header cah kesesi ayu tea

Asyiknya Bermain Sambil Belajar

Memilih sekolah untuk anak seusia Noofa memang sebisa mungkin sangat diperhatikan. Karena anak seusia Noofa masih pada masa golden age. Memberikan bekal yang terbaik tentu butuh pemikiran yang matang, diskusi dan semuanya yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Memilih Paud Insan Robbani pun demikian. Apalagi saya mantap menyekolahkan Noofa di sekolah ini karena yang diajarkan pertama adalah akhlaq. Berdasarkan alqur'an dan hadits tentunya. Untuk anak seusia Noofa, membekali diri dengan akhlaq tentu sangat penting. Contohnya, membiasaan diri melakukan segala sesuatu dengan diawali doa dan diakhiri doa.


Sekolah di Paud Insan Robbani suasananya seperti di rumah sendiri. Bedanya orangtua tidak menunggui anaknya di sekolahan, tetapi digantikan ustadzah-ustadzahnya. Kalau anak memang biasa tidur jam 11 pagi, misalnya. Yaa si anak nanti boleh tidur di kamar yang sudah disediakan di paud. Kamarnya nggak banyak, hanya ada satu kamar yang dilengkapi kasur untuk anak yang mau tidur. Noofa juga pernah tidur di sekolahan waktu batuk-batuk agak meriang. Senengnya yaa gitu, sekolah tapi suasananya dibuat senyaman mungkin seperti di rumah sendiri.

Tak hanya suasananya saja yang dibuat nyaman. Pembelajarannya pun tidak atau sangat jarang menggunakan lembar kerja, melainkan kegiatan sentra di mana anak melakukan berbagai kegiatan. Menyenangkan dan bikin betah. Pada minggu ini, ustadzah mengajak anak didik bermain tepung. Membuat adonan dengan mencampurkan tepung, pewarna makanan dan air sedikit. Semacam bermain  fun doh kalau di rumah, tapi kalau di paud bikin adonan sendiri. Tujuannya tentu untuk motorik kasar dan halus anak. Di mana si anak diharapkan bisa mengetahui dan merasakan mana adonan lembek dan mana adonan semi padat. Kemudian dengan mencampurkan warna ke dalamnya bertujuan si anak dapat mengenal warna dasar, yaitu merah, kuning, dan biru. Yang kemudian adonan tersebut dimasukkan ke dalam cetakan agar-agar dan kue dengan berbagai bentuk, diharapkan andik dapat mengenal berbagai macam bentuk, seperti circle, square, rectangle, dan lain sebagainya.

Intinya sih, saya sangat senang. Tapi sayang banget kalau di rumah nggak bisa leluasa main begituan. Pernah waktu itu bikin playdoh sendiri di rumah, saya juga beli sendiri bahan-bahannya. Tapi bapak nggak suka karena rumah jadi kotor, padahal yo saya juga mau bersihin. Bapak bilang, katanya sayang juga tepung, pewarna, minyak, dan garam dibuat mainan, padahal bisa untuk dimasak. *hiks*

Yaa sudah, daripada jadi panjang, saya nggak ngajak Noofa main kaya gitu lagi. Kalau di rumah jadi seringnya main peran, main lego, main boneka, main mobil-mobilan juga. Hehe.. Nggak apa-apa wis, yang penting di paud diajarin. Bermain sambil belajar, belajar sambil bermain.
Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment