header cah kesesi ayu tea

Peristiwa Paling Berkesan di Tahun 2017


Assalamu’alaikum, sahabat blogger semua. Maaf sekali, dua minggu lebih saya mengalami writer block! Bukan karena saya sedang berada pada titik kemalasan yang meningkat, tetapi kondisi yang belum memungkinkan. Saya disibukkan dengan serangkaian Ujian Akhir Semester mahasiswa baik IAIN Pekalongan maupun STIT Pemalang. Selain itu juga musibah datang, anak-anak sakit lama sekali sampai akhirnya mereka berdua opname di awal tahun ini. Semoga keadaan dapat kembali seperti semula. Saya bisa kembali mengisi blog ini rutin, konsisten, dan tidak bolong-bolong. Menjadikan niat awal ngeblog lebih bisa direalisasikan. Malah, di tahun ini saya berencana membuat blog baru lagi untuk niche traveling dan kuliner. Tapi, sampai tanggal 11 Januari ini saya belum merealisasikannya. Masih maju mundur cantik, masih memikirkan sekiranya saya bisa ngopeni blog-blog tersebut apa tidak bila saya ternak blog lebih dari 3 blog. hehehe 

Tahun 2017 memang sudah pergi. Ada sedikit penyesalan yang saya rasakan di tahun itu. Jadi satu penyesalan yang saya rasakan adalah ketika saya melihat jumlah total blogpost di blog saya ini, ya Allah.. sedikit sekali. Hanya dengan hitungan jari saja saya bisa menjumlahnya. Sepertinya tahun 2017 menjadi tahun merugi saya, karena kuantitas tahun sebelumnya jauh lebih banyak ketimbang tahun 2017. 

Meskipun sudah menjadi masa lalu, tapi di tahun 2017 tidak melulu kesedihan. Di balik penyesalan yang melanda hati, ada secercah kebahagiaan yang membuat saya bahagia. Kebetulan mbak Mechta Deera dan mbak Nuzha memberikan tema arisan tentang Kaleidoskop 2017/Peristiwa Paling Berkesan di Tahun 2017. Kata ‘paling’ di situ berarti memiliki artinya yang ‘ter’ di antara peristiwa yang berkesan lainnya. Setiap pribadi pasti punya kenangan indah maupun sedih. Apalagi kurun waktu yang dilalui tidaklah singkat, satu tahun atau 365 hari. 

Tahun 2017, tepatnya awal Januari lalu saya melahirkan seorang putri mungil, anak kedua saya. Mempunyai anak kedua ini adalah harapan saya karena sejak 2016 saya merencanakan kehamilan dengan suami saya memang sengaja direncanakan. Program hamil saya lakukan karena anak saya yang pertama selalu minta adik setiap pulang sekolah. Mau tak mau, siap tak siap, bismillah saya program dan biidznillah sekali program langsung jadi, meskipun sebenarnya program untuk bayi laki-laki. Programnya pun sendiri tidak konsultasi dokter, hanya bekal nanya-nanya ke bidan desa. Meskipun meleset dari harapan, tapi saya tetap bahagia dan bersyukur mempunyai anak yang aktif dan ceria. 

Sepanjang 2017 itu saya lalui dengan penuh suka cita. Perkembangan milestone Nooha sangat bagus. Dari mulai dia mulai belajar tengkurap di usia 2 bulan. Kemudian duduk dan merangkak di usia 5 bulan, rambatan dan berdiri sendiri di usia 6 bulan, hingga akhirnya dia berjalan di usia 8 bulan 1 minggu. Serangkaian perkembagan milestone anak saya yang ke dua ini memang terbilang cepat. Kalau orang Jawa bilang ‘RAGANG’. Berbeda dengan kakaknya dulu yang baru belajar jalan di usia 11 bulan. Saya sangat menyadari akan perbedaan setiap anak. Maka dari itu apapun yang saya alami untuk setiap perkembangan anak saya di tahun 2017 lalu sangat saya syukuri. Tugas saya sebagai orang tua adalah memberikan yang terbaik untuk anak-anak. Tidak membeda-bedakan. 

Menjadi ibu yang diharapkan anaknya. Pernah dengar kalimat setiap anak tidak bisa memilih oleh siapa ia dilahirkan? Saya nggak mau suatu saat nanti anak saya merasa menyesal karena telah dilahirkan oleh saya. Sebisa mungkin saya akan memberikan yang terbaik. Semoga Allah meridhoi. Karena anak-anak saya adalah rezeki saya yang Allah berikan kepada saya. 

Itulah peristiwa paling berkesan pada tahun 2017. Yaitu serangkaian perkembangan anak saya yang kedua di mana semuanya terjadi pada tahun 2017. Harapannya di tahun 2018 ini anak-anak selalu sehat dan menjadi anak yang sholih. Apalagi Nooha sekarang sudah satu tahun usianya. Makin aktif dan nggak bisa diem. hehehehe
Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment