jadi saya harus bisa bener-bener menjaga konsistensi saat suami belum pulang. Ya maklum lah, saya sudah 4 tahun lebih menjalani pernikahan jarak jauh. Meski begitu, Alhamdulillah anak-anak semuanya sangat dekat dengan abinya. Jadi karena untuk Nooha ini sudah sepakat dua tahun disapih, saya dan suami sudah mulai bekerjasama untuk berbagi tugas, seperti memberi minum saat mau tidur, mengalihkan dengan kegiatan yang lain, dan bahkan abinya mau menina-bubukan Nooha dengan bersholawat dan mengelus punggung, membelai rambut, memijat lembut yang akhirnya Nooha akan merasa nyaman.

3. Memberikan Susu UHT 

Nooha ini anaknya lumayan pemilih. Karena full ASI gitu, jadinya jarang banget minum susu selain ASI. Setelah MPASI, palingan minumnya air putih dan jus buah. Itu saja dia sukanya hanya jus jambu. Beda banget sama kakaknya dulu. Setelah usianya satu tahun, dia udah saya kenalkan dengan susu UHT. 


Definisi Susu UHT (Ultra High Temperature milk) adalah susu yang diproses pada suhu tinggi (dipanaskan sampai 115 derajat C selama satu detik). Proses ini menghancurkan bakteri apapun dan memberikan produk akhir dengan masa penyimpanan dari enam sampai sembilan bulan.

Saya memang lebih memilih memberikan susu UHT karena ada beberapa alasan. Yang pertama, praktis. Kedua, kemasannya pun cukup untuk sekali minum, dan ketiga susu UHT susu yang segar.

Karena Nooha ini pemilih banget, jadi pas kalau saat mengenalkan Susu dengan susu UHT. Kalau misal dia nggak suka, ya nggak mubadzir karena nggak ada sisa susu yang nggak habis diminum. 

Indomilk UHT Kids Full Cream


Susu UHT yang pertama kali saya kenalkan kepada anak saya adalah Indomilk UHT Kids Full Cream. Susu ini adalah susu UHT varian rasa baru dari Indomilk 115 ml. Hasilnya bagaimana? Alhamdulillah, Nooha cocok dengan susu ini. Syukurlah, karena saya juga kan ingin melihat Nooha bisa pelan-pelan lepas ASI. Jadi dengan dia minum susu Indomilk UHT Kids Full Cream ini saya bisa sedikit lebih lega. 



Selain itu juga karena Rasa Full Cream. jadi susu ini cocok diberikan untuk anak usia 1 tahun ke atas, mengandung tinggi kalsium, dan yang saya suka susu ini tanpa tambahan gula dan garam. Kemasan UHT nya bikin praktis dan mudah dibawa.

Kalau udah begini, kalau pas main sama dia. Saya nyediain satu susu kotak Indomilk UHT Kids Full Cream di dekat dia. Dia akan minta minum saat dia merasa haus dan capek bermain. See? Dia nantinya akan pelan-pelan lupa sama nenennya. Hahaha


Minum susu Indomilk UHT Kids Full Cream dapat membantu memenuhi kebutuhan harian si kecil. Ada Kalsium yang dapat membantu dalam pembentukan dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi. Mengandung vitamin D yang dipercaya dapat membantu penyerapan kalsium, dan vitamin A yang dapat membantu mempertahankan kebutuhan lapisan permukaan mata.

So, anak saya bisa tetap aktif bermain tetapi juga tetap sehat karena susu yang diminum Indomilk UHT Kids Full Cream. 

4. Sabar dan Telaten

Usaha saya untuk menyapih anak saya tentu tidak akan sia-sia bila disertai dengan rasa sabar dan telaten. Percayalah, anak-anak memiliki insting yang luar biasa dan mereka akan tahu jika orang tuanya berencana untuk menyapihnya. Seperti yang sudah saya katakan di atas, menjelang anak siap untuk disapih, dia menjadi lebih rewel, lebih menuntut banyak perhatian, dan lebih sering meminta untuk disusui.


Tidak hanya pada malam hari, pagi sampai sore dia selalu merengek dan menarik saya ke kamar untuk menyusu. Katanya juga nanti akan ada waktu di mana tidak ada satu pun hal yang bisa dilakukan untuk mengalihkan perhatiannya. Nah, kalau pas kaya gini kesabaran ekstra harus ditanamkan dalam diri.. hihihi

Insya Allah, menyapih bisa dengan sukses tanpa harus merasa bersalah karena melakukannya dengan metode yang salah. Apalagi ada susu Indomilk UHT full cream sebagai teman baru Nooha menjalani hari-harinya kini.

Oiya kalau temen-temen punya pengalaman juga dengan susu UHT indomilk ini, ikutan lombanya aja. Blog competition-nya mereview susu Indomilk UHT Kids Full Cream ini dan hadiahnya banyaaak loh, hadiah total senilai Rp 15.000.000! #IndomilkUHTKidsFullCream #AktifItuSehat
Cek banner di bawah ini ya.

Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment