header cah kesesi ayu tea

Syawalan dan Halal Bihalal



Sudah masuk bulan Syawal, nih. Sebelumnya, saya beserta keluarga dengan tulus mengucapkan minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir bathin. Semoga lebaran kali ini bisa menjadikan pribadi kita menjadi lebih baik lagi, dan kita semua bisa diberi kesempatan untuk bertemu dengan bulan suci ramadhan di tahun berikutnya. Amin.

Mumpung masih dalam nuansa lebaran. Saya mau tanya, kegiatan rutin yang biasanya dilaksanakan di Bulan Syawal apa nih? Kalau di keluarga saya ada syawalan dan Halal Bihalal.

Syawalan kalau di sini biasa disebut lebaran kecil. Maksudnya, berlebaran setelah melaksanakan puasa sunah syawal selama 6 hari setelah Idul Fitri 1 syawal. Di keluarga kami tradisi syawalan menjadi lebaran kedua setelah Idul Fitri, dan kami menyebutnya bodo kupat atau lebaran ketupat. Jadi di hari ke tujuh pada bulan Syawal kami memasak ketupat, sesuai namanya lebaran ketupat, hampir nggak ada dari kami yang memasak lontong, lho. Unik, kan? Ketupatnya selain untuk dimakan sendiri bersama keluarga besar, juga dibagikan kepada tetangga dengan istilah kondangan. Semua ketupat lengkap dengan lauknya ditaruh di penampan, dibawa ke Mushola / Masjid kemudian didoakan lalu baru kami semua makan bareng-bareng dengan nikmat atau dalam Bahasa Jawa menyebutnya rahat.




Acara kedua yang nggak pernah absen setiap tahun adalah Halal Bihalal, ini merupakan tradisi tahunan masyarakat Indonesia saat lebaran. Ini dilaksanakan di bulan Syawal, namun sebagian orang juga ada yang melaksanakan halal bihalal pada bulan setelahnya. Halal bihalal bertujuan untuk saling memaafkan satu sama lain. Halal bihalal biasanya dilaksanakan oleh keluarga yang memiliki saudara-saudara yang banyak (keluarga besar), komunitas, organisasi maupun oleh kantor-kantor.

Di keluarga besar saya, tradisi ini juga rutin diadakan setiap tanggal 2 bulan Syawal. Sudah menjadi kesepakatan bersama mengenai penentuan tanggal dan halal bihalal di keluarga besar saya dan sudah berjalan selama puluhan tahun. Sejak jumlah keseluruhan keluarga masih 200 orang, sampai sekarang sudah bertambah banyak karena sudah banyak anak dan cucu dari masing-masing anggota. 

Untuk tempat (tuan rumah) halal bihahal di kami diadakan secara bergantian. Diurutkan mulai dari keturunan Buyut saya yang pertama sampai anak terakhir. Karena sebagian besar keluarga bapak ada di Kabupaten Pemalang, maka hampir setiap tahun Halal Bihalal keluarga besar Bani Muchtar bertempat di Pemalang. Begitu pun tahun ini. 

Adapun satu acara yang wajib masuk dalam susunan acara Halal Bihalal di keluarga besar saya adalah memperkenalkan siapa sih Simbah Muchtar, bagaimana sejarah pertemuannya dengan Simbah Murtini, jumlah anak, cucu, sampai canggah dan cicit-cicitnya. Namun, saking banyaknya jumlah Bani Muchtar, saya tidak bisa mengenal keseluruhan, paling hanya keluarga inti saja yang saya kenal.

googling :)
Ada yang unik dari halal bihalal tahun ini, Om saya yang ditunjuk menjadi Qori’ melucu dulu sebelum dia Qiro’ah. Dia minta ganti kursi yang lebih besar, padahal panggungnya minimalis. Dan sebelum membacakan ayat kursi Alquran, Om saya memperlihatkan akik batu bacan yang tersemat di jari manisnya. Om saya ini memang lemah gemulai, walaupun laki-laki tetapi karakternya agak kewanita-wanitaan gitu, saat ngomong saja bisa mencong-mencongin bibirnya. Hihihi. Namun, suaranya tetap suara khas laki-laki. Hehehe. Setelah semua keluarga dibuat tawa olehnya.  Kemudian kami semua seperti disulap, kami khusyuk mendengarkan lantunan ayat suci Alquran yang dibacakan oleh Om Cantik, begitu kami memanggilnya.

Setelah lantunan ayat-ayat suci al Qur’an selesai, biasanya acara dilanjutkan dengan tausiah serta pembacaan silsilah keluarga Bani Muchtar. Acara diakhiri dengan musafahah atau saling berjabat tangan. Moment halal bihalal di keluarga kami memang menjadi salah satu peristiwa yang sangat penting, selain sebagai sarana mempererat tali silaturrahmi keluarga besar Bani Muchtar, moment tersebut merupakan wujud untuk menjaga tradisi baik yang telah turun-temurun puluhan tahun yang lalu. Semoga kegiatan halal bihalal keluarga besar Bani Muchtar dapat terlaksana sampai anak cucu kami nanti, amien.

Itulah dua kegiatan yang rutin keluarga kami adakan setiap bulan Syawal, bagaimana di keluarga sahabat blogger semua?
Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment