header cah kesesi ayu tea

Air Susu Ibu dan ASI Booster Tea

Saya adalah seorang ibu dua anak perempuan yang cantik-cantik. Usia kakak 4 tahun 6 bulan, dan usia adik baru 2 bulan 3 minggu. Sejak punya anak pertama, saya bertekad kuat untuk bisa memberikan air susu ibu secara eksklusif selama 6 bulan pertama, kemudian dilanjutkan hingga dua tahun. Namun, faktanya, kakak dulu pernah kecolongan dikasih bubur bayi instan oleh yang momong dia. Akhirnya kakak menjadi diare. Sediiih sekali dulu rasanya, ditinggal kuliah, sudah susah payah saya memerah asi dan memberikannya kepada yang momong kakak buat persediaan kakak selama saya tinggal, eh waktu pulang asi perah saya masih utuh, dan kakak dikasih bubur. Meskipun sedikit dan hanya sekali, tapi tetep saja, ibarat air jernih menjadi keruh. Pengen eksklusif, jadi batal, meskipun itu hanya sekali kecolongan. Hiks.

Saya sangat percaya Air Susu Ibu (ASI) sangat penting untuk perkembangan bayi, terutama untuk bayi yang baru lahir. Makanya untuk anak ke dua saya ini saya benar-benar kenceng banget agar bisa memberikan asi eksklusif, saya memilih untuk meminimalisir meninggalkan adik supaya nggak kecolongan lagi.

ASI sendiri memiliki banyak kandungan di dalamnya sehingga dapat membuat bayi memperoleh banyak asupan yang sesuai jika dibandingkan dengan meminum susu formula buatan pabrik-pabrik. Bayi usia 0 – 6 bulan sangat membutuhkan asupan nutrisi yang banyak. Dan air susu yang memiliki banyak kandungan nutrisi adalah ASI. Ibu-ibu pasca melahirnya seharusnya bisa memberikan ASI-nya untuk bayi-bayinya. Kecuali apabila ada masalah dengan kesehatan, ada Ibu yang tidak bisa memberikan asinya. Dan menurut pengakuan teman saya yang tidak bisa menyusui karena asinya tidak keluar akibat kelainan hormon, dia sangat sedih, tercabik hatinya, sakit! Melihat bayinya menyusu susu formula.

Sejatinya banyak faktor yang mempengaurhi produksi ASI. Salah satunya adalah kondisi hormon seorang Ibu. Produksi ASI di dalam tubuh bergantung terhadap dua hormon yaitu prolaktin dan oksitosin. Hormon Prolaktin untuk produksi ASI. Sedangkan untuk hormon oksitosin untuk proses pengelauran ASI. Semakin banyak nutrisi yang masuk ke Ibu maka semakin banyak hormon prolaktin yang dihasilkan, semakin banyak prolaktin maka akan semakin banyak pula produksi air susunya. 


 
Oleh karena itu banyak yang bilang, ibu menyusui harus banyak makan makanan yang kaya akan nutrisi, ini bertujuan untuk memperlancar produksi ASI.

Hormon Oksitosin bekerja tergantung pada sering atau tidaknya puting susu dihisap oleh bayi. Semakin sering dihisap maka akan semakin banyak produksi hormon oksitosin dan ini sangat berpengaruh terhadap lancarnya ASI yang keluar. Ada yang bilang Hormon oksitosin ini adalah hormon kasih sayang, karena berhubungan dengan susasana hati dan perasaan seorang ibu pada saat meyusui bayinya.

Kedua hormon ini bisa terus berproduksi di dalam tubuh seorang Ibu menyusui apabila seorang ibu makan makanan bergizi, seorang ibu yang memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhnya akan lancar asinya. Makan makanan gizi seimbang seperti sayur, buah, dan banyak minum air putih.

Selain makan makanan bergizi, Ibu menyusui harus meningkatkan frekuensi menyusui, bisa juga dengan memompa atau memerah asi. Hal ini tentu saja bertujuan untuk menciptakan produksi asi semakin melimpah. Semakin jarang ibu menyusui maka semakin sedikit asi yang diproduksi, begitupun sebaliknya.

Menghindari sesuatu yang dapat mengganggu psikologis ibu. Ibu yang stres, misalnya, ini akan berpengaruh pada produksi asi. Faktor kejiwaan menjadi salah satu penyebab berkurangnya ASI dan ini berakibat buruk pada bayi karena jumlah asi yang dihisap sedikit. Maka seorang ibu diharapkan selalu dalam keadaan rileks, tenang, dan bahagia.

Merawat payudara, dengan cara memijat-mijat payudara dan membersihkannya dengan menggunakan air hangat. Ibu menyusui itu nggak usah takut payudaranya lembek dan gak kencang lagi. Karena memberikan ASI jauh lebih penting. Nanti, ada saatnya perawatan lebih ke dokter spesialis supaya payudara bisa kencang kembali seperti saat belum menyusui. Hehe

Konsumsi ASI booster, ini juga bisa membantu memperbanyak produksi ASI. Booster yang dipilih haruslah yang dibuat dari bahan alami. Ada banyak ASI booster yang dijual di pasaran, tapi saya punya satu produk asi booster yang sangat recomended. Namanya ASI BOOSTER TEA.

ASI Booster Tea merupakan minuman teh pelancar ASI alami. Poduk ini asli buatan Indonesia dan pertama di Indonesia yang bisa meningkatkan jumlah ASI hingga 900% dalam waktu 24 Jam.

Dikutip dari website Nakibu, beberapa keunggulan ASI Booster Tea antara lain :

  • Dapat melancarkan ASI hingga 900% dalam waktu 24 Jam – 72 jam 
  • Terbuat dari 100% bahan herbal seperti Fenugreek seed, fenugreek powder, FENNEL SEEDS,Fennel powder, ANISE, cinnam venum, alpinia powder, dan habbatussauda sehingga aman untuk ibu dan bayi  
  • Lebih ekonomis, tanpa konsumsi susu formula ASI ibu Insya Allah lancar dan sehat.  
  • Asi Booster Tea diracik secara tidak main-main, dengan komposisi takaran bahan yang benar-benar tepat dan presisi sehingga begitu ampuh melimpahkan asi sekaligus benar-benar aman bagi ibu & bayinya.  
  • Harganya terjangkau, satu botol IDR 120k dan untuk dikonsumsi selama satu bulan.  
  • Produk sudah dikonsumsi oleh jutaan ibu menyusui.
Dari keunggulan yang dipunyai ASI Booster Tea tersebut, maka produk ini menjadi pilihan tepat untuk para Ibu menyusui yang ingin mempunyai ASI banjir. 

Lalu, Bagaimana cara mengkonsumsi ASI Booster Tea ini? Gampang saja.. 


1.   Rebus 1 sdm dengan 2 gelas (500 ml)air atau 2 sdm dengan 3 gelas (750 ml) air selama 30 menit api sedang/kecil, tunggu sampai berubah warna menjadi lebih pekat/kekuningan, kemudian saring.
2.  Dibagi menjadi 2-3 gelas untuk 2-3 kali sehari (pagi dan sore atau pagi, siang dan sore)
3.  Boleh ditambah pemanis seperti gula batu, atau bisa juga dikombinasikan dengan madum supaya lebih enak rasanya.
4.   Perah ASI 2 jam sekali. Lebih baik lagi jika sering disusui langsung
5.  Perah selama 30 menit, bisa dibagi 15 menit pertama, kemudian beberapa saat lagi lanjutkan 15 menit terakhir
6.   Setidaknya dalam sehari 8-12 kali menyusui/perah.
7.   Hasil perahan akan lebih banyak saat terjadi LDR (Let Down Reflex), maka bisa juga perah ASI pada payudara yang lain saat menyusui
8.   Jaga asupan nutrisi, penuhi pedoman umum gizi seimbang
9.   Olahraga secara teratur
10. Produk ini sangat disarankan untuk Ibu menyusui, tetapi tidak disarankan untuk ibu hamil

Semoga bermanfaat, ya. Yuk, Semangat ngASI!
Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment