header cah kesesi ayu tea

Psikosomatik

Setiap manusia pasti pernah merasakan sakit. Namun sakit yang dialami tentu saja berbeda-beda gejala dan penyebabnya. Kebiasaan meng-galau dan stres yang berlebihan dan berkepanjangan tanpa disadari juga bisa menyebabkan seseorang benar-benar menjadi jatuh sakit. Misalnya dia stres saat mau ujian, kemudian dia merasakan pusing, tidak doyan makan, lalu penyakit-penyakit lain akan timbul, seperti Maag, migrain, mual, dll. Kondisi mental / emosional yang tidak seimbang dapat mempengaruhi kesehatan fisik seseorang. Hal inilah yang disebut psikosomatik. Psikosomatik bisa juga didefinisikan sebagai gangguan psikologis yang dapat mempengaruhi medis seseorang.

Kondisi seperti ini sering kali saya alami, saat saya menghadapi masalah yang menurut saya lumayan berat, saya stres kemudian penyakit datang seperti mual, lalu berlanjut ke maag dan types. Dalam Psikosomatik harus ada dua hal, yaitu psikologis dan fisik. Tidak hanya ditemukan gejala psikis, tetapi juga ada gejala (penyakit) fisik (Dr. Alifiaati Fitrikasari). Ketidaknormalan psikis berpengaruh pada fisik. Begitulah saya memahaminya.
Pengalaman saat saya memeriksakan diri ke dokter, saat itu ada keluhan dengan pernafasan saya yang sesak, sakit sekali dada saya ketika bernafas. Diagnosa dokter bukan asma, melainkan sesak nafas yang disebabkan oleh adanya stress yang berkepanjangan. Sesak nafas timbul bilamana saya mendapati masalah yang berat. Contohnya ketika kemaren saya stress dan murung karena nggak bisa ikut wisuda karena permasalahan waktu, dimana tanggal ujian thesis sehari setelah DL pendaftaran wisuda. Masalah waktu memang, tapi menjadi pikiran gelisah. Ya, namun sekarang saya sendiri sudah bisa menerima hal itu, bersyukur saja, karena saya yakin Allah akan memberikan hikmah yang indah dibalik kejadian itu. :D

Kembali ke psikosomatik, saya di diagnosa dokter pribadi saya kalau saya mengalami psikosomatik sejak tahun 2005, memang.. sejak saya kecelakaan trauma yang saya alami berujung kekhawatiran yang mendalam, sehingga bila saya mempunyai masalah, saya hampir tidak bisa menyikapinya dengan tenang, langsung stress. Nah, bila kondisi psikis saya sudah tidak normal lagi, maka sering kali saya jatuh sakit, penyakit yang sering saya keluhkan adalah sakit types.

Banyak orang yang tidak menyadari bila dia mengalami psikosomatik, padahal tanpa disadari boleh jadi penyakit yang dia keluhkan disebabkan dari psikologis yang tidak seimbang (normal). Ada juga yang mengetahui dan menyadarinya bila dia mengalami gangguan yang namanya psikosomatik, namun dia tak mau mengakuinya lantaran dia malu karena takut dibilang sakit jiwa. Padahal kategori sakit jiwa di sini bermacam-macam, bila masih di kondisi psikosomatik tentu masih bisa berpikir jernih, nyatanya saya masih bisa menulis di blog ini.:D Yang terpenting, bila kita mengetahui apa yang terjadi pada diri kita, harusnya diterima dengan lapang dan tidak merasa minder, melainkan berusaha merubahnya supaya tidak terjadi ke hal-hal yang lebih menghawatirkan. :D

Menurut Mbak Nitaninit Kasapink, tahapan yang lebih serius setelah psikosomatik adalah psikondriasis, dia menjelaskan:
"Psikondriasis itu merasakan sakit yg beragam, bukan cm 1, tp smw itu dari psikologis, secara medis gada penyakit apa2, tp penderita benar2 merasakan sakit" Nitaninit Kasapink
Sangat disayangkan bila karena stress yang berkepanjangan kemudian kita mengalami hal tersebut. Betapa ruginya ketika kesehatan kita terganggu baik psikis maupun fisik. Apalagi kemaren saya menonton berita di TV yang mengatakan bahwa hasil penelitian terbaru tahun ini 14% penduduk Jakarta mengalami gangguan jiwa akibat tekanan dan beban hidup. Betapa kehidupan keras membuat mereka tidak kuat iman. Padahal, Allah tidak menguji hambaNya diluar batas kemampuan hambaNya. :D

Mari kita kenali diri kita lebih dalam lagi, bila kita stress cepatlah mencari solusi supaya tidak larut dan merugikan kita sendiri, karena lebih baik mencegah daripada mengobati. Bila sudah mengalami psikosomatik, jangan malu untuk mengakuinya. Mendatangi dokter umum kuranglah tepat, karena keadaan seperti itu diperlukan psikiater yang bisa memberi solusi tepat dan menanganinya dengan baik. Salam!
Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment