header cah kesesi ayu tea

Kulit Buah Naga Vs Formalin dan Boraks

Postingan ini adalah hasil dari menonton program berita Seputar Indonesia di RCTI hari ini, Sabtu 15 Juni 2013.
Rasa takjub dengan karya anak bangsa, maka saya tulis disini, bertujuan untuk dokumentasi dan berharap bisa bermanfaat untuk diri saya dan para pembaca semua.
Ini adalah karya siswa salah satu sekolah di Gresik Jawa Timur. Ya, fenomena formalin dan boraks yang marak disalah gunakan oleh pengguna untuk berbagai macam makanan. Maka siswa sekolah ini berinovasi dengan menghasilkan alat penditeksi adanya kandungan formalin didalam makanan. Kulit buah naga adalah bahan utama alat penditeksi ini. Kandungan zat-zat penting dalam kulit buah naga ini yang bisa menditeksi adanya formalin dan boraks. Memang, belum banyak orang yang mengetahui akan kadungan kulit buah naga ini. Mereka (konsumen) biasanya membuang begitu saja setelah dading buah naganya mereka konsumsi.
Lalu, bagaimana caranya kulit buah naga untuk bisa menditeksi formalin dan boraks?
Caranya sangat mudah. Potong-potong kulit buah naga. Masukkan ke dalam gelas, campur dengan air putih / air tawar, lalu beri air perasan jeruk nipis. Hmm.. udah seperti mau bikin es campur aja. Hehehe..
Nah, setelah semuanya tercampur, tunggu hingga air berubah warna menjadi merah. Setelah airnya merah, ambil selembar tissue dan lipatlah. Celupkan tissue yang sudah dilipat tadi kedalam air rendaman kulit buah naga. Setelah basah lalu tempelkan diatas makanan yang hendak diteliti. Misalnya kita mau mendeteksi adanya formalin dalam tahu, maka potong tahu menjadi dua dan tempelkan tissue yang sudah diceluplan diatas tahu tersebut. Tunggu selama 10 menit. Bila warna merah tissue memudar, maka tahu tersebut tidak mengandung formalin / boraks dan aman untuk dikonsumsi. Sebaliknya bila tidak memudar, maka tahu tersebut mengandung formalin.
Selain tahu, masih banyak makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya itu. Contohnya bakso, siomay, lontong, ayam, dan masih banyak lagi. Menjaga diri agar tetap sehat dan terhindar dari bahan-bahan berbahaya itu adalah wajib hukumnya. Adanya inovasi baru dari siswa dan anak bangsa perlu diacungi jempol. Karena sangat bermanfaat buat kita semua.
Namun masih butuh waktu yang panjang untuk inovasi ini. Kepala Sekolah menuturkan inovasi siswanya ini masih harus diteliti di laborat untuk hasil yang lebih baik dan akurat. Bila sudah adanya hasil yang baik, mungkin akan melanjutkan inovasi perkembangannya, yaitu akan menciptakan tissue basah pendeteksi formalin dan boraks dari kulit buah naga. Wow! Hebat 'kan?
Yuukk kita dukung!
Semoga bermanfaat, keep blogging and happy blogging!
Sumber:
Seputar Indonesia RCTI dan gambar pinjam dari Sini
Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

1 comment

  1. Kenapa jdi harus dicampur dengan perasan jeruk nipis, kandungan apa yang ada didalam jeruk nipis sehingga dapat membuktikan adanya zat pengawet didalam makanan tersebut?

    ReplyDelete

Post a Comment