header cah kesesi ayu tea

Aplikasi Kamus Bahasa Pekalongan (IWIC2017)


Sebagai makhluk sosial, setiap hari kita butuh yang namanya bersosialisasi. Menjaga silaturahim dengan sesama, baik dengan tetangga dekat maupun dengan teman yang berjarak. Saat ini ada media sosial yang mempemudah kita terhubung dengan siapa saja. Dan dengan media smartphone pula kita bisa kapan saja dan di mana saja menghubungi mereka, asalkan ada daya baterai, pulsa, dan signal yang baik. Komunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa. Di Indonesia sendiri, banyak sekali macam bahasa daerah, dialeg maupun logat yang terkadang membuat orang menjadi bingung atau bahkan tidak paham sama sekali. Karena tekadang, bahasanya sama, tetapi mempunyai beda arti. Seperti bahasa Jawa dan bahasa Sunda, misalnya. Kata amis di Sunda berarti manis, sedangkan di jawa amis berarti bau yang kurang sedang, seperti bau ikan. Padahal dalam sebuah komunikasi, bahasa memiliki peranan yang sangat penting bahkan mutlak adanya. Bahasa sendiri menjadi sebuah alat dalam komunikasi yang mana bahasa dan komunikasi ini memiliki hubungan yang tak dapat terpisahkan. Bahasa merupakan interpretasi dari apa yang hendak disampaikan oleh komunikator terhadap komunikan. Penggunaan bahasa yang baik dan mudah untuk dimengerti oleh orang lain akan berdampak pada komunikasi yang berjalan dengan baik pula.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh sekelompok masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.

Ada dua jenis cara berkomunikasi. Yaitu dengan ragam bahasa lisan dan bahasa tulisan. Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dihasilakn oleh speech organ atau alat bicara manusia berupa ucapan. Dalam penggunaanya bahasa lisan digunakan pada situasi dan kondisi tertentu sebagaimana ia dibutuhkan oleh penggunanya. Bahasa lisan biasanya digunakan pada komunikasi yang bersifat langsung atau adanya interaksi secara langsung antara komunikator sebagai pengirim pesan dan komunikan sebagai penerima pesan. Bahasa lisan digunakan agar informasi yang hendak disampaikan dapat tersampaikan dengan baik. Penggunaan bahasa lisan pun cenderung lebih fleksibel tergantung situasi dan kondisi dimana bahasa itu digunakan baik untuk penggunaan bahasa lisan yang baku maupun tidak. Dua orang bisa bertetap muka secara langsung atau bisa tidak bertemu secara langsung, yaitu dengan media telepon genggam atau video call.

Sedangkan ragam bahasa tulisan merupakan bahasa yang dihasilkan dari susunan huruf sehingga membentuk sebuah kata yang selanjutnya membentuk sebuah kalimat tertentu. Bahasa tulis merupakan penggunaan bahasa yang memanfaatkan media tulis. Dalam penggunaannya, seorang komunikator harus mampu menyusun tulisan dengan struktur kata dan kalimat yang baik sehingga pesan yang disampaikan mampu diterima oleh komunikan. Nah, sebagai orang yang aktif di dunia maya, bahasa tulisan ini lah yang dipakai. Dulu, bahasa tulisan bisa dengan surat menyurat via pos, kemudian berkembang dengan media text singkat seperti SMS, sedangkan saat ini sudah semakin maju dengan blog. 

Saya seorang blogger dari Pekalongan di mana saya mempunyai harapan Pekalongan lebih bisa mendunia, bukan hanya dari Batiknya saja, tetapi juga saya ingin bahasa Pekalongan yang khas dapat dikenal banyak orang, khususnya pengguna smartphone.

Lalu, apa yang bisa saya lakukan?

Saya ingin bisa membuat aplikasi KAMUS BAHASA PEKALONGAN. Kalau bahasa Asing sih di playstore banyak sekali. Tinggal milih mau yang mana. Tapi Kamus Bahasa Pekalongan belum ada. Sebelumnya sih, ada aplikasi tentang Pekalongan, tetapi berbentuk game di mana di sana banyak pertanyaan yang berhubungan dengan sejarah Pekalongan.

Aplikasi Kamus Bahasa Pekalongan ini nanti tentunya berisi bahasa-bahasa dan dialeg khas Pekalongan. Dialeg atau bahasa ini yang tidak ditemukan di daerah lain. Pekalongan sendiri terdapat dua pemerintahan. Kota madya dan kabupaten. Aplikasi ini mencakup Pekalongan Raya, jadi semua dialeg khas yang ada di kabupaten dan kota madya.

Contoh misalnya seorang teman dari Lampung main ke rumah saya. Kemudian dia mendengar bahasa “teo” yang menurut dia aneh dan bertanya-tanya dalam hati. Dengan begitu dia instal aplikasi kamus bahasa Pekalongan tersebut di smartphonennya dan tinggal search saja arti kata teo tersebut apa. Atau misalnya dia mendengar bahasa “Ha-ah Pok” dia tinggal cari saja arti kata ha-ah pok itu apa.

Semua orang pengguna smartphone bisa mendownload secara gratis di playstore dan membukanya di mana saja dan kapan saja. Bukan hanya ketika ia di Pekalongan saja, melainkan ketika dia bertemu dengan orang Pekalongan di luar negeri, misalnya. Bahasa Pekalongan bisa dipraktikkan oleh siapa saja. Supaya Pekalongan lebih bisa dikenal, tak hanya dari batiknya, melainkan bahasanya pun bisa menjadi sesuatu yang patut dipelajari karena bahasa Jawa itu memang banyak macamnya, dan Pekalongan menjadi salah satu daerah yang mempunyai keunikan dialeg sendiri.

Itulah Ide Aplikasi yang saya inginkan. dan kalau kamu punya ide kreatif apapun itu, bisa kamu tulis saja, kemudian kamu submit ke Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC)

IWIC merupakan kompetisi ide aplikasi mobile (apps) dan startup digital. IWIC adalah program tahunan yang diadakan Indosat Ooredoo. Tahun 2017 ini adalah tahun ke 11 IWIC karena IWIC sudah ada sejak 2006 lalu.  Kompetisi ini tidak hanya terbuka untuk developer professional saja, loh. Siapapun yang punya ide (mulai dari anak-anak, orang tua, siswa, karyawan, dsb), silakan tuangkan dalam postingan. Selama ide tersebut bisa dibuat aplikasinya.

Nah, bagi siapa saja yang mempunyai ide dalam membuat aplikasi mobile,  segera saja daftarkan ide kalian di Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) 2017 dengan mengisi data yang ada di sini.

Yuk segera submit ide kalian sebelum penutupan pendaftaran. Masih ada 3 hari lagi. Info selengkapnya bisa dibaca di website IWIC.
Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment